35. Cemburunya Wanita

4.5K 174 1
                                    

🔥🔥🔥

Api cemburu kian membara di dalam hati seorang wanita
Melihat cinta lain mengusik kisahnya

Setengah jam sudah aku duduk menghadap cermin sambil merias wajahku. Aku memoles wajahku dengan foundation yang ditimpa dengan bedak berwarna kuning langsat, sesuai dengan warna kulitku.

Aku ulaskan blush on merah jambu di lingkaran senyum pipiku, aku juga menambahkan eye shadow warna natural di bagian kelopak mata. Tapi seperti masih ada yang kurang hasil riasanku ini, mataku tetap terlihat sayu. Pantas saja, aku belum memakai eyeliner.

Melingkarkan eyeliner butuh kesabaran, aku berkali-kali menghapusnya karena garisnya tak beraturan, aku kesal sendiri membuatnya, sampai akhirnya jadi juga biar pun sedikit ngasal.

Aku memilih lip cream berwarna pink, agar tetap terkesn natural. Sebenarnya aku tidak bisa make up, tapi aku berusaha bisa saja biar tidak membuat malu suamiku. Masa datang ke acara reunian kampusnya, aku hanya memakai bedak bayi dan lip cream saja.

Aku tidak percaya diri juga dengan hasil riasan sendiri, wajahku kelihatan aneh, ya sudahlah yang penting aku pakai make up, meski berantakan sih.

Aku berdiri di depan cermin, memperhatikan penampilanku. Tidak terlalu menor juga sih, pakaianku juga cocok dengan warna jilbabnya biru navy, aku pakai gamis batik yang kemarin Kak Kamil berikan. Aku memakai flat shoes warna biru navy juga, biar selaras dengan busanaku.

Aku buru-buru keluar setelah membawa tas selempangku. Kak Kamil sudah menunggu lama di depan. Aku melihat dia berdiri gagah memakai baju batik couple denganku, celana bahan hitam, dan sepatu pantoefel hitam, tak ketinggalan juga jam tangan yang selalu dikenakan setiap hari. Busana kita resmi sekali, soalnya bukan hanya bertemu dengan teman-temannya, tapi juga dosennya.

"Kak, ayo berangkat."ajakku, menepuk pundaknya dari belakang.
Dia berbalik badan ke arahku, matanya menatapku dari atas sampai bawah. Dia menggelengkan kepalanya sambil senyum-senyum sendiri.

"Masya Allah. Cantiknya istriku, hari ini."ucapnya, begitu takjub.

"Oh, berarti kemarin enggak cantik?"aku menatap sinis.

"Kemarin dan hari-hari biasa kamu tetap cantik kok, biar pun cuma dipoles bedak bayi. Hari ini cantiknya luar biasa, sama halnya pas kamu jadi pengantin."

"Kakak tahu darimana kemarin-kemarin aku sering pakai bedak bayi?"

"Setiap kali aku mencium kening kamu, aroma kamu seperti bayi, makanya aku suka mencium kamu."jawab dia, nyengir kuda.

"Udah ah jangan ngegombal terus. Ayo kita berangkat, nanti terlambat."

Dia melihat jam tangannya, jarum jam menunjukkan pukul 07:00, acaranya dimulai jam 09:00 di Villa  Wandari lembang Bandung. Kalau acara diadakan di Jakarta bisa terlambat, macetnya Jakarta jangan dicoba. Akhirnya kami meluncur ke lokasi tujuan.

Sesampainya di Villa Wandari, kami keluar dari mobil. Kak Kamil menggandeng tanganku, jalan bersamaan melintasi tempat ini. Ruangan ini sudah sangat  ramai, membuat aku malu bergandengan dengan Kak Kamil. Kak Kamil tidak melepaskan tanganku, meski banyak teman-temannya yang menyapa dia. Aku hanya tersenyum membalas sapan para mereka.

Ahlan Wa Sahlan Kekasih HalalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang