Part 19 : Bersama Kekasih Halal

20.7K 784 21
                                    

بِسْـــــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــــــــــــمِ

Aku tak menginginkan apa-apa darimu. Aku hanya menginginkan kau mampu menjadi penyempurna tulang rusukku dan membimbingku menuju Jannah-Nya. Karena menurutku bermodalkan tampan dan harta saja sewaktu-waktu akan lenyap seiring berjalannya waktu.

(Aisyah Salsabila Az-Zahra)

🔹🔹🔹

Saat sampai di rumahnya, Aisyah dan Alwi kemudian menuju kamar.

Ya, hari ini adalah hari bahagia mereka. Yang awalnya mencintai dalam diam dan saling memantaskan diri dihadapan-Nya, yang saling menjaga jarak karena Allah, kini mereka dipersatukan dengan rencana yang tak terduga.

Setelah sampai di kamar, Aisyah duduk di depan meja riasnya dan melepaskan cadar dan hijabnya sedangkan Alwi berbaring di atas kasur.

Tanpa sepengetahuan Aisyah, Alwi dari tadi melihat Aisyah dari kaca. Alwi mengagumi istrinya itu.

Kemudian Aisyah melepaskan cadarnya betapa terkejutnya Alwi melihat wajah Aisyah yang begitu indah, wajahnya bercahaya bukan karena make up tetapi karena basuhan air wudhu. Bibir nya yang merah merona bukan karena lipstik melainkan kalimat dzikir yang selalu dia ucapkan, hidungnya yang mancung, dan bulu matanya yang lentik.

Alwi tertegun melihat kecantikan Aisyah. Betapa terjaganya dia hingga dia lebih memilih menutup auratnya untuk menjaga kehormatan dan kecantikannya berbeda dengan wanita luar yang bangga berlomba-lomba memperlihatkan auratnya. Dia hanya ingin yang melihat auratnya hanyalah suaminya kelak, dan sekarang Alwi lah suaminya.

Alwi bangga memiliki istri seperti Aisyah, dia memang tak salah pilih. Aisyah bagaikan bidadari titipan Tuhan untuknya.

Aisyah baru sadar jika Alwi dari tadi melihatnya dari kaca. Aisyah memilih pura-pura tidak tau, tapi dihatinya dia sangat bangga mempunyai suami setampan Alwi.

Saat membuka hijabnya, tiba-tiba saja tangan Aisyah tertusuk jarum karena dia menarik paksa jarum itu.

Aisyah meringis kesakitan. Dan Alwi yang mendengar ringisan Aisyah itu pun langsung menghampiri Aisyah, betapa terkejutnya dia saat melihat tangan Aisyah yang sudah berlumuran darah.

Alwi pun bersegera mengambil kotak P3K, dengan telaten Alwi membersihkan luka itu.

Saat tangan Alwi menyentuh tangannya, Aisyah merasakan panas di sekujur tubuhnya. Karena baru pertama kali tangannya itu dipegang oleh seorang pria kecuali Abi dan aanya.

Alwi pun juga sama, dia juga merasakan hal yang sama seperti Aisyah. Namun mereka menghilangkan rasa canggung itu karena mereka sudah halal, kecuali jika mereka belum halal.

"Masih sakit?" Tanya Alwi saat selesai membersihkan luka Aisyah.

Aisyah hanya menggelengkan kepalanya, dia masih sedikit malu untuk berbicara.

"Biar aku bantu ya" tawar Alwi.

Aisyah hanya mengangguk patuh, lalu dia membantu Aisyah membuka hijabnya.

Setelah selesai membuka hijab, Alwi melihat Aisyah menguraikan rambutnya.

Betapa terkejutnya dia saat melihat Aisyah. Saat Aisyah tidak memakai hijab pun dia lebih cantik.

Ya Allah hamba bersyukur karena engkau berikan istri secantik dirinya. Gumam Alwi.

"Aku mandi duluan ya" ucap Alwi dan hanya dibalas anggukan oleh Aisyah.

Kau Calon Imamku <HIATUS>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang