Chapter 18 : Dunia Fantasi.

1.1K 91 27
                                    

Jangan lupa tekan 🌟⭐





🏵🏵🏵


     Jam 10 pagi, Aisyah keluar dari dalam rumahnya dengan pakaian rapi. Gadis itu melebarkan matanya melihat Ari yang hari ini tidak membawa Vespa kebanggaannya, melainkan sebuah Pajero hitam mengkilap yang tidak kalah keren dari vespanya.

    "Tumben gak bawa motor." Ujar Aisyah ketika Ari membukakan pintu mobil untuknya.

   Ari menjawab sebelum menutup pintu. "Jauh Syah, ntar lo masuk angin Kalo naik motor."

   Mereka terjebak suasana canggung di dalam mobil. Ari fokus menyetir sementara Aisyah ragu untuk membuka percakapan. Mereka kan, mantan-an, baru baikan lagi. Apa yang mau diobrolin? Seenggaknya itu yang berada dipikiran Aisyah. Dan Ari, yang nyadar jika Aisyah masih canggung terhadapnya, berinisiatif menyalakan musik untuk mencairkan suasana.

    Lagu photograph milik Ed Sheeran mengalun lembut.

  "Lo tau gak kenapa gue ajak Lo jalan?" Tanya Ari disela nyanyiannya.

   Aisyah mengalihkan tatapannya dari ponsel ke wajah Ari. "Ng... Karena kita udah baikan?"

   "Bukan zhayang, " Ari ketawa geli mendengar suaranya sendiri yang alay kek anak jaman now.

   "Jangan panggil gue sayang." Aisyah cemberut. "Terus gara-gara apa dong?" Tanyanya lagi.

   "Lo tuh harus liburan dulu Syah biar pikiran Lo gak suntuk. Rabu kan, Lo udah olimpiade." Ucap Ari dengan senyum lembut. 

   Aisyah tertegun. Hatinya menghangat mendengar alasan Ari. Segitu pedulinya kah Ari sama dia, sampai cowok itu memikirkan keadaannya? Ari memang baik. Dan Aisyah tidak menyesal sudah menerima ajakan cowok itu Sabtu ini. Benar kata Ari, dia perlu refreshing sebelum menghadapi olimpiade fisika yang tinggal menghitung hari. Kalau bukan karena Ari, mungkin Aisyah masih berkutat dengan buku-buku yang membuatnya stress.

   "Makasih ya." Ucap Aisyah tulus.

  Ari meliriknya sekilas. "Harusnya gue yang bilang makasih. Lo masih mau nerima gue."

   "Sebagai teman." Aisyah menambahkan dengan nada jutek yang dibuat-buat.

   Ari ketawa geli mendengarnya. "Gak apa-apa cuma teman. Nanti juga statusnya naik. "

   Dan Aisyah hanya bisa mengalihkan tatapan keluar jendela sambil berharap Ari berhenti membahas hubungan mereka.



🏵🏵🏵


    Dufan memang selalu ramai. Apalagi sekarang weekend. Biarpun tiketnya muahaal bingits, tapi tetap saja antreannya sepanjang antrean sembako. Ari menghela nafas lega begitu mereka berdua kelar dengan cap di punggung tangan.

    "Mau naik apa dulu?" Tanya Ari.

  Aisyah mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Jujur dia bukan tipe cewek yang takut naik wahana-wahana ekstrim. Malah sekarang Aisyah udah semangat banget mau nyoba histeria.

    "Lo yakin? Gak takut nanti sakit jantung?" Tanya Ari ragu mendengar permintaan Aisyah.

   Aisyah tertawa mendengar alasan Ari. "Lo bilang gue harus refreshing, dan gue pikir itu cocok." Ujar Aisyah final.

   Ari hanya bisa mengikuti. Karena tujuannya memang membuat Aisyah bahagia. Biarlah dirinya pusing tujuh keliling begitu turun dari wahana histeria. Dan Aisyah, yang seakan tidak menyadari wajah pucat Ari begitu selesai naik histeria, langsung menggandeng lengan cowok itu untuk naik wahana rollercoaster.

Annoying Ex! ✔✔ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang