Berharap terlalu tinggi, tanpa sadar mampu membuat siapa saja jatuh terlalu dalam.
***
Siswa SMP Harapan sedang istirahat siang, Serena duduk berdua dengan Ferdy, cowok itu bercerita tentang keseruannya di pantai kemarin pada Serena.
"Ser, kemarin gue ke pantai bareng sepupu gue." ujar Ferdy dengan senang.
"Ngapain aja?"
"Foto-foto, main air, sama main pasir." jawab Ferdy antusias.
"Lo kayak anak kecil ya."
"Lho, kan emang masih kecil, kita baru umur 13 tahun kan?" ujar Ferdy dengan mengerucutkan bibir.
"Ser, lo pernah gak ngerasa deg-degan tiap ketemu orang?" tanya Ferdy mengalihkan pembicaraan.
"Pernah." jawab Serena seadanya.
"Kapan?" tanya Ferdy ingin tahu.
"Kalau gue ketemu sama orang yang gue suka." jawab Serena dengan polos.
"Berarti, itu artinya gue suka sama orang?" tanya Ferdy ingin tahu, membuat Serena mengangguk.
"Siapa yang bisa buat lo kayak gitu?" tanya Serena, jujur mengatakan hal itu sungguh sulit karena ia takut jika itu bukanlah dirinya.
"Dia cewek yang manis, baik, selalu ada buat gue,"
Sampai disana, kalimat Ferdy mampu membuat Serena melayang, mengawang di udara karena kecocokan dirinya dan ketiga ciri itu.
"Satu sisi gue kira tuh cewek selalu ceria, tapi ternyata dia memiliki sisi rapuh sendiri, kalau dia sedih, selalu aja diem, gak pernah bisa cerita."
Di poin berikutnya, Serena merasakan sesuatu yang tidak cocok, bahkan kurang pas ada padanya.
"Kalo cewek itu ketawa, gue ngerasa bahagia, gue pengen jadi alasan cewek itu ketawa, dan gue rasa, gue suka sama dia." ujar Ferdy melanjutkan kalimatnya, membuat sebagian hati Serena hancur.
Cewek yang dimaksud Ferdy itu, bukanlah dirinya.
"Fer," panggil Serena tiba-tiba, lantas saja Ferdy menoleh dan bertanya pada Serena.
"Kenapa? Lo tau siapa ceweknya ya?" pertanyaan Ferdy membuat Serena menggeleng.
"Kalo berharap terlalu tinggi itu, baik gak?" tanya Serena pada Ferdy, membuat cowok itu berpikir.
"Memangnya kenapa?" tanya Ferdy heran.
"Nanti jatuhnya sakit karena dikecewakan." jawab Serena acuh, membuat Ferdy kembali mengalihkan pembicaraan.
"Kalau lo, Fel, siapa orang yang lo suka?" tanya Ferdy penasaran.
"Lo mau tau?"
"Iya."
"Dia selalu ada buat gue, cowok itu baik, terlalu baik malah, polos, tapi kadang dia bisa marah ke gue, gue kenal dia udah lama, seperti lo kenal gue, Fer." jawab Serena dengan senyum simpul yang ia tujukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario
Teen FictionSkenario yang awalnya hanya untuk sebuah permainan karena taruhan berubah menjadi sesuatu hal yang tak bisa disangkal oleh dua orang yang terjebak dalam permainan ini, namun mereka terlanjur melibatkan orang lain. "Sebuah skenario palsu, hanya untuk...