"Woah,"Kata pertama yang terus Eunbi ucapkan untuk pertama kali ketika menginjakan kakinya di tempat ini.
Eunbi melirik sekilas, mengamati setiap sudut kota yang akan ia tinggali untuk beberapa waktu, ah ralat mungkin tiga tahun kedepan.
Ia harus bergegas ke apartemen yang sudah ayah siapkan, ayah benar-benar sudah menyiapkan segalanya dengan baik agar Eunbi hidup layak di kota sebesar ini sendiri, benar-benar sendirian.
Eunbi menyetop taxsi, memasukan semua kopernya di bantu sang supir.
"votre destination, mademoiselle?"
(Tujuan anda. Nona?)Eunbi mengerutkan dahinya.
Mampus. Gak ngerti.
"Can you speak English?"
Pria paruh baya itu mengangguk, ah akhirnya tidak sia-sia juga Eunbi membawa kamus bahasa inggris di sakunya.
"Take me to this address, please."
Eunbi menyodorkan selembar kertas pada supir taxsi nya, si supir mengangguk dan menyuruh Eunbi masuk.
Sejujurnya nih yah Eunbi lagi berdoa aja semoga di hari pertama nya di kota ini dia baik-baik saja, si supir taxsi tidak akan menculiknya kan?
Terlalu banyak nonton drama ternyata membuat dia parnoan.
Gak lama, Eunbi sampai di tempat tujuannya.
"Woaah,"
Kata itu kembali keluar ketika Eunbi baru melihat apartemen yang di siapkan ayahnya. Sungguh Eunbi gak tau kalau ayahnya sekaya ini. Membelikannya apartemen sederhana tapi terkesan mewah.
.
.
.
.
.
.Tepat di sebelah apartemennya bangunan megah itu berdiri, tempat yang akan menjadi tujuan Eunbi setiap hari.
Ya, Dia disini, di kota paris.
Tepatnya di 18-24 Quai de la Marne, 75019 Paris, Prancis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelik ✅
Romance"Lo mau nyembunyiin gue sampai kapan?!" -Hanabi. "Gue janji bi, sebentar lagi."-Daehan. Ini cerita gimana pelik nya hubungan Daehan sama Hanabi, pacaran tapi gak rasa pacaran. Ya gitu setengah waktu mereka bareng cuma di pake buat berantem gak jelas...