Jangan lupa tekan 🌟⭐
🏵🏵🏵
Aisyah masuk kembali hari Senin. Dengan diikuti tatapan iri dari semua siswi-- baik adik kelas, seangkatan maupun kakak kelas. Aisyah tahu Bella, Tasya, Anggi dan Nora dikeluarkan dari Harschool dan semua orang berpendapat kalau Aisyah lah penyebab dikeluarkannya keempat siswi terkenal itu.
Aisyah jadi risih sendiri. Kalo tau gini, mending dia minta pindah sekolah aja sama papahnya deh.
"Aisyah"
Aisyah menoleh kebelakang dan niatnya yang tadi mau pindah sekolah jadi hilang begitu saja. Kenapa dia harus pindah sekolah Kalo di Harschool ia bisa ketemu pangeran secharming Athalla Naufal ini?
"Hai kak Ata" sapa Aisyah dengan senyum manis.
Ata menyugar rambutnya kebelakang. Gayanya keren banget. Bikin Aisyah jadi susah mingkem.
"Kamu apa kabar Syah?" Tanya kak Ata.
Sepersekian detik Aisyah masih melongo. Ata nanyain kabarnya dia nih? Waduhhh cuteee banget sih berasa diperhatiin pacar.
"Baik kok kak. " Aisyah mesem-mesem sendiri. Wajahnya jadi merah Abis karena salting.
"Bagus deh. Aku kira kamu bakal trauma setelah pembullyan itu." Ujar Ata.
Aisyah mengibaskan tangannya. "Ya gak lah kak, masa lebay banget sampe trauma segala."
Ata tertawa geli. "Iya ya. Eh Syah aku denger-denger katanya Andira mundurin diri loh dari olimpiade fisika."
"Oh ya?" Mata Aisyah membulat. Woah, kabar apa lagi nih? Kok dia gak tau.
"Iya, " Ata mengangguk. "Kamu blom tau ya? Ng... Nah itu kebetulan ada Andira." Wajah Ata berubah semangat ketika melihat kehadiran siswi berkulit putih dengan gaya highclass-nya tidak jauh dari mereka.
Bibir Aisyah mengerucut. Kak Ata pasti bakalan manggil si nenek judes itu. Ih Aisyah males tau ketemu Andira di pagi yang cerah banget ini. Andira itu bisa banget bikin mood orang ancur cuma karena lihat wajah sombongnya.
Dan benar saja. Blom sempat Aisyah cari alasan biar cepat kabur agar gak perlu basa-basi sama Andira, Ata sudah keburu memanggilnya. Sama halnya dengan Ata, dengan wajah semangat dan bersinar seperti matahari, Andira menghampiri mereka. Lebih tepatnya Ata.
"Kenapa ay?" Tanya Andira dengan senyum lebarnya.
Aisyah nyaris muntah mendengar panggilan Andira untuk Ata. Idih, dasar alay manggil doang pake ay-ay udah kek anak SD pacaran aja. Padahal pacar juga bukan.
"Katanya kamu mau ngobrol sama Aisyah kalo orangnya masuk. Nih, mumpung ada Aisyah." Kata Ata menjelaskan.
"Oh dia, " Andira berujar sinis. Lalu saat tatapannya beralih ke Aisyah, wajahnya yang dari bayi sudah angkuh makin bertambah angkuh.
"Well, Lo pasti udah denger dari Ata Kalo gue ngundurin diri dari olimpiade gak penting itu. Dan kata Bu Nani Lo yang gantiin gue." Beritahu Andira dengan aksen bulenya.
Kening Aisyah mengkerut. Olimpiade gak penting dia bilang? Ya ampun ni cewek anaknya siapa sih sampai bisa sebelagu ini?
"Oh gitu ya.." Aisyah mengerjap bingung. Sedikit masih shock. "Kalo gue boleh tau, lo kenapa ngundurin diri?" Karena setau Aisyah, Andira ini anti banget sama dia. Kalo berpapasan di koridor aja, lagaknya ngeliat Aisyah kayak ngeliat amuba.
Kan ngeselin.
"Gue itu orang sibuk dan kalo gue jelasin pun Lo gak bakal ngerti. Jadi daripada banyak tanya, mending Lo istirahat nanti temuin Bu Nani. " Andira mengibaskan rambut pirangnya kebelakang dengan gaya ala-ala Syahrini.
"Udah yuk ay kita ke kelas." Andira menarik tangan Ata menjauhi Aisyah.
Aisyah manyun. Tumben kak Ata gak pamitan. (?)
