Chapter 10 : Cengkraman Bella.

1.3K 114 37
                                    


  Jangan lupa tekan ⭐🌟


🏵🏵🏵



Keesokan harinya...

   Kelas XI Ipa 1 memiliki jadwal olahraga tiap hari Selasa di jam kedua sebelum istirahat. Susan memandangi Aisyah yang terlihat lemas di kursinya. Aisyah memang sedang tidak enak badan, dan karena itu Susan jadi gak tega ninggalin sahabat nya itu sendirian di kelas.

   Parahnya lagi seisi kelas olahraga semua. Ari dan Ditto udah turun duluan ke lapangan karna disuruh pak Yudi untuk jadi instruktur senam dadakan.

    "Udah sana Lo turun ke lapangan. Nanti diomelin pak Yudi aja." Ujar Aisyah lesu. Kepalanya pusing, badannya panas, dan matanya berat banget. Benar kata mamah, coba gue gak masuk aja. Batin Aisyah.

   "Terus Lo gimana Syah? Masa Lo sendiri doang? Ntar kalo Lo diapa-apain aja?"

   "Diapa-apain apa sih San? Emang disini ada penjahat? Sekalipun ada kuntilanak gak mungkin kuntilanak keluar pagi-pagi."

   "Ih Aisyah jangan ngomong gitu dong!" Rajuk Gadis yang sudah memakai seragam olahraga itu. "Kalo nanti Lo dianiaya Bella sama gengnya gimana Syah? Lo kan lagi sakit." Ucapan Susan yang makin ngelantur membuat Aisyah terkekeh geli.

   "Lo tadi liat sendiri kan Bella sama Anggi olahraga? Gausah hiperbolis deh San."

   "Iya tapi kan--"

  "Udah sana ke lapangan. Gue mau tidur." Usir Aisyah. Susan mengerucutkan bibirnya saat mata Aisyah mulai terpejam.

   Aisyah gak tau apa kalau Susan khawatir banget?






      🏵🏵🏵




   Sementara itu di kelas, Aisyah rasa dia lebih baik ke Uks daripada terus di kelas dan pusing di kepalanya kian meningkat. Dengan langkah pelan, gadis yang memakai sweater hitam itu keluar kelas dan berjalan di koridor kelas sebelas yang sepi.

   "Akhirnya ketemu juga."

  Aisyah mendesah berat melihat siapa yang menghadang jalannya. Bella, Anggi,  Nora, dan Tasya. Mau apalagi orang ini?

   "Permisi gue mau lewat." Ujar Aisyah sambil berpindah ke kiri. Dengan sigap, Nora-- anak buahnya Bella itu juga ikut menghadang ke kiri.

   "Eitsss tuan putri kok mau langsung kabur aja? Kita main dulu dong." Ucap Bella sinis.

   "Takut dicariin sama pangerannya kali," timpal Tasya dan yang lain tertawa jahat.

  Bella menyeringai. "Sayang ya, pangeran Lo lagi sibuk tuh. Jadi gak bisa bantuin tuan putri."

   Kepala Aisyah terangkat. Firasatnya udah gak enak.

   "Maksud Lo apa?"

"Lo nanya maksud gue apa? Kalo Lo punya otak, Lo pasti paham maksud gue apa." Jawab Bella, mengikuti ucapan Ari kemarin pagi.

   Bulu kuduk Aisyah meremang. Gawat. Kayaknya Bella dendam sama dia deh. Aduh gimana nih? Mana sepi lagi. Ini bahaya. Aisyah mundur selangkah, dan baru ingin berlari saat tangannya dicekal oleh Tasya.

   "Jangan kabur dong tuan putri." Dan Aisyah ditarik ke toilet perempuan yang tidak jauh dari tempat mereka.

   Toilet itu sudah tidak terpakai. Biasa digunakan anak laki-laki untuk merokok. Makanya begitu masuk, Aisyah mau muntah saking bau nikotinnya.

    Bug

  Tasya mendorong Aisyah hingga terjatuh membentur tembok. Aisyah meringis merasakan sakit pada punggungnya. Bukan hanya itu, kunang-kunang di kepalanya terasa semakin banyak.

Annoying Ex! ✔✔ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang