💝💝💝
Tak bisa ku buka hati bagi dia yang tak mencintai-Nya
Kunci hati ini adalah cinta kepada-Nya Jika dia mencintai Rabb-kuHatiku tentu mencintainya
☆Hasna Kamila Firdaus☆
***
Rumah ini sudah tampak sepi tanpa suara, suara murathal yang sempat diputar Aa' Harun telah berhenti, Aa' Harun dan Teh Zahra pasti sudah tidur pulas. Mataku masih saja kuat melihat tayangan di televisi, tanganku sibuk mengganti channel yang menarik, tapi tidak ada yang menarik satupun, akhirnya aku mematikan televisi itu.
Sebelum tidur, aku mengecek pintu terlebih dahulu, takutnya aku lupa mengunci pintu. Aku berjalan mendekati pintu, aku tekan knop pintunya, rupanya benar belum terkunci. Pintunya terbuka lebar karena aku tidak menahan knopnya.
Astagfirullah
Tepat di depan pintu rumahku ada seorang pria tergelepak di lantai. Aku masih bisa menahan rasa kagetku hingga tidak langsung berteriak. Aku seperti mengenal pria itu, style rambutnya aku hafal sekali meski wajahnya tertutup topi jaket sebagian.
Tanpa rasa takut, aku mendekatinya, aku memperhatikan wajahnya dari samping, hidung mancung mengingatkan aku pada seseorang. Aku pun membuka topi jaketnya secara perlahan. Wajahnya terlihat jelas di mataku. Dia adalah Kamil.
Dia salah rumah atau bagaimana? Bisa-bisanya dia tidur di teras rumahku.
Gerutuku dalam hati. Aku berusaha membangunkannya dengan menarik pelan-pelan jaketnya.
"Kamil, bangun, bangun!"
Dia mengangkat kepalanya seketika setelah mendengar suaraku, matanya pun terbuka, aku bangkit dari posisi jongkokku setelah mencium bau alkohol yang begitu menyengat di hidungku. Dia berdiri lalu berjalan mendekatiku, aku sangat takut melihat tatapannya yang begitu tajam kepadaku.
Dia terus mendekatiku sampai posisiku mentok ke tembok. Mata kami bertatapan dalam satu titik, wajahnya dekat sekali dengan wajahku. Sungguh aku takut sekali dengan dia, ingin rasanya aku berteriak tapi mulutku seakan membungkam. Air mataku tak terasa menetes menahan ketakutan teramat dalam.
"Jangan, Kam...il!"pintaku, sambil menangis. Jantungku berdetak abnormal, kelakuan Kamil sungguh menguji hormon adrenalinku.
Aku takut dia melakukan sesuatu yang buruk, Ya Allah. Lindungilah Hamba-Mu ini.
"Jangan nangis Ana, aku enggak mungkin menyakitimu, aku menyayangimu."ucapnya secara tidak sadar. Dia akhirnya mundur beberapa langkah ketika melihat aku begitu ketakutan sampai meneteskan air mata.
Alhamdulillah aku selamat, dia tidak berbuat hal buruk padaku. Aku bisa bernapas lega. Aku tidak memperdulikan ucapanya tadi, mungkin itu hanyalah ucapan seseorang yang sedang mabuk.
Apa yang aku lihat malam ini membuatku mengucapkan istighfar berkali-kali. Aku tidak habis pikir, dia telah terjerumus jauh melanggar larangan-Nya.
"Air mata kamu adalah duka bagiku, Ana. Berhentilah menangis! penyesalanku di dunia ini adalah membiarkan air matamu menetes."ucapnya terdengar tulus. Raut wajahnya tanpa kebohongan, aku menyadari hal itu.
Tanpa di sadari ucapanya barusan membuat hatiku tenang, aku tidak merasa ketakutan lagi. Mungkin dia mabuk berat sampai ucapanya ngelantur seperti itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/182221056-288-k735225.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahlan Wa Sahlan Kekasih Halal
Любовные романыHasna Kamila Firdaus, seorang gadis yang selalu mendambakan cinta halal di dunia sampai akhirat. Ana menjauhi larangan pacaran yang memang tak dianjurkan dalam Islam. Namun pertemuannya dengan seorang pemuda membuat hatinya terbuka. Dia menyimpan pe...