🏵🏵🏵
Setelah memberitahu Susan soal dirinya yang akan ikut olimpiade fisika menggantikan Andira, Susan berteriak heboh di kelas. Alhasil semua teman-temannya jadi tahu dan mengucapkan selamat kepada Aisyah. Aisyah meringis, Susan dan kebocoran mulutnya adalah hal yang tidak bisa dipisahkan.
Istirahat ini, sebelum menemui Bu Nani di ruang Wakasek, Aisyah pergi ke kantin untuk membeli satu roti dan sebotol air mineral untuk dibawa ke masjid. Dan sesuai dugaan Aisyah, orang yang dicarinya tengah duduk didepan masjid yang tertutupi pepohonan rindang.
Ari dengan tampilan rambut dan wajah yang basah terkena air wudhu adalah pemandangan paling indah di Harschool. Aisyah menghampiri cowok yang habis melaksanakan sholat dhuha itu.
Ari kaget melihat Aisyah yang tiba-tiba datang. Apalagi sambil membawa roti dan minuman yang katanya buat dia.
Anak ini kesambet?
"Jangan bengong. Lo gak lagi mimpi kok." Canda Aisyah sambil terkekeh geli.
Ari jadi ikutan tertawa. "Dalam rangka apa nih kasih gue roti? Tumben perhatian. "
"Gue gak perhatian tau!" Cibir Aisyah. "Ng.. itu buat Lo sebagai ungkapan terimakasih gue." Ujar Aisyah lambat.
"Ungkapan terimakasih? Emang gue ngapain?" Ari mengernyit.
"Ng.. soalnya, " Aisyah nyengir malu-malu. "Lo udah nolongin gue. "
"Kan kemarin udah bilang makasih" ujar Ari. Kembali membuat Aisyah mengingat kejadian Jumat malam di taman. Dan tak ayal mengingat itu membuat Aisyah blushing.
"Ng.. gue sekalian mau kasih tau sesuatu," entah kenapa ngobrol sama Ari bisa jadi segugup ini. Aisyah membatin, gue gak boleh salting terus.
"Apa?" Mata Ari menatap teduh. Ada ketenangan di bola mata hitam itu. Dan Aisyah nyaris terlena sebelum akhirnya buru-buru mengalihkan tatapan.
"Gue ikut olimpiade fisika."
"Oh ya?" Ari berseru kaget. Lebih tepatnya pura-pura kaget. Senyumnya mengembang lebar.
"Selamat ya. " Ucapnya.
Aisyah mengangguk. "Makasih. Gue juga bingung sebenernya kok tiba-tiba kak Andira ngundurin diri gitu aja."
Ari tersenyum kecil. "Tapi Lo senang kan?" Tanyanya.
"Seneng lah!" Jawab Aisyah serta merta. "Bahagia banget malah. Akhirnya gue bisa ikut olimpiade yang jadi impian gue. "
"Bagus deh Kalo Lo seneng. " Karena dengan begitu, usaha gue gak sia-sia. Lanjut Ari dalam hati, yang tidak mungkin Aisyah dengar.
"Yah ini semua kan juga berkat dukungan Lo. Makasih ya mantan gue yang paling baik." Aisyah mengacungkan jempolnya sambil tertawa.
"Cuma mantan?" Tanya Ari dengan senyum jail.
"Ya emang cuma mantan."
"Lebih dari mantan gitu?"
Aisyah mendecak. "In your dream!"
Ari terkekeh. Tapi tidak lama dari itu, tawanya berhenti saat satu sosok muncul dihadapan mereka.
"Syah Lo udah ke ruang bu Nani?" Tanya Ata.
Senyum Aisyah terbit melihat kehadiran kakak kelasnya itu. "Belom kak. Emang kenapa?"
"Bareng aja yuk sama gue." Ajak Ata yang langsung diangguki Aisyah. Aisyah berdiri.
"Dadah Ari gue duluan ya!" Dan Ari ditinggalkan begitu saja... karena Ata.
Miris, Ari memandangi kedua punggung yang semakin menjauh itu.
Apa yang harus gue lakukan biar lo jauh sama Ata Syah?
🏵🏵🏵
Kangen gk? Wkwk
Buat yg lg unbk semangat ya!😁 Adakah dari kalian yg sdh kls 12??
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Ex! ✔✔ (SELESAI)
FanficRank💞 #2 in Aisyah Aqilah (3-7-20) #2 in Arhamnatic (12-6-19) #3 in Arhamnatic (14-4-19) #4 in Arhamnatic (19-5-19) #4 in Arsyah (12-6-19) #5 in Aisyah Aqilah (12-6-19) #10 in Ariirham (12-6-19) • Dilarang mengcopy baik semua ataup...