❤❤❤
Ahlan Wa Sahlan wahai cinta dunia dan akhiratku
Engkau datang sebagai pelengkap imamku
☆Hasna Kamila Firdaus☆***
Sejarah terpenting dalam hidupku akhirnya tiba. Aku mengenakan gaun pengantin berwarna gold dengan riasan make up yang membuat wajahku terlihat aneh saat aku melihat cermin.
Aku tidak pernah memakai make up berlebihan sebelumnya, biasanya aku hanya memakai bedak bayi dan lip cream warna natural. Tapi banyak orang yang memuji ku cantik, pujian mereka membuatku semakin tidak percaya diri di hari pernikahan ku.
Pernikahanku dilaksanakan di tempat kediamanku, Bandung. Aku menggunakan adat sunda di acara pernikahanku. Aku duduk di kursi yang telah disiapkan khusus untukku. Arumi dan Syifa menemaniku disini, mereka duduk di sampingku.
Jantungku berdenyut tak menentu menunggu akad sebentar lagi dilaksanakan, inikah rasanya duduk di pelaminan? Aku tak bisa bernapas lega karena rasa nervous melekat dalam diriku.
Aku memilih out door sebagai tempat resepsi pernikahanku, karena aku menyukai alam, aku memanfaatkan halaman rumahku sebagai tempat melangsungkan hari bahagia.
Suara petasan membuat jantung ku semakin berdetak kencang, kedatangan pengantin pria di tandakan dengan bunyi petasan. Kamil bersama rombongan keluarganya sudah datang.
Ki Lengser menyambut kedatangan mereka, alunan musik adat sunda mengiringi gerakan Ki Lengser yang membawa sebuah payung berwarna emas menuju pengantin pria beserta keluarganya, para penari berhijab juga mengikuti langkah Ki Lengser.
Dari kejauhan, Kamil terlihat sangat gagah mengenakan pakaian serba gold lengkap dengan peci gold juga. Kamil berdiri di tengah Abi dan Ummi. Sedangkan Kak Arbani datang lebih dulu bersama Arumi.
Ayah dan Bunda berdiri di ujung tikar merah yang menjalar panjang sampai posisi Kamil dan keluarganya. Ki Lengser memayungi Kamil beserta orangtuanya, langkah mereka semakin mendekati Ayah dan Bunda.
Ayah dan Bunda menyambut hangat mereka. Mereka di persilahkan duduk di tempat akad, posisi Kamil lumayan jauh dariku, dia juga tidak melihat keberadaanku.
Orangtuaku dan orang tua Kamil berkumpul menyaksikan proses akad nikah. Aku menyaksikan detik-detik akad dari kejauhan.
Sebelum Kamil mengucap akad, dia membacakan surah A-Mulk sebagai hadiah untukku, itu surah kesukaanku, aku tak menyangka dia memberiku kejutan yang begitu indah.
"Assalamu'alaikum? Saya Insan Kamil Razak, akan membacakan surah Al-Mulk sebagai hadiah terindah untuk Hasna Kamila Firdaus."ucapnya menggunakan speaker.
Kamil mulai membaca surah Al-Mulk tanpa melihat Al-Qur'an. Dia membacakannya dengan fasih, hatiku bergetar mendengar suara merdunya, aku pun tersentuh sampai meneteskana air mata.
Kamil juga menangis saat membacakan surah itu, isak tangisnya terdengar jelas di telingaku. Setelah selesai membaca surah Al-Mulk, akad segera dimulai.
Seperangkat alat shalat tertata rapi di atas meja di bungkus kotak berwarna pink, sesuai warna kesukaanku. Kamil menjabat tangan Ayah.
"Saya nikahkan putri saya, Hasna Kamila Firdaus binti Yunus Firdaus dengan saudara Insan Kamil razak, dengan mahar seperangkat alat sholat dan cincin berlian, di bayar tunai."ucap Ayah dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahlan Wa Sahlan Kekasih Halal
RomanceHasna Kamila Firdaus, seorang gadis yang selalu mendambakan cinta halal di dunia sampai akhirat. Ana menjauhi larangan pacaran yang memang tak dianjurkan dalam Islam. Namun pertemuannya dengan seorang pemuda membuat hatinya terbuka. Dia menyimpan pe...