Part 48 : Ancaman

8.5K 385 1
                                    

بِسْـــــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــــــــــــمِ

Yakinlah, hidup dan mati itu hanya Allah yang tau. Hanya Allah yang bisa memisahkan dan menyatukan hamba-Nya, yang hanya manusia lakukan adalah berdoa dan berserah diri pada-Nya

(Fulan)

🔹🔹🔹

Aisyah POV

Setelah sampai di kantor mas Alwi, aku tidak langsung masuk kedalam ruangannya, melainkan berbicara terlebih dahulu kepada Haikal— sekretaris mas Alwi.

"Assalamualaikum" sapaku kepada Haikal yang sibuk mengurusi berkas-berkas.

"Wa'alaikummussalam, eh Ibu Aisyah" ucapnya lalu tersenyum.

"Saya ingin bertemu sama mas Alwi" ucapku sopan.

"Silahkan Bu, Ibu bebas masuk ruangan pak Alwi, tidak perlu meminta izin lagi" ucapnya.

"Tidak, saya ingin menaati peraturan yang ada disini"

"Baiklah, saya sampaikan dulu" lalu Haikal masuk ke ruangan mas Alwi, tidak lama kemudian dia keluar dari ruangan lalu memberi tahukan padaku bahwa aku boleh memasuki ruangan mas Alwi.

🍁🍁🍁

"Ayo, buka mulutnya mas, aaaaa" aku menyuapi makan siang pada suamiku.

Mas Alwi membuka mulutnya, lalu melahap nasi yang ku sodorkan padanya.

"Anak pinter" ucapku sambil mengacak rambutnya. Wajah mas Alwi langsung cemberut karena aku sudah merusak rambutnya.

"Ini siapa yang masak?" Tanyanya saat masih mengunyah makanan.

"Aisyah sama Bik Surti, mas" ucapku jujur.

Mas Alwi tersenyum, tangannya terulur untuk mengusap pucuk kepalaku, "sudah mas duga, pasti kamu yang masak"

Aku juga ikut tersenyum, lalu mas Alwi mencium keningku dan merangkul ku ke dalam pelukannya.

"Mas bangga sama kamu, Humaira" ucapnya.

Saat kami sedang asyik-asyiknya menikmati kebersamaan kami, seseorang masuk begitu saja tanpa memberikan salam.

Duarrr !!! Pintu ruangan mas Alwi terbuka begitu keras, menampakkan seorang wanita yang mengenakan pakaian seperti 'kurang bahan'.

Kami langsung menghentikan semua aktivitas kami, mas Alwi langsung berdiri.

"Hai, sayang" ucap wanita tersebut entah kepada siapa.

Tapi, tunggu dulu! Sepertinya aku mengenalinya. Yah benar sekali, dia adalah teman SMA ku dulu. Dia adalah Dara.

"Dara?" Aku terkejut saat mengetahui bahwa wanita itu adalah Dara, dia bekerja di kantor mas Alwi? Sejak kapan?

"Aisyah?" Dia menunjuk diriku, aku tersenyum. Lalu mendekat ke arah mas Alwi.

"Sayang, kamu lagi apa?" Apa? Dia memanggil mas Alwi dengan sebutan sayang? Maksudnya apa ini?!

Kau Calon Imamku <HIATUS>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang