Sesampainya di rumah sakit, dia langsung menuju ruangan yang diberitahu oleh penelfon. Khawatir , dan panik. Itulah yang Keisha rasakan sekarang, Keisha memasuki ruangan dan melihat papahnya terbaring lemas. Dia menelfon mamanya untuk menuju rumah sakit tanpa memberi tahu siapa yang sakit karena dia tahu mamanya akan sangat panik saat mengetahui papahnya sakit, Keisha pergi ke kantin untuk makan. Dia makan sangat sedikit jauh berbeda dari biasanya, Keisha benar benar kehilangan mood nya. Sekarang Keisha menuju taman rumah sakit, dan dia mendengarkan lagu Losing - H.E.R .
When I touch down in your city
I'll make time because you're worth it
Fall back when you don't deserve it
And I'll start losin' patience
When my effort's bein' wastedTryna make sure that both of us survive
And love, I haven't got enough practice
All the ones before you were just a mistake
Or just a distraction
So tell me what's happenin'Tak lama kemudian ada seseorang yang menghampirinya dan ternyata itu kakaknya, niat untuk kembali ke German diurungkan Glen saat dia mendengar papanya masuk ke rumah sakit. Keisha segera menghapus air matanya dengan tisu di kantong nya.
***
Verin
| kess...
Diva
|apaa?
Verin
|KESA WOI BUKAN DIVA
Diva
|iyee, kesa mana sih?
Verin
|kes kantin yuk, lu dimana?
Keisha langsung menutup handphone nya, dia tidak mungkin menceritakan kondisi papahnya sekarang yang keadaanya terus memburuk. Dia kembali ke kelas setelah bel berbunyi, dan saat dia di tangga ada 4 orang kakak kelas perempuan yang tidak dia kenal menghampirinya.
"eh lu songong banget ya baru junior aja." Seorang perempuan dengan rambut panjang itu mendekati Keisha.
"haa?" Keisha sama sekali tak mengerti maksud kakak kelas ini.
"lu bisa ga sih gausah caper?!" perempuan itu melanjutkan bicaranya.
"caper?" tanya Keisha yang masih belum mengerti.
"iya, lu tuh udah CAPER, SONGONG, TENGIL LAGI!" sekarang teman perempuan itu yang berbicara.
"eh denger ya, gua ga caper sama siapapun, gua juga ga kenal siapa kalian. DAN JANGAN MENTANG MENTANG KALIAN SENIOR BISA SEENAKNYA GITU, EMANG KALIAN YANG PUNYA SEKOLAH INI?!" Suara Keisha naik 1 oktaf.
"dasar lo jun.." Saat tangan perempuan itu hendak mendarat di pipi Keisha, tiba tiba ada yang menahannya.
"cara lo begini tuh norak Sarah, kayak bocah tau ga? " tegur Mike, sekarang Keisha tahu nama kaka kelas so berkuasa itu Sarah.
"lo bela dia?" tanya Sarah "cihh, bocah tenge dibela" sambung Sarah dengan tatapan licik.
" kenapa? lo iri?! " Mike bertanya balik.
"iri? Sama bocah tenge? Sori aja" Jawab Sarah sambil memberikan tatapan tajam kepada Keisha. Namun, itu tak berpengaruh pada Keisha.
" lo pikir gua takut? " Tanpa basa - basi Keisha pergi meninggalkan Mike dan 4 orang perempuan itu. Air mata keisha mengalir deras dan membasahi seluruh wajahnya. Bukan, bukan karena Sarah yang tiba-tiba mencacinya. Jika dirinya sedang banyak pikiran maka Keisha akan menumpahkan semua itu pada tangisannya. Tiba tiba ada yang memanggil namanya dan Keisha tahu itu suara siapa.
"kes, tunggu!" teriak Mike yang menghampirinya, Keisha mengabaikan Mike dan lari sekuat tenaga tapi baru setengah jalan menuju kelas, dia merasa pandangannya pudar, kepalanya sangat pusing, dan gelap. Keisha pingsan.
Kepalanya terasa berat saat diangkat, matanya sulit untuk dibuka dan pikiran nya kosong. Mungkin ini efek dari Keisha yang tidak tidur semalaman dan terus menangis. Kini ia mencoba bangun dan melihat sekelilingnya, dia tahu betul tempat itu dan sekarang dia beranjak pergi ke dapur untuk mengambil minum.
Dengan kepala yang terasa terus berputar Keisha tidak bisa melihat rumahnya dengan jelas dan dia masih belum tahu siapa yang mengantarnya pulang, belum tiba di dapur ada seseorang yang memberinya segelas air putih. Keisha hanya berterima kasih dan kembali menuju kamarnya kembali. Dia hanya setengah sadar dan tidak tahu yang memberi minumnya itu Mike,
Saat Mike hendak turun kebawah ada seorang pria yang terlihat masih muda, yang jelas itu bukan papahnya, tak lama kemudian pria itu menghampiri Mike.
"lo siapa?" tanya Glen yang sedang naik ke atas.
"oh saya Mike, temennya Keisha," jawab Mike dengan sopan.
"ngapain lo kesini?" Glen memperlihatkan muka seriusnya.
"tadi saya nganterin Keisha," ujar Mike sambil melontarkan sebuah senyuman.
"Keisha? Dia kenapa?" muka serius Glen mendadak berubah menjadi sangat panik.
"dia pingsan disekolah, tapi sekarang lagi tidur dikamarnya."
"kita kebawah aja biar lebih enak ngobrolnya," Ajak glen
Mereka berdua menuju kebawah dan duduk di sebuah sofa yang cukup besar, mereka melanjutkan obrolan mereka.
"oh iya tadi saya sempet ngecek suhu badan Keisha, sepertinya dia demam kak.. emm nama kakak siapa? " Mike kebingungan memanggil orang ini siapa
"saya Glen, kakak nya Keisha. Dan lo gausah terlalu kaku ngomong sama gua." Glen memperkenalkan dirinya "terus lo udah kasih dia obat?" sambung Glen.
"saya gatau obat Keisha yang mana kak." Mike menggelengkan kepalanya.
"oh yaudah gapapa, ntar biar gua yang kasih dia obat."
"kalau boleh tau, Keisha kenapa ya ka?" tanya Mike.
"ohh itu ya, dia banyak kena masalah. Keisha sering cerita ke gua kalau dia gak dapet kabar dari pacarnya trus ditambah papah lagi sakit," jelas Glen.
"kalau soal Aron saya tau dari insta strory nya yang galau mulu hehe. Tapi kalau soal papahnya sakit saya gatau sih hehe. Emang papah kaka sakit apa?" tanya Mike dengan sopan.
"papah sakit leukemia, tapi lo jangan kasih tau Keisha soal penyakitnya. Soalnya yang Keisha tau cuman papahnya sakit karna kecapean."
"kenapa Keisha gaboleh tau kak?"
"dia akan stress berat, soalnya dia sayang banget sama papahnya. Keisha tau papahnya masuk rumah sakit aja udah begini apalagi tau penyakitnya."
"oooh begitu ya kak." Mike paham dengan apa yang dialami Keisha
"mike, gua boleh minta tolong sama lo?" tanya Glen.
"apa kak?"
Kira kira apa yang abang Glen suruh ke mike yaa?
Tunggu kelanjutan nya hari sabtu
Jangan lupa voment ya gais❤!
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKEISHA
Teen Fictionkemarin aku membencimu sekarang aku terbiasa denganmu besok aku mengagumimu lusa aku mencintaimu namun pada akhirnya kita menjadi sebuah abu.