Last Trip

131 23 7
                                    

" YAALLAH AAAAA SENENG BANGETTTT GUAAAAAA! " Keisha berusaha untuk menahan teriakannya, namun, ia sangat senang dan tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya itu.

" Kei ih, malu diliatin orang. " Verin membekap mulut Keisha. Keisha berusaha melepaskan bekapan tangan Verin. " Yaallah, temen seneng gini malah di alang-alangin. " Keisha memasang puppy eyesnya.

" Ya kira-kira kek dih kita lagi di tempat umum. "

" Gua masi ga nyangka sumpah gua bisa ke sini hwaaa! "

" sshhh. " Verin menaruh jari telunjuknya tepat di depan bibirnya.

" they don't understand Indonesia language sist, " ucap Keisha. Verin memutar kedua bola matanya.

Keisha memasuki toko yang menjual jubah Harry Potter dan kembali berbelanja. Verin yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Setelah puas berbelanja dan mengelilingi dunia Harry Potter, Keisha dan Verin juga mengelilingi ke tempat-tempat lain dan tak lupa juga mereka mengisi tenaga.

" Fix, tahun depan ke London. "
" Ga. "
" Pe, plis lah. "
" Hmm. "

***

" Woi gc lah udah kesiangan kita! " Mike berteriak dari dalam mobil.

" Sabar buset, " ujar Vino

" BENTARRR KOS KAKI GUA BEDA SEBELAHHHH! " teriak Devan.
Mike mendengus kasar. Selalu ada saja ulah dari ke tiga teman-temannya ini.

" Buset dah jam berapa ini, " tukas Mike saat kedua temannya itu sudah memasuki mobil.

" Tau lu ah ngajakin pagi berangkat siang, uh she up! " ujar Rian.

" Bawel ih kamoeh, " balas Devan.

Mobil pun melaju menuju suatu tempat wisata terkenal di Bandung. Mereka berempat asik menikmati jalanan siang hari ini.

Tidak terlalu macet untuk perjalanan kali ini, mereka berempat tetap asyik bernyanyi ataupun bergosip sedikit.

Sesampainya di sana, Vino langsung memarkirkan mobil tersebut dan mereka berempat turun dari mobil.

" Whoaaaa! "

" Baru kali ini gua kesini omaygad! "

" Wah wangi belerang belerang ini sangat menyiksaku. "

" Nih, gua udah siapin masker. " Devan memberikan tiga buah masker pada teman-temannya itu. " Yu masok! "

Mereka berjalan memasuki area wisata tersebut dan mengantre membeli tiket masuk.

" Eh adem adem. "

" Eh potoin dong pipin ku! " seru Rian sambil menyodorkan ponselnya pada Devan. " Sial, " umpat Devan dalam hati.

" Bro bro berdua dong, " pinta Mike pada Rian.

Devan memberhentikan seorang pria yang melintas di depannya. " Mas, mas tolong potoin kita dong. "

" Woi es Pino! sini! " Vino pun berlari kecil kearah Mike,Devan dan juga Rian.

" SAY BUNCIS TEMAN-TEMAN! " teriak Devan yang membuat ketiga sahabatnya itu melirik kearahnya dan memberikan lirikan menyeramkan. Lalu Devan hanya mengangkat sebelah tangannya dan menunjukan jari ' peace '

***

" DIVAA!! "

" HAII! "

" Cie lagi bucin hahaha. "

" Hai Kei, hai Ver. "

MIKEISHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang