Sudah masuk chapter 20, aku mau nanya dong kalian yg baca cerita ini dari daerah mana aja?
Terus kalian smp atau sma? Umur brp? Aku kepo ya 😂😂
Jangan lupa tekan 🌟⭐🌟
🏵🏵🏵
Aisyah menghela nafas berat. Mengingat kembali Masa lalunya dengan Ari sama saja dengan membuka luka lama. Gadis yang tengah berbaring itu lantas melirik jam diatas meja nakas. Pukul sepuluh malam. Dan Aisyah sama sekali belum merasa ngantuk. Matanya tetap terbuka mengingat lagi setiap percakapannya dengan Yoriko sore tadi.
Flashback"Gue mau minta maaf buat semuanya Syah." Mata Aisyah membulat sempurna. Dia gak salah dengar nih? Yoriko si dewi kesombongan itu minta maaf padanya?
"Maaf ya karena gue sering gangguin lo. Sering buat lo kesal gara-gara sikap gue. Sering buat lo cemburu gara-gara gue dekat sama Ari. " Mata Yoriko terlihat tulus.
"Jujur Syah, sebenarnya gue gak suka Ari jadian sama lo. Dulu gue benci banget sama lo karena gue ngerasa lo udah merebut Ari dari gue. Makanya sebisa mungkin gue selalu mohon-mohon sama Ari untuk ikut jalan sama kalian. " Yori tersenyum sedih. "Yah biarpun Ari udah ngelarang."
"Ari ngelarang lo ikut?" Tanya Aisyah tidak percaya.
Yori mengangguk sambil tersenyum tipis. "Ari selalu ngelarang. Kata Ari, Aisyah gak nyaman Kalo lo ikut Yor. Tapi gue selalu maksa sampai Ari capek ngadapin sikap gue. "
"Maafin gue yang udah bikin lo salah paham sama Ari Syah. Percaya sama gue, Ari selalu mentingin kenyamanan lo." Ujar Yori dengan matanya yang sungguh-sungguh.
Aisyah mendengus tidak suka. Fakta apa ini? Kenapa sulit sekali rasanya mempercayai Yori? Apa karena.. Aisyah membenci gadis Jepang itu?
"Kalo gitu kenapa Ari selalu ngebela Lo?" Tanya Aisyah datar.
Yori tersenyum lagi dengan matanya yang menerawang jauh.
"Ari itu orang paling baik yang pernah gue kenal. Dia nganggap gue lebih dari sahabat. Dia selalu bilang Kalo gue udah kayak adiknya. Dan karena itu Ari selalu ngebela gue dari kecil. Termasuk ngebela gue dari lo. Hal yang bikin gue punya harapan kalian bakal putus."
"Syah tolong percaya sama gue. Ari selalu sayang sama Lo. Sebenarnya setelah gue tau Lo ninggalin Ari, gue senang. Tapi terus Ari berubah. Dia kayak kehilangan arah. Ari gak pernah mau ngomong lagi sama gue. Dan itu berlaku selama tiga bulan. Disitu gue mulai sadar kalau Ari beneran cinta sama Lo. "
Aisyah memalingkan wajahnya. Rasa sesak menyeruak seketika. Sekelebat ingatan menyakitkan masuk tanpa diminta. Ari yang dia sayang, Ari yang dia percaya, dan Ari yang buat dia kecewa.
"Dan di hari ulang tahun Lo, gue benar-benar minta maaf karena udah maksa Ari untuk ikut ke puncak. Dia gak mau Syah. Dia marah karena ikut sama gue hari itu. Tapi gue gak peduli. Itu hari terakhir gue di Bandung sebelum harus tinggal di Jepang jadi gue harus bahagia sama Ari. Tapi setelah itu gue malah gak bisa pergi ke Jepang karena perasaan bersalah gue ke Ari. "
Kemudian Yori menggenggam tangan Aisyah membuat si pemilik tangan tersentak. "Gue mohon jangan benci sama Ari. Dia gak pernah salah. Gue mohon Syah."
Aisyah menatap tangan Yori ragu-ragu. Ada perasaan sedikit tersentuh di hatinya melihat usaha Yori.
"Makasih ya udah mau dengerin penjelasan gue. Lo tau kenapa gue kasih tau hal ini?" Tanya Yori seketika.
Aisyah menggeleng.
"Karena gue yakin Ari gak ngasih tau Lo hal yang sebenarnya terjadi."
"Emangnya kenapa?"
"Dia gak mau Lo makin sedih. Ari terlalu sayang sama lo sampai dia lupa kebahagiaan sendiri. " Kata Yori sambil mengecek jam di pergelangan tangannya.
"Gue ada janji lain. Kapan-kapan kita ngobrol lagi ya Syah," Yori pun pamitan sambil tersenyum lebar. Hal yang jarang sekali Aisyah lihat.
Begitu Yori pergi, Ata yang sedari tadi menjadi nyamuk di percakapan mereka memutuskan untuk pulang. Di dalam BMW hitamnya, Ata membuka percakapan.
"Tadi itu mantannya Ari?" Tanyanya.
"Bukan, dia sahabatnya." jawab Aisyah sekilas.
"Oh pantes," menyadari keanehan di ucapan Ata, Aisyah menoleh dengan raut bingung.
"Maksud kak Ata?"
Ata menyunggingkan senyum Sinis. "Ya pantes dia ngomong gitu. Orang sahabatnya. Pasti dia disuruh Ari. "
Aisyah terbelalak. "Ari bukan orang yang kayak gitu."
"See, kamu belain dia? Udah percaya sama omongan cewek tadi?"
"Aku gak belain Ari. Aku cuma ngomong kenyataan."
"Aisyah Aisyah, " Ata geleng-geleng kepala. "Kamu itu emang polos banget ya. Si Yori itu artis kan? Dia jago akting."
Aisyah terhenyak. Tidak mungkin Ari sampai menyuruh Yori untuk menjelaskan ini-itu kepadanya. Lagi pula untuk apa? Agar Aisyah mau diajak balikan gitu? Ari gak mungkin segitunya kali.
"Ya biar kamu maafin dia lah Syah." Ucap Ata tiba-tiba. Seolah bisa membaca apa yang ada di pikiran Aisyah.
Melihat tatapan heran dari Aisyah, Ata kembali menjelaskan. "Ari nyuruh cewek tadi ngomong ke kamu biar kamu percaya Ari itu gak salah apa-apa. Biar kamu tuh nyesel udah mutusin Ari. Terus nanti kamu minta maaf sama Ari karena udah salah paham. Padahal kenyataannya, tetap aja Ari pernah buat kamu sedih. "
Aisyah masih tidak bersuara. Kepalanya pening memikirkan semuanya. Yori yang tiba-tiba hadir, ucapan Ata yang menyudutkan Ari, dan perasaannya yang masih ragu dengan Ari, kenapa semua ini harus terjadi pada Aisyah?
Hati Aisyah yang mulanya ragu jadi semakin ragu begitu mendengar ucapan Ata.
"Coba kamu pikir Syah, kalau si Yori gak disuruh Ari, kenapa gak dari dulu dia nemuin kamu? Kenapa baru sekarang dia ngejelasinnya?" Ata kembali mengompori.
Aisyah jadi termenung. Benar kata kak ata, pikirnya. Ngapain juga Yori harus capek-capek jelasin semua itu ke dia? Emang Aisyah segitu pentingnya apa? Lagian, Yori kan benci banget sama dia. Bukan modelnya Yori banget sampai mohon-mohon minta maaf kayak tadi.
"Jangan gampang percaya sama orang Syah." Ujar Ata sebelum Aisyah keluar dari mobil.
🏵🏵🏵
KAMU SEDANG MEMBACA
Annoying Ex! ✔✔ (SELESAI)
FanfictionRank💞 #2 in Aisyah Aqilah (3-7-20) #2 in Arhamnatic (12-6-19) #3 in Arhamnatic (14-4-19) #4 in Arhamnatic (19-5-19) #4 in Arsyah (12-6-19) #5 in Aisyah Aqilah (12-6-19) #10 in Ariirham (12-6-19) • Dilarang mengcopy baik semua ataup...