Prolog

20.5K 1.2K 60
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Las Vegas, Maret 2017

Netra Taeyong terkunci pada satu siluet tubuh milik seorang wanita yang berjalan dengan lenggak-lenggoknya membelah keramaian.

   Kepalanya terasa sedikit pening akibat martini yang ia pegang. Matanya masih terfokus pada wanita dengan rambut panjang blonde bergelombang yang belum hilang dari pandangannya itu.

   Ia menyesap kembali martini itu, melesak melewati tenggorokannya dan menyisakan rasa panas.

   Taeyong tersenyum miring begitu mendapati wanita tadi duduk tidak jauh darinya, mulut kecil itu bergerak mengucapkan sesuatu pada bartender, keadaan yang sangat berisik menenggelamkan suara milik si wanita.

   Taeyong memperhatikan tubuh si wanita dari kaki sampai ujung rambut dan menelisik bentuk tubuh sempurna milik wanita itu.

   Baju yang menampilkan lekuk tubuhnya itu begitu sempurna, bibir merah dan makeup tidak terlalu tebal membuat Taeyong dapan melihat dengan jelas wajah cantik alami milik sang wanita.

   Mata kucing yang menghipnotisnya itu bergerak menatap sang bartender yang baru saja menyodorkan segelas champagne ke hadapannya.

   Hidung yang tidak terlalu mancung juga menambah kesan sempurna pada wajah kecil milik si wanita.

   Hingga pandangannya beralih pada bibir penuh dengan polesan lipstik merah menggoda, membuatnya harus menelan salivanya dan menahan diri agar tidak langsung menyerang.

   Diletakkannya martini itu ke meja dihadapannya, setelah berperang pada pikirannya Taeyong memutuskan untuk beranjak dari duduknya dan menghampiri si wanita.

   "Hei Nona, kau sedang apa disini?"

   Wanita itu menatap Taeyong yang berdiri dihadapannya, mengeluarkan smirk dan menaruh gelas berisi champagne miliknya ke meja.

   "Apakah pertanyaan itu tidak terlalu bodoh? Memangnya apa lagi yang akan kulakukan di sini selain minum dan berpesta?"

   Taeyong terdiam. Memang pertanyaannya sekedar basa-basi, tapi ia tak mengira bahwa wanita dihadapannya akan menjawabnya dengan berani.

   'Menarik,'

   "Kalau begitu, siapa namamu Nona?" Taeyong mendudukkan tubuhnya di samping wanita itu dan menatap lekat manik mata wanita itu.

   "Kuberi kau tantangan. Kalau kau berhasil menang, aku akan member tahumu namaku. Kalau kau kalah, pergilah dari hadapanku."

   Taeyong tersenyum simpul begitu mendengar syarat wanita itu.

   "Apa tantangannya?"

   Wanita itu memajukkan wajahnya, hingga dapat Taeyong rasakan benda lembut dengan sedikit rasa champagne menyentuh bibirnya.

One Night Stand ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang