Chapter 40

131 2 0
                                    

Jangan terlalu cepat berpikir kalau dia menyukaimu hanya karena ia bersikap baik padamu.

***

Hari ini, merupakan hari terakhir di kelas 10, karena hari ini adalah hari rapotan. Setelah pelepasan siswa kelas 12 seminggu lalu, saat para siswa kelas 10 dan 11 melangsungkan ujian kenaikan kelasnya.

Saat itu Serena memberikan ucapan selamat serta buket bunga pada Arvin, cowok itu tampak lebih baik setelah ia dekat dengan Kezia. Sepertinya cowok itu sudah melupakan perasaannya terhadap Serena.

Dan ia juga telah melupakan perasaannya sepenuhnya, ia hanya menganggap Arvin seorang teman, begitupula sebaliknya.

Istirahat siang berlangsung lambat, setelah istirahat akan dibagikan raport siswa di masing-masing kelas mereka.

Hal itu membuat Serena menjadi takut, ketakutannya dibagi menjadi 2 hal, yang pertama takut akan nilai raportnya, dan yang kedua takut akan jawaban apa yang akan diberikan oleh Calvin.

Sejak kemarin ia menebak-nebak, siapa sebenarnya orang yang disukai Calvin itu, apakah Rasya? Ataukah seniornya yang terkenal, ia begitu penasaran hingga sulit tidur.

Pikirannya dipenuhi oleh berbagai pertanyaan, serta berbagai jawaban yang ia takutkan akan muncul sebagai jawabannya.

Serena berjalan dalam bisu menuju aula yang ada dilantai paling atas gedung, yakni lantai empat. Setelah sampai didepan aula, ia sedikit mengintip lewat kaca yang ada di pintu, bisa saja cowok itu belum datang, atau ada orang lain didalam sana.

Tapi, yang ada hanya cowok itu seorang, ia sedang bermain ponsel sembari duduk dipanggung. Lantas, Serena membuka pintu dengan rasa takut yang muncul kembali, membuatnya gemetaran saat membuka pintu, dan cowok itu menyadari kehadirannya kemudian membukakan pintu untuknya.

"Masuk, buruan. Cctv." ucap cowok itu dengan dingin pada Serena, membuat hatinya sedikit tersayat karena perubahan cowok itu.

"Jadi-ehm, apa jawaban pertanyaan lo itu?" tanya Serena dengan ragu pada Calvin.

"Gue pikir lo udah tau jawabannya." jawab Calvin sembari mengernyit heran.

"Gue ragu dengan jawaban gue." gumam Serena namun, karena aula yang sunyi, Calvin mampu mendengar jawaban itu dengan jelas.

"Jawab aja, lagipula gue gak bakal gigit."

"Apa lo suka sama Rasya?" tanya Serena, ia menatap Calvin dengan ragu-ragu.

Cowok itu lantas tertawa, tawa yang tak pernah didengar oleh anak-anak sekelas.

"Kok bisa Rasya sih?" sahut Calvin sembari tertawa, ia memegang perutnya yang sakit akibat terus terbahak.

"Gue deket sama dia hanya sebagai teman, jangan bilang lo juga mau jawab Rena, Keysha, bahkan Aurell." ujar Calvin yang masih tertawa karena Serena.

Serena hanya menunduk malu, tak berani menatap cowok itu lagi.

"Tebak aja terus, semua nama cewek yang lo kenal di sekolah ini pun gak masalah." tantang Calvin, hal itu membuat Serena terdiam melongo.

Hanya satu nama yang terlintas di pikirannya, meski itu tak mungkin, tapi itu hanyalah pendapatnya.

"Lo-beneran dijodohin sama Reva?" tanya Serena dengan ragu.

"Iya." jawab Calvin dengan acuh, ketika nama cewek itu disebutkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang