ANTARIKSA 18 || Bibit-bibit Pelakor

123K 6.1K 517
                                    

Wanita yang baik tidak akan mendekati pria yang sudah tidak sendiri kecuali dia memang seorang jalang.

#SenjanaRatulangi

©©©

"Gue bakal datang ke markas mereka sore ini."

Yudhis yang mendengar hal itu langsung berdiri dengan wajah tidak setujunya. Dia memandang Antariksa tajam seperti menantang lelaki itu.

"Gak usah gila lo Tar! Sekarang bukan waktunya bersikap layaknya superhero! Kita pikirin cara lainnya."

"Lo pikir gue mau belagak kaya hero gitu?! Pikir aja Yud! Kalo sampai orang tuanya Junior lapor polisi, kita semua juga bakal kena imbasnya. Sadar gak lo?!" bentak Atar.

Disana selain Yudhis terdapat Revan, Bimo, Ucup, Samudera, Bagus, Anggar, dan Nolan. Mereka adalah anggota Jupiter yang dominan dan paling dipercaya oleh Atar. Bisa dibilang penerus tahta petinggi Jupiter nantinya. Revan dan yang lainnya sudah memberitahukan hal ini pada semua anggota Jupiter, namun tidak mungkin mereka berkumpul sekarang semuanya karena ini masih jam pelajaran. Jangan tanyakan kenapa mereka bisa keluar di jam ini, tentu saja bolos.

"Tar, kita bisa bahas ini lebih tenang lagi. Jangan terbawa suasana yang tegang. Kalo lo kesana sendirian, itu bisa bahaya buat lo." Bimo yang sedari tadi diam mulai bersuara.

"Kalian ada curiga, kalau Ragavar sama Phoenix kerja sama?" Samudera berbicara secara tiba-tiba membuat semua yang ada disana menoleh.

"Maksud lo?" Anggar, siswa kelas 10 IPS yang sekelas dengan Samudera.

"Gue cuma aneh aja, mereka serang kita diwaktu yang sama. Seolah berusaha mengacaukan kita dengan masalah ini. Kalian sadar? Kalo Atar milih dateng ke markas Phoenix maka itu kesempatan buat Ragavar mengambil alih serangan ke Jupiter. Sebaliknya, kalo Atar milih serang Ragavar maka Phoenix bisa aja serang kita disisi lain. Lo tau maksud gue?"

"Jangan bilang kalo sebenarnya yang mereka incar itu markas Jupiter?" tanya Ucup.

"Hmm. Atar akan sibuk mengurus salah satu diantara mereka dan markas akan terbengkalai. Kekuatan kita ada di markas Jupiter. Kalo mereka hancurin markas, itu sama aja mereka udah mendeklarasikan kemenangan melawan kita."

"Shit! Gue gak mikir sampe kesana. Markas udah kaya rumah buat Jupiter dan manusia tanpa rumah gak akan bisa bertahan diluar sana. Markas Jupiter udah kaya harga diri kita Kap!" Ujar Bagus.

"Apa yang harus kita lakuin sekarang?" tanya Revan.

"Kalian pernah mancing?" tanya Antariksa membuat semuanya bingung.

"Tar ... Please deh! Ngapain bahas mancing? Lo ngidam pengen makan ikan? Gue beliin aja deh ntar, gak perlu mancing segala." ujar Ucup mengerang kesal.

"Gue ahli dibidang itu." ujar Revan tersenyum miring.

"Lah ... Si kampret ngeladenin. Woii ini lagi bahas Ragavar sama Phoenix! Napa jadi bahas mancing? Pada mau mancing ikan cue lo?!" bentak Ucup dramatis.

"Gue bisa sediain umpannya!" balas Yudhis santai.

"Wan ... Wawan taik! Kita bisa ganti topik ke awal lagi gak? Kalian pikniknya nanti aja oke? Kita bahas serangan lagi."

"Oke! Kita siapin semuanya nanti malem. Pokoknya sebelum matahari terbit besok, Junior harus udah pulang ke rumahnya." ujar Antariksa mengabaikan Ucup yang sedari tadi mengomel.

"Astagfirullah! Bim... Jelasin ke gue sekarang! Jelasin pokoknya... Apa yang nanti malem? Rencana apa buat selamatin Junior? Kenapa pake pancing sama umpan? Mereka keturunan ikan cue emang?"

Antariksa (JUPITER SERIES #1) [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang