CHAPTER 17

1.8K 75 1
                                    

SENGAJA UPDATE MALAM-MALAM. SOALNYA SUNYI, SEPI, JADI LEBIH FOKUS KE TULISAN. KALO MASIH ADA TYPO, MAAF YAA😅

SSSSSTTT, ORANG-ORANG UDAH PADA TIDUR😂😂

KLIK 🌟 MAKASIH😭😭

♻️♻️♻️

"kok Mbak telat, tumben?" tanya Aisyah saat melihat Salma terlambat dua puluh menit dari biasanya.

"iya maaf dek, Mbak tadi abis cek ke dokter... Karena kemarin seharian Mbak mual, terus lemes. Ya siapa tau kan, itu tanda-tanda." jelas Salma.

"terus hasilnya gimana?" tanya Aisyah antusias.

"negatif." jawab Salma sedih.

"sabar Mbak, Allah mungkin belum percaya sama Mbak buat jadi seorang ibu." ujar Aisyah menenangkan Salma.

"iya, makasih ya dek." ucap Salma sambil memeluk Aisyah hangat.

Salma pun mulai melihat-lihat gamis yang kemarin belum sempat ia beli karena merasa belum ada yang cocok.

"ini baru sampe tadi pagi lho Mbak, dari Mesir." ujar Aisyah mempromosikan jualannya.

"wahh, bagus ya.. Kayak ala arabian gitu." ujar Salma tertawa. Karena merasa dirinya masih seperti seumuran Aisyah, padahal ia enam tahun lebih tua dibanding Aisyah.

"iya Mbak, banyak lagi modelnya."

"aku tuh lagi cariin jas yang cocok buat Mas Adrian, nanti mau dia pake ke pernikahannya Azzura." ujar Salma sambil berjalan melihat deretan jas.

"yaudah Mbak liat-liat aja dulu."

Mereka terus membicarakan tentang pakaian dan jas yang akan di beli Salma untuk suaminya.

S

K

I

P

Jam sudah menunjukkan pukul 15.00, Aisyah meletakkan kalkulator di atas meja. Hari ini ia benar-benar lelah. Namun karena sudah berjanji untuk bertemu dengan Fahri hari ini, Aisyah pun harus menepati janjinya itu.

Kini ia telah berada di dalam taxi, sedangkan Salma sudah pulang sejak duhur tadi. Semampai di Cafe Blue Ocean, Aisyah langsung membayar taxi dan masuk ke dalam.

Saat ia masuk, nampak seorang pria berjas warna hitam tengah duduk di tengah-tengah Cafe. Senyuman manis terbit di bibirnya saat ia melihat Aisyah. Aisyah mengerutkan kening, ia benar-benar bingung dengan suasana ini. Setelah duduk, ia menatap Fahri dengan wajah yang sangat heran.

"sebelumnya makasih kamu udah mau dateng kesini." ucap Fahri gugup.

"iya. Tapi, buat apa ya kamu ajak aku kesini?" tanya Aisyah heran.

"aku pengen.... Aku pengen..." ucap Fahri tersendat sendat, ia lalu merogoh sebuah tempat cincin warna merah berbentuk hati dari dalam saku jasnya.

ASSALAMUALAIKUM, My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang