Kenyataannya sebuah kaca jika dilempar oleh kerikil kecil pun mampu memecahkannya.
#SenjanaRatulangi
©©©
"Ngapain lo disini?!"
Senjana memandang datar seseorang yang tengah duduk di atas sepeda motornya. Lelaki itu menoleh ke belakang saat mendengar sapaan sinis dari pemilik motor yang tengah dia duduki.
"Gue anter pulang."
"Gak perlu! Gue bisa pulang sendiri. Minggir!"
"Sen ..."
"Gue gak percaya yah, Tar! Lo nyalahin gue tadi karena tampar itu cewek, bahkan lo gak belain gue sama sekali. Sekarang bukannya minta maaf ke gue, lo malah bersikap seenaknya kayak gini. Kata-kata manis lo kemarin-kemarin itu cuma bullshit doang."
"Gue minta maaf, oke? Gue emang bego."
"Dan lo baru sadar kebegoan lo sekarang?!"
"SEN!!" bentak Antariksa meradang karena kata-kata Senjana.
Gadis dihadapannya terkejut dengan bentakan keras Antariksa. Mungkin dia tidak menyangka kalau lelaki itu akan membentaknya seperti tadi.
"Gue salah! Gue minta maaf! Gue gak pernah berhadapan sama situasi kaya gini dan gue minta lo ngertiin posisi gue. Dia sahabat lama gue, Sen. Sifatnya emang kaya gitu, selalu kasar dan egois. Tolong, apapun yang dia bilang jangan lo masukin ke hati. Anggap aja angin lalu." jelas Antariksa.
"Dia emang sahabat lo, tapi bukan berarti dia bisa ngehina gue yang notabennya pacar lo. Gue dibilang sampah, Tar! SAMPAH!"
"Lo tau kalo lo bukan sampah, Sen."
"Tapi karena itu gue jadi ngerasa kalo gue ini emang cuma sampah dideket lo, Tar."
Senjana menunduk berusaha menahan perasaan sakit yang hinggap di hatinya. Perkataan gadis tadi membuatnya menjadi tidak percaya diri. Dia mulai membandingkan dirinya dengan Antariksa yang memiliki wajah tampan dan terkenal. Sementara dia hanyalah gadis dengan wajah biasa yang tidak punya apapun yang bisa dibanggakan kecuali jabatan sekretaris Osis. Dia mulai merasa dirinya tidak pantas dengan lelaki itu. Dan semua ini karena gadis sialan itu.
"Kalaupun ada salah satu diantara kita yang pantes dibilang sampah, itu gue Sen. Lo terlalu sempurna buat cowo kaya gue. Gue gak yakin bisa buat lo bahagia sekarang setelah kejadian tadi. Tapi gue gak bisa lepasin lo. Gue akui emang gue egois, karena gak mau kehilangan lo."
Antariksa mengambil nafasnya sebentar setelah mengatakan hal tadi. Dia melihat Senjana yang hanya diam menatapnya.
"Kasih gue kesempatan, Sen. Lo boleh marah ke gue, lo boleh tegur atau peringatin gue setiap kali gue salah menurut lo. Bantu gue jadi Antariksa yang pantes bersanding sama lo, Sen."
Senjana menatap Antariksa datar, dia tau kalau lelaki itu memang hanya menganggap gadis tadi siang sebagai sahabat. Dia juga mengerti kalau Antariksa berkata jujur tentang perasaannya pada dirinya. Disini bukan hanya Antariksa yang egois, melainkan dirinya juga egois tidak mau hubungan ini berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antariksa (JUPITER SERIES #1) [REPOST]
Novela Juvenil‼️REPOST AND REVISI‼️ Hidup seperti seorang Pangeran ternyata tidak bisa membuat Antariksa Sabhara bahagia. Kebutuhan akan materi dan kemewahan bukan hal asing baginya. Tumbuh di lingkungan keluarga yang kacau serta kekerasan mental dari sang Mama m...