☔☔☔
Di balik petir yang meresahkan
Ada pula keberkahan setelah hujan
☆AWSKH☆***
Awan terlihat hitam menyelimuti langit, sinar kilat petir memotret kehidupan di pagi hari, gemuruhnya meresahkan jagat raya. Hal menakutkan tidak semuanya pertanda buruk, karena hujan adalah berkah yang Allah berikan kepada kami.
Rintik air hujan membasahi bumi dan seluruh seisinya, yang memberikan kesegaran bagi alam dan seisinya. Keberkahan hujan sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an:
"Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dari biji-biji tanaman yang diketam."(Qs: Qaaf (50) :9 )
Dengan mengirimi hujan-lah, Allah menyuburkan tanaman-tanaman yang dibutuhkan manusia dan semua makhluk yang hidup di bumi, menumbuhkan pepohonan, buah-buahan, dan biji.
Mengapa hujan merupakan keberkahan? Karena turunnya hujan, lebih banyak melahirkan kebaikan (manfaat), daripada mudharatnya (keburukan). Manusia, hewan, dan tumbuhan sangat memerlukan air untuk keberlangsungan hidup, sebab itulah Allah turunkan hujan.
Aku menutup tirai jendela kamarku setelah melihat kekuasaan Allah. Aku bersyukur masih dapat merasakan keberkahan yang Allah turunkan. Aku segera datang ke meja makan karena Aa' Harun dan Teh Zahra sudah menunggu untuk sarapan bersama.
Menu sarapan pagi ini adalah nasi goreng buatan Teh Zahra, nasi goreng tanpa kecap merupakan kesukaanku. Rasanya lezat sama seperti buatan Bunda, aku jadi kangen sama Bunda, sudah lama aku tak menghubunginya karena takut aku tidak betah tinggal di Jakarta, kalau aku setiap hari video call atau teleponan terus sama Bunda, pasti aku ingin pulang. Kerjaanku bisa berantakan kalau begitu, aku sedang belajar beradaptasi jauh dari bidadariku.
"Wah, nasih goreng kesukaanku."kataku sambil menetap satu piring nasi goreng yang ada di hadapanku.
"Teteh tahu kamu rindu masakan Bunda, makanya sengaja bikin nasi goreng ini buat kamu."kata Teh Zahra.
"Hatur nuhun, Teh Zahra."ucapku, tersenyum kepadanya.
"Sama-sama, adik Teteh yang cantik."balasnya, sambil menggombaliku.
"Adiknya cantik karena turunan dari Aa' yang ganteng."Aa' Harun menyambar pembicaraan aku dengan Teh Zahra.
"Dasar Aa' sok ganteng, emang Aa' ganteng Teh?"tanyaku, melirik ke arah teh Zahra.
"Biasa saja kok Neng, masih gantengan Nabi Yusuf."Teh Zahra menahan tertawa.
"Tapi suka kan? Walaupun Aa' tak setampan Nabi Yusuf, tapi Aa' punya cinta yang tulus untuk istriku tercinta."mata genitnya menggoda teh Zahra.
"Pagi-pagi udah ngegombal. Sekarang kita sarapan dulu, nanti keburu dingin!"titah Teh Zahra.
Kami menyantap nasi gorengnya dengan lahap, tak tersisa sedikitpun di piring, semuanya bersih total. Perutku cukup kenyang, aku bisa makan nasi goreng yang selalu jadi favoriteku sepanjang masa.
Teh Zahra malah terlihat mual setelah menghabiskan nasi goreng itu, dia seperti mau memuntahkan isi perutnya yang baru saja dia makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahlan Wa Sahlan Kekasih Halal
RomanceHasna Kamila Firdaus, seorang gadis yang selalu mendambakan cinta halal di dunia sampai akhirat. Ana menjauhi larangan pacaran yang memang tak dianjurkan dalam Islam. Namun pertemuannya dengan seorang pemuda membuat hatinya terbuka. Dia menyimpan pe...