Menahan dia di satu pilihan adalah penjara baginya
Cinta tak seharusnya membawa dia dalam kesengsaraan
Cinta seharunya merelakan dia demi sebuah kebahagiaanAku bersyukur memiliki keluarga yang sangat menyayangiku, mereka memberikanku dukungan untuk menghadapi penyakit ini. Aku memiliki Ayah dan Bunda yang selalu ada dalam setiap suka maupun duka. Aku juga memiliki seorang suami yang selalu sabar menemaniku dalam kondisi apapun dan mampu menerima aku apa adanya.
Hari ini aku dijenguk keluarga Kak Kamil yang datang membawakan berbagai macam buah-buahan untukku. Mereka juga memberiku semangat agar aku mampu melawan Alzheimer.
Arumi datang menjengukku, dia sahabat yang selalu ada untukku. Sementara Syifa memberi aku dukungan lewat via telepon, karena posisinya yang tak memungkinkan menjengukku ke rumah sakit, tapi aku cukup bahagia mendapat perhatian Syifa meski dari via telepon.
Alhamdullilah Allah menganugerahkan orang-orang terbaik untukku, itu yang patut aku syukuri.
"Cepat sembuh ya Ana."ucap Ummi sembari memgelus kepalaku.
"Ingatan kamu kuat loh An, rumus persilangan saja kamu hafal. Masa kamu kalah sama Alzheimer."Arumi mulai menghiburku. Aku tersenyum tipis mendengar ucapan Arumi.
"Kak Ana harus sembuh ya? Biar bisa main sama Dzakira lagi."kata dzakira dengan gaya polosnya.
"Terima kasih untuk doanya, aku bersyukur memiliki keluarga seperti kalian."ucapku terharu.
"Hanya doa dan semangat yang mampu kami berikan untuk kamu, Ana"kata Ummi. Aku tersenyum membalas semua perhatian mereka.
Berbagai dukungan aku dapatkan dari orang-orang yang aku sayang. Aku semakin semangat melawan penyakit Alzheimer.
Alzheimer adalah penyakit yang mematikan fungsi syaraf secara perlaham. Aku tahu belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini.
Namun perkembangan Alzheimer bisa dihambat dengan obat yang rutin aku konsumsi, seperti rivastigmine, donepezil, dan memantine, obat itu digunakan untuk menangani penyakit Alzheimer tahap awal.
Alzheimer yang aku alami masih termasuk tahap awal, belum terlalu parah, hanya terkadang aku sering lupa berbagai hal tapi pada akhirnya ingat kembali.
Ada setitik harapan untuk aku menaklukan Alzheimer, meski penyakit ini tetap ada selama aku masih hidup, tapi setidaknya bisa dihambat dengan berbagai usaha medis. Aku juga menjalani beberapa psikoterapi.
Terapi stimulasi kognitif yang bertujuan untuk meningkatkan daya ingat, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan dalam memecahkan masalah.
Dokter Alena yang membantuku menjalani psikoterapi beberapa hari ini. Aku mulai mengenali sifat asli dokter Alena karena sering bertemu dengannya. Dia orang yang baik dan juga sabar dalam menghadapi pasien, aku sudah salah paham terlalu cepat menilai dia dari masa lalunya bersama Kak Kamil.
"Dokter kuliah di luar negeri?"tanyaku basa-basi di sela waktu santai.
"Ya aku kuliah di luar negeri, tapi S1 di Indonesia. Kamu enggak usah panggil aku dokter, panggil saja Alena."jawabnya sambil tersenyum, sifat rama Alena sangat terlihat.
"Tapi enggak enak kalau ada pasien yang denger aku panggil dokter tanpa sebutan gelarnya, nanti apa kata para pasien?"aku pun terkekeh.
![](https://img.wattpad.com/cover/182221056-288-k735225.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahlan Wa Sahlan Kekasih Halal
RomanceHasna Kamila Firdaus, seorang gadis yang selalu mendambakan cinta halal di dunia sampai akhirat. Ana menjauhi larangan pacaran yang memang tak dianjurkan dalam Islam. Namun pertemuannya dengan seorang pemuda membuat hatinya terbuka. Dia menyimpan pe...