Biarkan lukamu menjadi milikku dan tersenyumlah untuk menyembuhkannya.
#AntariksaSabhara
©©©
Antariksa mengantar Senjana sampai di rumahnya dengan selamat, tentu saja. Dia melihat gadis itu memeluk jaket miliknya erat dan terus menunduk. Antariksa menghela nafasnya melihat Senjana yang masih ketakutan. Siapa yang tidak takut diperlakukan seperti itu dan di video? Semua orang juga pasti takut jika video yang menampilkan tubuh pribadinya disebarkan.
"Masih takut?" tanya Antariksa.
"Video itu..."
"Gue bakal mengurusnya. Jangan takut," jawab Antariksa sangat lembut.
Senjana semakin menundukkan kepalanya mendengar perkataan Antariksa. Wajahnya bersemu merah, sejak tadi lelaki itu memanggil dirinya sayang. Apalagi perkataan Antariksa sudah berganti aku-kamu lagi. Disaat Senjana harusnya sedih dan menangis meraung-raung, dia justru merasakan sebaliknya. Entah kenapa dia percaya kalau Antariksa mampu menyelesaikan masalahnya dengan Aurora.
"Tar ... Jangan deketin gue lagi ya?" ucap Senjana sangat pelan.
"Kenapa, hm?"
"Aurora pasti bakal ngelakuin ini lagi sama gue kalau lo masih deket-deket gue."
"Lo takut dia ngelakuin sesuatu lagi?"
"Tar..."
"Senjana, kasih gue kepercayaan buat menyelesaikan masalah ini. Gue janji Aurora atau siapapun itu, gak akan ada yang bakal nyakiti lo lagi. Karena apa? Karena lo adalah gadis Kapten Atar."
"Apa itu? Gue gak pernah setuju buat jadi gadis lo!"
"Oh jadi gak mau?" goda Atar.
"Ya ... lo gak pernah bilang atau tanya gitu sama gue. Lo yang putusin sendiri kalau gue ini g-gadis Kapten Atar."
"Maksudnya?"
"Atar!! Peka dikit dong. Masa lo langsung putusin gitu aja. Harusnya lo tuh tanya, 'mau gak jadi pacar gur?' atau 'mau gak jadi gadisnya Kapten Atar?' tapi ini malah lo tarik kesimpulan sendiri. Emangnya gue ini barang apa?! Gak romantis banget sih jadi cowok!!" cerita Senjana panjang lebar sampai membuat Antariksa terkekeh geli.
"Oh jadi pengen gue tembak gitu maksudnya?"
"Tau ah! Sini kunci motornya!"
"Haha... Ngambeknya lucu, jadi sayang." Antariksa mengacak rambut Senjana penuh perhatian.
Astaga ... Sebentar lagi Senjana tidak akan sanggup lagi menopang tubuhnya kalau seperti ini terus. Kakinya sudah gemetaran, bahkan jantungnya berdebar tidak karuan. Dia masih belum sanggup dengan perubahan Antariksa yang se-drastis ini. Tuhan ... Kuatkan dirinya menghadapi ujian ini.
"Eh ada Mamas ganteng yang waktu itu. Mbak Senja, disuruh masuk itu si Masnya."
"Mbak Susi ngapain sih? Pasti ngintip Senja lagi kan?"
Senjana menoleh ke belakangnya kesal melihat Mbak Susi sedang berdiri di depan pintu sambil mesem-mesem. Kelakuan asisten rumah tangganya itu memang kadang aneh-aneh saja. Sudah jadi istri orang saja masih ganjen di depan brondong macam Antariksa, tapi Senjana sebenarnya maklum karena makhluk Tuhan, se-seksi Atar memang sayang sekali jika diabaikan.
"Hehe Mbak Senja tau aja..."
"Maaf, dia Mbak Susi. Asisten rumah tangga disini." kata Senjana pada Antariksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antariksa (JUPITER SERIES #1) [REPOST]
Teen Fiction‼️REPOST AND REVISI‼️ Hidup seperti seorang Pangeran ternyata tidak bisa membuat Antariksa Sabhara bahagia. Kebutuhan akan materi dan kemewahan bukan hal asing baginya. Tumbuh di lingkungan keluarga yang kacau serta kekerasan mental dari sang Mama m...