"Kamu seperti musik yang mampu membuat jantungku selalu berdebar."
#AntariksaSabhara
©©©
Senjana Pov
Bisakah kalian bayangkan menjalin sebuah hubungan yang baru saja dimulai kembali namun harus berjauhan dengan jarak bermil-mil jauhnya dan berbeda benua? Aku sarankan jangan berniat untuk mencobanya karena kalian belum tahu bagaimana rasanya hanya berhubungan dengan berbagai pesan dan telepon tanpa bertatap muka langsung. Apalagi dengan bentang waktu yang berbeda dan sangat sulit menemukan waktu yang tepat untuk berkomunikasi. Ditambah lagi dengan perasaan khawatir akan wanita lain yang jauh lebih cantik dan menggoda. Itu benar-benar menyiksa.
Aku sendiri juga tidak mengerti kenapa aku mau untuk menjalani hubungan seperti ini. Disatu sisi aku merasa lelah dan ingin mengakhiri semua ini. Bayangkan saja, pasangan kekasih yang sering bertemu saja masih bisa mengalami perpisahan lalu bagaimana denganku? Bertahan diatas ketidakpastian itu sangat menyiksa. Kita tidak tahu bagaimana hubungan ini ke depannya dan jika pada akhirnya takdir sendiri yang menentukan jalan hubunga ini berakhir, rasanya semua perjuangan bertahan selama ini akan sia-sia.
"Sen? Lo kenapa sih? Ngalamun aja, makan dulu itu nanti waktu istirahatnya habis."
Aku tersentak saat teman satu divisiku bekerja menegur. Deandra adalah salah satu teman yang aku temukan setelah beberapa bulan masuk bekerja pada perusahaan ini. Sepertinya aku lupa memberitahu bahwa saat ini aku sudah bekerja di salah satu perusahaan penerbitan. Aku bekerja sebagai Desain Graphis setelah lulus S1 dan aku juga tengah menunggu waktu wisuda S2 yang sidangnya sudah aku selesaikan minggu lalu. Bekerja sambil kuliah itu ternyata lebih berat dari apa yang aku bayangkan. Tugas dari pekerjaan dan kampus kadang membuat kepalaku terasa mau pecah.
"Gapapa, cuma mikirin wisuda minggu depan gue mau pakai baju apa." jawabku.
"Masa? Lo tau kan kalau bohong itu dosa! Udah deh jujur aja. Masih kepikiran pacar lo nan jauh dimato itu kan?"
"Enggak kok."
"Ck! Lo gak punya bakat bohong. Emang dia terakhir ketemu sama lo kapan sih? Dia liburan gak pernah balik apa gimana?"
"Jarang. Terakhir aja dua tahun yang lalu. Waktu dia lulus S1 dan balik kesini tapi itu juga cuma beberapa hari doang." suaraku terdengar seperti orang yang putus asa.
"Astaga, kenapa lo betah sih? Heran gue. Udah berapa lama coba lo pacaran kayak gini sama dia? Tiga tahun?" tanyanya penasaran.
Aku menggeleng sambil meringis, "udah mau enam, De."
Kulihat Deandra yang hendak memasukkan makanannya terhenti dan melongo menatapku. Apa yang salah dengan perkataanku?
"That's insane! Dan selama ini lo gak pernah pacaran sama yang lainnya disini? Lempeng aja gitu sama dia?"
"Ya menurut lo?! Masa gue selingkuh sih. Gila kali!" ujarku.
"Ckck! Lo itu mainnya kurang jauh. Kurang pengalaman. Lo tau gak Sen, dengan hubungan lo yang kaya gini itu membuang sia-sia masa muda lo yang biasanya dibilang masa emas di hidup kita."
"Maksudnya?"
"Nih gue jelasin. Lo pacaran sama dia tapi lo gak pernah bisa ngerasain yang namanya bener-bener pacaran. Contohnya, jalan bareng, makan malem romantis bareng, ngerayain anniversary bareng, dan masih banyak yang lainnya lah. Sia-sia kan? Masa muda lo terbuang percuma, sampai umur lo yang udah dua puluh empat aja belum pernah ngerasain itu semua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Antariksa (JUPITER SERIES #1) [REPOST]
Roman pour Adolescents‼️REPOST AND REVISI‼️ Hidup seperti seorang Pangeran ternyata tidak bisa membuat Antariksa Sabhara bahagia. Kebutuhan akan materi dan kemewahan bukan hal asing baginya. Tumbuh di lingkungan keluarga yang kacau serta kekerasan mental dari sang Mama m...