" Kei? "
" Hm? " jawabnya sambil mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya.
" Mau ga jadi.. " Belum sempat mengutarakan isi hatinya, ponsel milik Keisha yang ada di sampingnya pun berdering menandakan ada panggilan masuk. " Bentar. "
Keisha berjalan ke arah jendela untuk menganggkat panggilan tersebut. " Halo kenapa Pe? "
"..."
" Oh yauda lu kesana nanti gua nyusul. "
"..."
" Iya, pesenin ice cream satu ya. "
"..."
" Iya anjer ga lama-lama paling 15 menit lagi otw. "
"..."
" Bawel, udah ya daaahh! "
Keisha memutuskan sambungan terlebih dahulu karena, Verina bisa mengoceh terus-terusan untuk meminta Keisha segera datang ke suatu tempat itu.
Keisha berjalan kearah Mike yang dari tadi menatapnya. " Mau ngomong apa tadi? "
" Um.. ga.. gajadi, tadi siapa? "
" Oh.. itu Verina. " Mike mengangguk sebagai jawaban lalu menyuap kembali makanannya. " Mama papa lo kemana? "
Mike diam, mungkin ini orang yang tepat untuk menceritakan sebagian keluh kesahnya di dalam keluarga ini, batinnya.
" Um.. Lagi ngurus perceraian kayanya. "
Keisha yang mendengarnya dibuat diam. " Eh maaf, sumpah gua ga bermakud apa-apa. "
" Bunda udah lama ngebatin, jadi semalem bunda nangis ke gua minta izin buat cerai. " Keisha hanya diam dan menyimak agar menjadi pendengar yang baik.
" Bokap main judi dan sering minum alkohol, kadang gua sampe bingung harus ikut campur atau engga. Nyokap kerja sendirian, banting tulang sendiri dan uangnya di ambil semua sama dia, brengsek. "
" Mike.. gimana pun juga dia tetep papa lo. "
" Ga! gua gapernah akuin dia sebagai ayah semenjak kelas 2 SMP. " Keisha menghela nafasnya, ia tahu bagaimana perasaan Mike sekarang ini.
" Nyokap di caci maki, di perlakuin kaya binatang selama 2 tahun ini, tapi gua nyemangatin nyokap buat cerai sama bokap. Karena emang kaya gini udah ga guna buat di pertahanin, ini udah kacau banget. "
Keisha memberikan pendapat dan sedikit nasihat untuk Mike dan sang bundanya. Tak terasa sudah lebih dari 15 menit. " ASTAGFIRULLAH Pe udah nunggu lama nih pasti! "
" Hah? Pe? siapa? "
" Verin! " teriaknya sambil merogoh tasnya dan membuka ponselnya yang sempat tadi ia bisukan dari notifikasi.
" Gua cabut ya, pokonya lo harus tetep sabar,jagain mama lo dan semangat! " Keisha berlari keluar rumah tersebut. Lalu ia sedikit memunculkan kepalanya di depan pintu. " CEPET SEMBUH! "
***
Keisha melihat Verin di ujung sana, buru-buru ia menghampiri sahabatnya itu. " Sumpah-sumpah maap bat, " ucapnya sambil terengah-engah.
" Apasi duduk napa gua juga baru dateng, u know lah gua suka ngaret hahahaha. " Verin tertawa dengan enaknya, Keisha melihat Verina dengan tatapan sini lalu mencubit tangan Verina. " Kalau gitu gua gausa buru-buru, sialan. "
" Ih inces angry. " Diva menggodanya.
" Mending pesenin gua tu cripes yang chicken-chicken itu. "
KAMU SEDANG MEMBACA
MIKEISHA
Teen Fictionkemarin aku membencimu sekarang aku terbiasa denganmu besok aku mengagumimu lusa aku mencintaimu namun pada akhirnya kita menjadi sebuah abu.