segala sesuatu itu butuh waktu, untunglah disampingku ada kamu
* * *
-edited-
Inong,
Aku berdiri di tengah panggung menatap empat cowok yang merupakan personil band idolaku. Salah satu dari mereka membawa sebuah kue, yang aku yakin adalah lemon cheese cake, kue kesukaanku. Dua batang lilin menyala di tengahnya, keempat cowok itu menatapku sambil tersenyum lebar.
"Tanjoubi omedetou*, Inong chan!" teriak mereka, lalu menyodorkan kue agar aku meniup lilinnya.
Ah iya, dua hari yang lalu adalah hari ulang tahunku dan sepertinya ini akan menjadi ulang tahun terbaik sepanjang hidupku! Karena tahun ini aku mendapatkan kejutan, disaat aku dan ketiga personil bandku yang lain sedang membawakan sebuah lagu pembuka konser band idolaku ini.
Persis seperti lagu American Authors, this is gonna be the best day of my life! Bayangkan saja, jika mimpimu menjadi nyata hari ini. Menjadi opening act konser band idolamu di kota kelahiranmu sendiri, ditambah mendapatkan kejutan ulang tahun dari mereka. Apa aku cuma mimpi ya?
Tapi sorak penonton di bawah sana terdengar sangat nyata, rangkulan ketiga personil bandku yang lain juga. Kalau memang mimpi, tolong jangan bangunin dulu ya Allah, ini terlalu indah! Sebuah tepukan dipundak membangunkan lamunan, membawaku kembali dari alam bawah sadar.
"Malah ngelamun, itu tiup lilinnya, karunya* si Taka, pegel megangin kuenya" aku refleks meniup lilin di atas kue itu.
Ternyata ini nyata! Gusti, baik banget sih sama aku, alhamdulillah. Siap! Aku bakal tambah rajin solat, puasa juga yang lainnya, beneran, suer deh!
"Ada satu lagi kejutan buat Inong" giliran vocalis bandku yang ngomong sambil menunjuk layar led yang menjadi latar panggung.
Ya ampun apalagi sih? Layar yang tadi menampilkan tulisan 'Happy Birthday Inong' sekarang berubah menjadi video kumpulan foto band kami, dari awal aku bergabung sampai hari ini.
Setiap foto membuatku ingat dengan perjalanan kami sampai bisa ada dititik ini. Jangan dikira mulus kaya jalan tol, kami juga sering berantem, diem-dieman, saling berargumen. Namanya juga ngeband, menyatukan empat isi kepala itu ga gampang, apalagi disini aku cewe sendiri, kudu banyak-banyak istigfar.
Ketiga orang ini tidak melepaskan rangkulannya untukku. Mereka yang selalu bersamaku hampir tiga tahun belakangan, berbagi mimpi lalu bahu membahu meraihnya. Tapi setiap pertemuan pasti ada perpisahan dan sekarang saatnya aku pamit.
.:terjemahan:.
* tanjoubi omedetou : selamat ulang tahun
* karunya : kasihan* * *
Semua berawal dari sini..Tahun ajaran baru, bukan cuma tahun ajarannya sih, kelas, bahkan sekolahnya juga baru dan beginilah nasib anak baru, diliatin anak lain dari ujung kepala sampe ujung kaki.
Padahal kaki napak, kepala ga ada pakunya, manusia loh ini, bukan arwah! Santai dong, gausah ngegas!
Sekarang, tiba dipuncak acara, memperkenalkan diri di depan kelas. Sialnya dia harus satu kelas dengan mahluk paling menyebalkan di muka bumi ini, Andrian alias Aan!
"Pagi semua, saya Inong, eh maksudnya Kinanti Putri Kusumah, Inong itu nama panggilan" Inong nyengir "saya pindahan dari Bogor, emm apalagi ya? Udah deh, Pak" Inong mengakhiri sesi perkenalan dirinya.
"Ada yang mau bertanya ga?" Tanya Pak Ridwan, wali kelas XI IPA 2, kelasnya Inong.
Aan mengangkat tangannya, 'pura-pura' mau nanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Drummer
Literatura Kobieca"hei, kang kendang! kita ketemu lagi.." Ipang, idola para maba "apa ai kamu, emang kita pernah ketemu?" Inong, mah apa atuh .:start 050319, end ?