CHAPTER 10

2.2K 94 0
                                    

UPDATE LAGI GUYS❣️. GUYS, PENULIS MAU KASIH TANTANGAN NIH. UPDATE LAGI KALO TEMBUS 35 VOTE+ 15 KOMENTAR❤️

KLIK 🌟 YAH😊

LIKE+VOTE+KOMEN+SHARE😊

YOU ALWAYS IN THE HEART♥️

♻️♻️♻️

Sebenarnya Aisyah tidak percaya kalau Reihan akan pulang ke rumah. Fikirannya tertuju pada wanita bernama Zenia yang menelponnya kemarin. Pertanyaan yang muncul dalam benak Aisyah itu belum terjawab. Ia benar-benar takut kalau wanita itu akan menjadi perusak dalam rumah tangganya lagi.

Tiba-tiba, Aisyah mendengar suara pintu terbuka. Muncullah dua insan yang yang sangat Aisyah benci. Bahkan melihat wajah dua manusia berbeda jenis kelamin itu membuat mata Aisyah panas.

"gimana keadaanmu sekarang, Aisyah?" tanya Aleta dengan nada tulus.

Tumben... batin Aisyah.

"emangnya kenapa? Kamu mau mentertawai aku, karena aku nggak bisa berbuat apa-apa?!" tanya Aisyah sinis.

"dengar Aisyah. Aleta bertanya sama kamu baik-baik..." ujar Fauzi dengan sedikit keras.

"saya tidak bicara dengan anda!" balas Aisyah ketus.

"sudahlah, Al. Percuma kita datang menjenguk dia, lagipula dia tidak mengharapkan supaya kita datang menjenguknya." ujar Fauzi.

"emang nggak." ucap Aisyah pelan.

"semoga lekas sembuh, Aisyah." ucap Aleta. Mereka pun keluar dari ruangan berdominan cat putih itu.

dasar munafik! batin Aisyah geram.

♻️♻️♻️

Sepanjang perjalanan pulang, Reihan benar-benar pusing. Ia memikirkan tentang Aisyah yang sedikit demi sedikit akan tau tentang dia dan Zenia. Memang Reihan tidak pernah menceritakan kisah percintaannya dengan Zenia kepada orang lain. Bahkan Aisyah, istrinya sendiri.

Maafkan saya, Aisyah. Saya belum bisa memberitahukan kamu tentang ini... batinnya.

Sesampainya di rumah, Reihan tidak bisa tidur. Pikirannya melayang layang tentang Aisyah dan kepergiannya nanti ke Bali untuk menemui seseorang bernama Amer.

Apa yang kamu rencanakan Zenia? Tanya Reihan dalam hati.

S

K

I

P

Untuk pertama kalinya Reihan terlambat bangun. Ia benar-benar kesal hari ini, bahkan ia mengklaim bahwa hari ini adalah hari sialnya. Bagaimana tidak, hari ini ia terlambat bangun, menumpahkan selai ke lantai, air tiba-tiba mati saat ia sedang mandi. Mungkin karena pipa yang bocor.

Setelah siap mengenakan stelan kantornya, Reihan lalu berangkat ke kantor, seperti biasa ia akan menengok istrinya terlebih dahulu di rumah sakit.

Setelah sampai di bangunan bekas markas para penjajah Belanda itu, Reihan lalu mematikan mesin mobil dan berjalan menuju ruangan tempat Aisyah di rawat.

"Assalamu'alaikum." salam Reihan setelah sampai di ruangan yang berbau obat obatan itu.

"Wa'alaikum salam." jawab Aisyah dan Maya. Ternyata Aisyah sedang memakan buah apel dan dibantu oleh Maya.

"kamu mau ke kantor?" tanya Maya.

"iya lah, Bun. Hari ini aku ada mitting sama klien." ujar Reihan sambil tersenyum ke arah Aisyah. Aisyah pun membalasnya namun terkesan di paksakan.

"kliennya siapa?" tanya Aisyah. Entah kenapa pertanyaan itu keluar dari bibir tipisnya.

"dari perusahaan telekomunikasi... Namanya Hamzah." jawab Reihan.

"ooh." ucap Aisyah.

"gimana kondisi kamu sekarang?" tanya Reihan.

"alhamdulilah, lebih baik. Kata dokter udah bisa pulang hari ini." jawab Aisyah.

"yaudah, nanti saya jemput kamu abis dari kantor ya."

"iya." jawab Aisyah.

"yaudah Rei, kamu berangkat sana, nanti telat." ucap Maya yang sedari tadi hanya senyum-senyum melihat putra dan menantunya.

"iya, Bunda. Yaudah, saya pamit ya, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam." jawab Aisyah hampir bersamaan dengan Maya.

Reihan mengakhiri pekerjaannya hari ini saat jam menunjukkan pukul 16.57, ia segera membereskan berkas-berkasnya dan segera keluar dari kantor.

Reihan mengemudikan besi berjalan itu dengan kecepatan sedang. Sesampainya di ruangan yang penuh dengan bau obat-obatan itu, ia melihat Nayla tengah membereskan barang-barang Aisyah. Sedangkan Aisyah di kamar mandi.

"Assalamu'alaikum." salamnya.

"Wa'alaikum salam." jawab Nayla.

"biar saya aja kak." ujar Reihan lalu mengambil tas milik Aisyah.

Setelah Aisyah keluar dari kamar mandi, mereka bertiga pun meninggalkan ruangan putih itu.

"akhirnya kamu pulang juga Ay." ujar Nayla senang.

"alhamdulilah, kak." balas Aisyah.

Sesampainya di mobil, Reihan langsung memasukkan tas Aisyah ke bagasi, mereka pun pulang meninggalkan pekarangan rumah sakit.

♻️♻️♻️

Reihan memberhentikan mobil mewahnya tepat sampai di pekarangan rumah mereka. Ternyata disana sudah ada orangtua Aisyah juga orangtua Reihan yang menunggu mereka.

"Assalamu'alaikum." salam Aisyah dan langsung memeluk Fatma.

"Wa'alaikum salam." jawab mereka.

"alhamdulilah kamu sudah bisa pulang, nak." ujar Fatma.

Aisyah pun duduk di sofa di samping suaminya. Aisyah melihat Fatma dan Maya sibuk mengobrol, sedangkan Hamka dan Imran juga berbincang.

SORE GUYS, MAAF BANGET BARU UPDATE LAGI, SOALNYA SIBUK BANGET BUAT PERSIAPAN UN HARI SENIN. DOAIN SUPAYA LANCAR YAH😅

FOLLOW INSTAGRAM AKU DONG, ARTIKA.AR.3192😊, KOMEN YANG BANYAAAKKKK YAHH👨‍❤️‍💋‍👨👨‍❤️‍💋‍👨 UMMACHH

NEXT PART👉👉👉

ASSALAMUALAIKUM, My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang