Malaikat kecil hadir di bumi ini melenghapi kebahagiaan setiap pasangan
Dialah titipan Allah yang harus dijagaAku mendapat kabar tentang persalinan Arumi. Aku dan Kak Kamil berangkat ke Jakarta pagi ini juga. Pukul sepuluh pagi, aku baru sampai di rumah sakit Siloam Jakarta. Arumi melahirkan secara normal, alhamdulillahnya dia dan bayinya sehat.
Kedatanganku disambut baik oleh keluarga Arumi dan keluarga Kak Kamil. Aku letakkan parsel buah di atas meja.
"Selamat ya Rum, kamu akhirnya menjadi seorang ibu."ucapku.
"Alhamdulillah aku bahagia banget."Arumi terharu.
Bayi mungil yang tampan dan lucu berada di gendongan Ummi, Haykal Azril Ansa Razak menjadi cucu pertama keluarga Razak, tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri di hati keluarga suamiku. Abi dan Ummi sangat bahagia menjadi Kakek dan Nenek. Kak Arbani juga semakin perhatian kepada Arumi, Kak Arbani menyuapi Arumi dengan apel yang aku bawa. Hatiku tidak sakit lagi melihat kemesraan mereka, justru aku ikut bahagia melihat keharmonisan mereka.
Aku mendekati Haykal yang sedang digendong Ummi, aku belai pipi halusnya, aku cium bayi itu dengan sepenuh hati. Kak Kamil juga ikut menciumnya.
"Kamu mau gendong Haykal"tawar Ummi.
"Emang boleh Ummi?"
"Boleh dong."Ummi dengan senang hati memperbolehkan aku menggendong Haykal.
Ummi menyerahkan Haykal kepadaku. Kini Haykal ada di dalam gendonganku, aku timang dia agar merasa nyaman bersamaku, Kak Kamil ikut membantuku menenangkan Haykal yang mulai mengeluarkan tangisannya.
"Anak sholeh enggak boleh nangis, jagoan yang tampan harus kuat seperti Om."ujar Kak Kamil dengan percaya diri sambil mengelus pipi Haykal.
"Emang kamu tampan Kak ?"tanyaku, seakan membantah apa yang dia ucapkan.
"Lihat dong betapa tampannya keponakan aku, itu diwarisi dari Om-nya."tegas dia.
"Tampanan juga Haykal."bantahku. Kak Kamil tidak menanggapi ucapanku sepertinya kehabisan kata-kata.
Semua orang tertawa kecil melihat aku dan Kak Kamil meributkan soal ketampanan Haykal.
"Ummi jadi enggak sabar ingin menimang cucu dari kalian."ucap Ummi.
"Betapa bahagianya Abi memiliki cucu dari anak-anak Abi. Semoga di segerakaan ya, kalian punya momongan."ucap Abi, penuh harap.
"Jadi kapan kalian nyusul ?"Kak Arbani malah menanyakan hal yang extreme.
Aku saling bertatapan dengan Kak Kamil. Aku rasa Kak Kamil juga bingung harus jawab apa? Semua orang seakan menunggu jawaban kami. Kak Kamil menghela napas dalam-dalam.
"Heummm."Kak Kamil berdehem.
"Insya Allah secepatnya, doain saja."lanjut kak Kamil.
Aku hanya tersenyum sumbang melihat kebahagiaan mereka setelah mendengar jawaban Kak Kamil. Aku juga tidak tahu kapan siapnya memberikan hak dia? Sekarang malah di suruh cepat menambah cucu keluarga Razak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ahlan Wa Sahlan Kekasih Halal
RomanceHasna Kamila Firdaus, seorang gadis yang selalu mendambakan cinta halal di dunia sampai akhirat. Ana menjauhi larangan pacaran yang memang tak dianjurkan dalam Islam. Namun pertemuannya dengan seorang pemuda membuat hatinya terbuka. Dia menyimpan pe...