Why am I so afraid to lose you, when you are not even mine.
***
"Nama lo Serena kan?"
"Iya, kenapa ya?" tanya Serena heran pada orang aneh didepannya itu.
"Lo yang deket sama Calvin akhir-akhir ini?" tanya orang itu lagi.
"Siapa bilang gue deket sama cowok gila kayak dia?!" tanya Serena tak terima.
"Dari pengamatan gue." jawab orang itu.
"Lo kenal gue?" tanya orang itu pada Serena, dan ia hanya mampu menggeleng.
"Gue Reva, tunangan Calvin." jawab orang itu dengan cepat.
"Oh, lo mantannya dia kan? Jangan ngaku-ngaku deh kalau lo itu tunangan nya Calvin." sindir Serena dengan sinis.
"Gue emang tunangannya Calvin, lo aja yang ketinggalan berita."
"Mau lo apa ngajak gue ketemuan?" tanya Serena yang masuk ke inti pembicaraan mengapa dirinya bisa ada di cafe yang jauh dari sekolah ini.
"Simple, lo jauhin Calvin." jawab Reva dengan tenang.
"Kenapa?"
"Gue benci lo deket sama dia, lagipula gue udah tunangan sama dia, wajar dong gue gak suka lo deket sama tunangan gue." jawaban Reva membuat Serena terdiam.
Benar juga, cowok itu sudah memiliki tunangan, untuk apa dirinya dekat dengan cowok itu, sangat tidak pantas.
"Tapi, ada waktunya Calvin butuh gue, dan gue butuh Calvin." ucap Serena dengan ragu.
"Dia gak mungkin butuh lo, dia bukan orang yang kayak gitu." sahut Reva ketus.
"Ya, lo jangan deket sama Calvin, bahkan mencoba untuk berurusan sama dia."
"Lo jangan egois jadi cewek, gak baik!" sindir Serena karena kesal.
"Ini demi kebaikan lo, karena posisinya, lo seperti orang yang menganggu hidup orang lain." sahut Reva kemudian ia pergi meninggalkan Serena di teras cafe itu.
"Gue, ganggu hidup orang lain?" gumam Serena pelan.
"Apa gue emang serendahan itu?" tanya Serena entah pada siapa.
***
"Ma," pinta Calvin pada Clara, ia masih mendiskusikan tentang pertunangannya itu.
"Aku gak mau dijodohin sama Reva." ujarnya pada Clara.
"Kenapa?" tanya Clara yang bingung dengan sikap anaknya, sebab anaknya itu rela datang ke butik.
"Aku gak suka sama Reva, hubungan aku sama dia udah lama berakhir ma." jawaban Calvin terdengar tak pasti di telinga Clara.
"Kalau begitu, buat komitmen sama Reva, supaya kalian bisa ditunangkan bulan depan." ucapan Clara membuat Calvin menggebrak meja kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario
Teen FictionSkenario yang awalnya hanya untuk sebuah permainan karena taruhan berubah menjadi sesuatu hal yang tak bisa disangkal oleh dua orang yang terjebak dalam permainan ini, namun mereka terlanjur melibatkan orang lain. "Sebuah skenario palsu, hanya untuk...