Second Mission

272 41 5
                                    

bahagia itu sederhana, sesederhana kamu tersenyum dan bersyukur dengan apa yang sudah kamu punya-

***

" lu liat ekspresinya ga sih haha, like idiot people right? Hahaha. " Tawa Keisha mengisi keheningan di dalam kelasnya.

" iya liat huhuhu kasiannyeu, " sambung Diva.

" udah lah ngapain sih bales dendam kaya gitu nanti malah lu yang kena Kei. " Verin mencoba menasehatinya.

" semua yang gua mau pasti bakal gua dapetin, tenang aja. " Keisha tersenyum sinis.

" masih mau lanjut? " tanya Diva meyakinkan Keisha.

" iya, nanti pulang sekolah. Tunggu aja. "

***

Keadaan riuh-ricuh pada kelas 10 IPS 3, membuat guru piket pusing. Sudah beberapa kali bu Hasna mengingatkan untuk tidak berisik dan tenang dalam mengerjakan tugas.


Namun, semua sia-sia. Bu Hasna tergolong guru yang lemah lembut dan tidak pernah memarahi muridnya, jadi, mereka fikir itu tidak akan menjadi hal yang rumit.

Biang dari kericuhan saat ini adalah Mike,Vino,Devan dan Rian. Siapa lagi kalau bukan mereka berempat. "Baru saja menjadi murid SMA Merpati sudah seperti ini, bagaimana nanti jika sudah kelas 12." gumam bu Hasna.

***

Keisha bergegas keluar kelas menuju ke parkiran belakang sekolah ditemani kedua sahabatnya. Keisha mencari-cari letak motor milik seseorang itu. Dapat! Batinnya.

Keisha Bersama kedua sahabatnya langsung menuju parkiran depan dan bergegas pergi agar tidak ada yang melihat mereka.

" gua balik duluan ya! " seru Diva.

" iya hati - hati div! " jawab Verin.

" daahh! " Diva melambaikan tangannya. Keisha melambaikan tangannya kepada Diva, setelah itu menuju ke mobilnya dan mobil Verin berada.

" pe, ke tempat biasa ya. Gua butuh udara segar nih. " Ajak Keisha diambang pintu mobilnya.

" ayo haha, gua juga lagi mumet nih butuh hiburan. " Jawab Verin sembari menaiki kakinya kedalam mobilnya.

Kebiasaan Keisha dan Verina baru-baru ini yaitu menuju jalanan sepi dan beradu kecepatan mobil. Setidaknya dengan seperti itu Keisha bisa melupakan beban hidupnya.

***

" ah sial, " Mike menendang batu kecil yang ada didepannya.

" ngape Mike? " Ujar Vino yang kini berada di belakangnya.

" sakit jiwa ini pardos." Devan memperhatikan detail ban motor milik Mike itu.

" gila Mike, parah ini mah. Gua rasa yang ngempesin psikopat dah, " jawab Vino asal.

" udah tinggal, bareng gua aja. Kita ambil ban dulu di rumah gua, " ajak Rian.

"Semua pasti ulah Keisha, " gumam Mike yang masih bisa di dengar oleh ketiga sahabatnya.

" eitss, ngomong ape lo? masa iya Keisha? jangan suka pitneh. " Rian tidak setuju dengan ucapan Mike tadi dan disertai anggukan oleh Vino. " iya anjir gamungkin banget."

" cek cctv aja sana. " Mike jalan lebih dulu bersama Devan meninggalkan kedua sahabatnya itu di belakang.

Perempuan gila. Ga ngira-ngira juga ya ni anak kalau bales dendam. Batinnya. Bayangkan saja, bannya itu ditusuk tusuk menggunakan pisau. Sadis sekali bukan?

MIKEISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang