Kau Calon Imamku <HIATUS>

Part 21 : Tempat Istimewa

بِسْـــــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــــــــــــمِ

Zauji, bagiku kau adalah imam terbaik yang telah ditakdirkan Tuhan untukku. Kau tau apa yang istrimu ini suka dan tidak! Kau suami yang sangat romantis bagiku. Aku tak ingin keromantisan darimu, melainkan aku hanya perlu kesetiaan darimu, Ya Zauji

(Aisyah Salsabila Az-Zahra)

🔹🔹🔹

"Humaira kau sudah bangun?" Tanya  mas Alwi setelah melihatku keluar dari kamar mandi.

"Iya mas, Humaira mu ini sudah bangun dari tadi"

Aku langsung mendekati suamiku tercinta ini.

"Sayang jalan-jalan yuk"

"Jalan-jalan kemana mas?"" Tanyaku heran.

"Ada deh, nanti kamu tau sendiri"

"Kasih tau donk"

"Kalo dikasih tau nanti nggak surprise"

Aku hanya mengangguk patuh, lalu aku bersiap-siap. Setelah itu aku turun kebawah dan menemui suamiku.

"Ayo mas udah siap" ucapku saat menuruni anak tangga yang terakhir.

"Kalian mau kemana?" Tanya Abi mertuaku.

"Ini bi hari ini Alwi mau ngajakin Humaira Alwi jalan-jalan dulu" jawabnya santai seraya merangkul ku.

Aku sempat terkejut dengan tingkahnya, namun aku berusaha menetralkan tubuhku ini.

"Baru aja nikah udah romantis aja, Alwi sekarang juga udah pinter nih manggil istrinya dengan sebutan 'Humaira' MaaSyaa Allah" ucap umi kagum.

"Iya lah mi, Rasulullah aja manggil istrinya dengan sebutan 'Humaira' juga, kenapa Alwi nggak bisa? Bukannya kami udah halal"

Umi, Abi, dan aku hanya menggelengkan kepala saja sedangkan dia? Dia malah tertawa nggak jelas!

"Yaudah mi, bi, kami berangkat dulu ya Assalamu'alaikum" ucap mas Alwi lalu menggandeng tanganku keluar.

"Wa'alaikummussalam" ucap umi dan Abi serempak.

Kami kemudian berjalan menuju garasi dan masuk kedalam mobil.

Mas Alwi membukakan pintu mobilnya untukku, sungguh romantis!

Setelah aku masuk dia berlari mengitari mobilnya dan masuk ke kursi pengemudi.

Mas Alwi melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Mas hari ini kita mau kemana sih?" Tanyaku penasaran.

"Udah deh nanti kamu bakal tau sendiri, tapi pertama-tama kamu pakai ini dulu"

Dia memberikan kain kecil untukku.

Lantas aku langsung mengambilnya, aku heran buat apa dia memberikan ini padaku? Apa tak ada yang lain selain selembar kain kecil? Sungguh suami aneh!

"Kain? Kain ini buat apa mas?"

Ya pas sekali lampu merah, mas Alwi langsung menghentikan mobilnya dan menatapku.

"Ini untuk dipakai istriku, karena mas mau kasih kejutan buat kamu Humaira" ujarnya lalu memakaikan kain itu di mataku.

Sungguh gelap sangat gelap, aku tak dapat melihat apapun. Semuanya terlihat gelap.