Part 32 : Rama dan Dila (1)

9.6K 437 4
                                    

بِسْـــــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــــــــــــمِ

Nyebar undangannya cepet amat dah, tiba-tiba udah mau nikah aja

(Aisyah Salsabila Az-Zahra)

🔹🔹🔹

Alwi POV

Waktu sudah menunjukkan pukul 18.37 berarti ini sudah malam, tapi untung saja aku sudah melaksanakan sholat maghrib di musholla kantorku.

Di kantor ku ini memang disediakan musholla, jadi setiap azan berkumandang semua karyawan harus menghentikan aktivitasnya dan menunaikan ibadah sholat di musholla kantor.

"Kal, saya pulang duluan ya" pamitku pada sekretaris ku— Haikal.

"Iya pak, silahkan" ucapnya mempersilahkan ku pulang.

"Assalamu'alaikum" ucapku lalu bergegas pergi.

"Wa'alaikummussalam" jawabnya.

🍁🍁🍁

Jalanan yang ku lalui ternyata macet, jadi aku harus bersabar.

Disaat macet seperti ini aku sudah sangat bosan, tetapi aku ingat akan undangan yang diberikan Rama tadi pagi.

"Ah iya kan tadi pagi Rama memberikanku undangan, coba aku baca deh itu punya siapa, dari tadi aku sudah tidak sabar" ucapku lalu mengambil undangan yang diberikan Rama didalam tas kerjaku.

Disitu memang tertera namaku dan nama istriku agar menghadiri acara pernikahan itu, tetapi aku saja masih bingung itu undangan milik siapa dan siapa yang akan menikah!

Aku mulai membuka undangan tersebut, saat membaca isinya betapa terkejutnya diriku ternyata yang akan menikah adalah sahabatku, Rama. Ya Rama lah yang akan menikah.

Kalian tau dia akan menikah dengan siapa? Kalian tau? Ternyata dia akan menikah dengan Dila, sahabatnya Aisyah— istriku.

Aku terkejut bukan main, tidak menyangka bahwa Rama akan menyusul ku secepat itu.

Kapan Rama melamar Dila? Kenapa dia tidak pernah mengabari ku? Tiba-tiba saja udah nyebar undangan! Batinku.

Saat itu juga jalanan mulai merenggang, aku pun berjalan pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, aku kembali disambut istriku seperti biasa.

"Udah pulang mas?" Tanyanya seraya mencium punggung tanganku.

"Iya sayang" jawabku membalas ciuman dikeningnya.

"Udah makan mas?" Tanyanya.

"Belum sayang" jawabku.

"Kalo gitu makan dulu yuk, oh iya mas udah sholat?"

"Kalo sholat pastinya udah donk, yuk kita makan"

Aku merangkul istriku menuju meja makan, istriku itu mengambilkan makanan untukku.

Kau Calon Imamku <HIATUS>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang