CHAPTER 26

1.8K 78 0
                                    

CHAPTER 26 UDAH MASUKKK... BENTAR LAGI ENDING YUHUUU... SETELAH INI, TUNGGU CERITAKU SELANJUTNYA YAAA😙😙😙

KLIK BINTANG YANG BANYAKK😭😭

KOMEN JUGA YAA🤗🤗

♻️♻️♻️

"terima kasih sudah mau membantu saya dalam hal ini." ucap Aisyah pada seorang pria berjaket hitam, wajahnya tidak kelihatan karena topi dan masker hitam yang di pakainya.

"sama-sama, senang bisa membantu." ujar lelaki itu.

"ini uang yang kamu minta.. Semoga ibumu lekas sembuh." ucap Aisyah sambil memberikan sebuah amplop warna coklat berisi uang yang jumlahnya tidak sedikit.

"terima kasih, have a good day." ujar lelaki itu lalu pergi meninggalkan cd yang berisi kebenaran di dalamnya pada Aisyah.

aku akan tau, apakah yang dikatakan Kak Nayla benar atau tidak batin Aisyah.

Aisyah lalu meninggalkan kedai makanan itu dan beranjak ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Aisyah langsung mengambil laptop yang memang Reihan tidak bawa. Ia lalu memasang cd itu ke dalam laptop. Video pun terputar.

"akhirnya kamu pulang, sayang, aku merindukanmu." suara wanita di dalam video itu.

Durasinya hanya satu menit. Namun mampu membuat Aisyah membungkam mulutnya. Air matanya jatuh deras. Ia benar-benar merasa rumah tangganya kini berada di ujung tanduk.

♻️♻️♻️

Zenia menghembuskan napasnya kasar saat melihat Reihan terus asyik dengan ponselnya. Akhirnya ia memutuskan untuk membaca majalah fashion, hanya cara itu yang mampu membunuh rasa bosannya.

Reihan, dengan ponsel di tangannya ia tengah menatap foto wanita yang sangat ia rindukan. Hanya satu foto Aisyah yang Reihan simpan dalam ponselnya, sejak Zenia menghapus semua tentang Aisyah dari dalam ponselnya.

seandainya kamu datang kesini, dan aku bisa menjelaskan semuanya. batin Reihan.

Tok... Tok... Tok... suara ketukan pintu dari luar membuat Zenia dan Reihan mendongak.

"kamu suruh Zaki kesini hari ini?" tanya Zenia.

"nggak. Aku nggak ada janji sama orang hari ini." jawab Reihan.

Reihan dan Zenia langsung berdiri untuk membuka pintu dan melihat siapa yang datang bertamu di rumah mereka itu. Saat pintu terbuka, Reihan merasa ingin dibunuh dengan seribu tikaman.

Sedangkan Zenia, wajahnya memancarkan kesenangan.

akhirnya yang aku tunggu-tunggu selama ini datang juga. Setelah ini nggak akan ada yang mengganggu hubungan aku sama Reihan. batin Zenia penuh kemenangan.

"akhirnya kamu tau yang sebenarnya, Aisyah." ujar Zenia membuka suara.

Aisyah tersenyum sinis.

"aku udah tau sebelum Reihan datang kesini lagi. Dan aku kesini cuma mau tanya langsung sama Reihan, apa benar kalian sudah menikah sebulan yang lalu di Bali?" tanya Aisyah masih membendung air matanya agar tidak jatuh.

"ya, benar. Aku sama Reihan udah menikah sebulan yang lalu di Bali. Oh, ternyata Reihan nggak cerita sama kamu?? aku nggak tau Aisyah apakah setelah ini kamu akan benci aku. Tapi Reihan lebih memilih aku dibanding kamu. Karena kalo Reihan lebih memilih kamu, dia nggak akan datang kesini lagi." ujar Zenia dengan nada mengejek.

Aisyah melirik Reihan, pria itu masih diam. Itu berarti yang dikatakan Zenia benar, bahwa Reihan lebih memilih Zenia dibandingkan dirinya. Tanpa berkata, Aisyah langsung berlari keluar apartemen dengan derai air mata.

Reihan memejamkan matanya frustasi. Ia pun berniat untuk mengejar Aisyah, namun Zenia mencangkal lengannya.

"buat apa kamu kejar dia??" tanya Zenia. Reihan langsung menepis tangan Zenia.

"ahh!!" umpat Reihan kesal.

Reihan terus mengejar Aisyah yang telah jauh. Saat Reihan sampai di depan, ternyata Aisyah sudah pergi dengan menggunakan taxi. Reihan langsung menahan taxi dan mengejar taxi yang di tumpangi Aisyah.

Sesampainya di rumah Aisyah, Reihan langsung mencangkal lengan Aisyah yang berniat masuk ke rumah.

"Aisyah... Aisyah!!" ujar Reihan.

"apa?!" ujar Aisyah sambil menepis tangan Reihan. "kamu puas sekarang?! Hah?!!" teriak Aisyah masih dalam keadaan menangis.

"Aisyah kamu harus dengerin aku. Aku bisa jelasin semuanya, ini nggak seperti yang kamu pikirin." ucap Reihan.

"jelasin apa?!! JELASIN APAA?!! mau jelasin kalo kamu sama Zenia udah nikah dan bentar lagi mau punya anak?!! IYA?!!" tanya Aisyah sedikit berteriak. "aku tau bicara sama kamu itu nggak ada gunanya." ucap Aisyah sambil terisak pelan dan menunduk.

"apa setelah ini, kamu akan..." ucap Reihan yang langsung dimengerti oleh Aisyah.

"aku nggak akan minta cerai dari kamu. Tapi aku butuh waktu." ucap Aisyah tidak ingin mengambil keputusan disaat marah.

Karena Aisyah selalu mengingat ucapan Fatma.

'janganlah kamu mengambil keputusan disaat marah, dan jangan berjanji disaat kamu senang.'

Aisyah menyeka air matanya kala menyaksikan kepergian Reihan. Membiarkan orang yang ia cintai pergi meninggalkannya untuk sementara dan tinggal bersama wanita lain.

ASSALAMUALAIKUM, SEMUANYA😊😊

GIMANA PART 26-NYA?

MENURUT KALIAN, REIHAN SAMA AISYAH BERSATU ATAU BERPISAH?

KOMEN YAA😙😙

KLIK BINTANG JUGA YAA🤗🤗

SEE YOU NEXT CHAPTER👉👉

ASSALAMUALAIKUM, My Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang