Cardiff, Musim Semi 2009
Gila, gila, gila, desis Adrea dalam hati sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Walaupun Levant Stone tetap bersikap biasa saja setelah kejadian menangis dan peluk-peluk kemudian di ruang klub drama tadi, Adrea tidak bisa berhenti bepikir mengapa dia bisa semanja itu. Apalagi ketika Levant Stone hendak melepaskan pelukannya tadi untuk melihat wajah Adrea, ia malah menarik blazer seragam Levant Stone semakin erat.
Gila. Benamkan saja kepalamu ke laut, Adrea.
"Adrea."
Adrea mengerjap lalu menoleh ke arah Levant Stone yang sedang menunjuk salah satu menu di konter Hot Pie&Tea ̶ salah satu kedai roti mungil di dekat St. Claire ̶ sambil menatapnya lembut.
"Ginger tea and bara brith, Rea?"
"Sure."
"Mrs. Potts, Can I get a bara brith and two cups of ginger tea, please? With honey and sugar."
"One bara brith and two cups of ginger tea. Is that all for you today, Levant?" ulang Mrs. Potts.
"Yes, Mrs. Potts. Oh, and one of your warmest smile, please," jawab Levant sambil tersenyum lembut.
Mrs. Potts tertawa mendengar godaan Levant Stone barusan. Flirting words, but smooth. Kadang dia bertanya-tanya bagaimana mungkin anak laki-laki seumuran Levant Stone ini bisa punya sifat menawan seperti itu.
"Kau dan Elio memang paling paham bagaimana cara membuat seseorang tersenyum."
"Our pleasure." Levant Stone menatap gadis di sebelahnya. "Dan kenalkan, ini Adrea Aide, teman sekelasku dan Elio. Adrea, ini Mrs. Potts. "
Adrea yang sadar bahwa dirinya sedang diperkenalkan ke Mrs. Potts, maju selangkah lebih dekat ke konter sambil tersenyum. "Nice to meet you, Mrs. Potts. My name is Adrea. You can call me Rea."
"Hello, my lovely. Nice to meet you too," jawab Mrs. Potts sambil tersenyum ramah ke Adrea. "Kapan-kapan datanglah kemari. Akan aku buatkan teh hangat untukmu."
Dan pembicaraan mereka tentang bagaimana awal pertemuan Mrs. Potts dengan duo London itupun berlanjut. Adrea merasa agak aneh mendengar cerita Mrs. Potts tentang bagaimana Elio dan Levant yang suka datang kemari untuk menemaninya walaupun mereka sedang tidak ingin memesan apa-apa. Hanya untuk menemani Mrs. Potts berbicara agar ia tidak kesepian di sini.
Ya, Elio sih mungkin benar. Dia kan memang enak diajak bicara karena dia pandai menemukan topik-topik menarik untuk dibicarakan. Tetapi tidak dengan Levant Stone. Yang satu ini kan tidak akan bicara kalau tidak ada yang memulai pembicaran duluan.
Dan hal yang membuat Adrea semakin bingung adalah kata-kata Mrs. Potts ketika Levant Stone sedang pergi mengambil baki untuk meletakkan pesanan mereka dan membawanya ke meja mereka di sebelah etalase Hot Pie & Tea tadi.
Levant itu kalau udah berbicara susah berhentinya. Harus dimatikan saklarnya.
Mana mungkin.
---
"Aku sudah mengirimkan pesan kepada Tyra kalau kita sedang di Hot Pie & Tea sekarang. Katanya dia dan Elio akan segera kesini setelah selesai membereskan perlengkapan klub mereka," kata Levant Stone sambil menyodorkan secangkir ginger tea ke Adrea. "I heard this tea can soothe us."
"Thank you." Adrea meneguk ginger tea yang diberikan Levant kepadanya dan kemudian menghirup aroma teh itu dalam-dalam. "Dan terima kasih sudah menolongku tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Sun
RomanceMatanya menatap gadis itu dalam-dalam. "Bisakah aku memberikan sedikit saja kebahagiaan bagi orang lain?" Bisu. Tidak ada balasan. Tersenyum, dia mengecup kening gadis itu dan mendekapnya erat-erat. "Pergilah. Aku tidak akan pernah mencarimu lagi, A...