Kau Calon Imamku <HIATUS>

Part 13 : Sahabat Lama

بِسْـــــــــــــــمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْـــــــــــــــمِ

Sahabat terbaik adalah dia yang mengajak mu berhijrah ke jalan Allah, dan dia yang mampu mengingatkan padamu tentang kebaikan

(Aisyah Salsabila Az-Zahra)

🔹🔹🔹

"Dek disini aja ya" ucap aa lalu memberhentikan mobilnya di depan pintu gerbang sekolah ku.

"Iya a" aku langsung keluar dari mobil dan mencium tangan aa.

"Assalamu'alaikum" ucapnya.

"Wa'alaikummussalam"

Aa langsung melajukan mobilnya dan aku kembali berjalan memasuki kawasan sekolahku.

"Syah" teriak seseorang dari belakang.

Lantas aku memberhentikan langkahku dan langsung menoleh ke belakang.

Terlihat seorang wanita cantik memakai seragam sekolah longgar dengan khimar panjang serasi yang berdiri tak jauh dari tempatku. Aku seperti mengenali wajahnya tapi siapa dia aku lupa!

Wanita itu langsung mendekat kearah ku dan memelukku.

Aku tak membalas pelukannya karena aku masih heran siapa dia, dan kenapa dia memelukku?

Dia langsung melepaskan pelukannya, "Aisyah kan? Syah ini aku sahabat kecil kamu"

Aku hanya mengangguk tapi aku lupa. Sahabat kecil? Siapa?

Aku masih berpikir dan mengingat tentang dia, karena aku sangat lupa siapa dia. Dia bilang dia sahabat kecil ku.

"Syahh, hello Syah?"

"Ehh kamu siapa?"

"Syah, kamu lupa sama aku? Aku sahabat kecil kamu!"

Terlihat kekecewaan dari matanya karena aku tak mengenal dia.

"Kamu siapa?" Tanyaku lagi.

Kali ini matanya berlinang dan aku melihat ia seperti menahan air matanya agar tidak tumpah.

"Syah kamu bener-bener lupa sama aku? Aku sahabat kecil kamu, kau ingat gelang persahabatan kita?" Dia menunjukkan gelang indah berwarna pink-maroon.

"Bentar Aisyah kenal gelang itu, tapi dimana? Dan kenapa bisa di kamu?"

"Ya Allah Syah ini gelang kamu yang kasih, ini gelang kecil kita dulu dan kamu kasih ke aku waktu kamu main di rumah aku sebelum aku pindah"

"Keknya Aisyah mulai inget deh, kamu... Kamu Ayu kan?" Kataku sambil mengingat-ingat.

"Iya ini aku Ayu Syah Ayu" ucapnya sambil memegang tanganku lalu menangis.

"Ayu" aku langsung memeluk Ayu dan Ayu membalas pelukanku.

Kami menumpahkan segala kerinduan kami dalam pelukan itu.