Aku adalah si penakut. Yang berani menatapmu dalam kejauhan, yang berani mendambamu dalam kesunyian.
***
Calvin memutuskan untuk segera pergi dari cafe tersebut, ia lantas menggandeng tangan Serena, pergi menuju beberapa toko di mall tersebut.
Sejujurnya Calvin bingung harus mencari kado apa. Bahkan Serena sudah malas diajak berkeliling mall yang besar itu.
"Vin, emang kadonya buat siapa sih?" tanya Serena pada Calvin, saat ini mereka sedang ada di eskalator menuju lantai tiga
"Buat orang."
"Siapa?"
"Anak gunung." jawaban Calvin membuat Serena mengerutkan keningnya, bingung.
"Bagas?" tebak Serena.
"Kok Bagas sih? Cewek kok." jawab Calvin sambil tertawa.
"Siapa?" tanya Serena lagi.
"Dia cewek. Anak gunung, sikapnya kayak orang gila, entah apa yang harus gue kasih ke orang laknat macam dia." jawab Calvin dengan sindiran pedasnya yang biasa.
"Gebetan lo?" tanya Serena ingin tau.
"Mungkin, dia yang buat gue selalu senyum akhir-akhir ini." jawab Calvin dengan santai.
Tapi, jawaban cowok itu membuat Serena terdiam, tak mampu bertanya lebih jauh lagi, rasanya ia cemburu mendengar pengakuan Calvin yang kelewat santai tersebut.
"Mampir kesini, mau?" tanya Calvin pada Serena, cewek itu lantas melihat toko pernak-pernik lucu dengan nuansa pink.
"Terserah." jawab Serena acuh.
Calvin melihat-lihat barang yang dijual disana, kebanyakan barang cewek, dan berwarna pink, membuat matanya risih melihat.
"Cewek gebetan lo itu suka apa?" tanya Serena pada Calvin.
"Gak tau."
"Kok bisa gak tau?" tanya Serena bingung.
"Karena gue belum terlalu deket sama cewek itu." jawab Calvin polos.
"Oh."
"Banyak cewek, suka boneka. Cewek juga suka barang-barang lucu." ujar Serena kemudian ia melihat-lihat boneka yang ada.
"Lo sendiri, suka boneka?" tanya Calvin kemudian ia mengangkat salah satu boneka teddy bear berwarna coklat muda.
"Suka."
"Boneka apa yang lo suka?" tanya Calvin lagi.
Serena diam, ia bingung. Boneka mana yang ia sukai diantara sekian banyak boneka yang dipajang di toko tersebut.
"Gue pribadi, suka liat boneka ini." ucap Calvin sembari mengangkat boneka kucing berukuran sedang dengan corak hitam yang menghiasi beberapa bagian tubuhnya.
"Yaudah, beli itu aja, buat gebetan lo." sahut Serena sembari tersenyum kecut.
"Yaudah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario
Teen FictionSkenario yang awalnya hanya untuk sebuah permainan karena taruhan berubah menjadi sesuatu hal yang tak bisa disangkal oleh dua orang yang terjebak dalam permainan ini, namun mereka terlanjur melibatkan orang lain. "Sebuah skenario palsu, hanya untuk...