Sahabat gila itu yang biasanya setia daripada yang kebanyakan nyinyir dibelakang nyosor.
#AntariksaSabhara
©©©
Senjana bersama dengan kedua temannya saat ini tengah berkumpul di ruang OSIS melakukan rapat dengan anggota yang lain. Mereka di ijinkan tidak mengikuti pelajaran pertama sampai istirahat. Rapat berjalan dengan semestinya, membosankan. Sebenarnya bukan karena bahasan itu yang membuat bosan, tetapi Senjana saja yang tidak terlalu memperhatikannya.
"Oke! Kalau gitu kita udah sepakat sama pembagian tugasnya kan? Untuk undangan ke sekolah lain, Senjana sama gue yang akan bagi nanti." ujar Keenan membuat si empunya nama mendongak.
"Gue?" tanya Senjana menunjuk dirinya.
"Iya lo kan sekretarisnya juga. Jangan lupa minta tanda tangan sama kepala sekolah juga kalo undangannya udah siap." perintah Keenan.
"Oke. Kapan bagiin undangannya?"
"Secepatnya kalo lo undangan itu siap."
Senjana mengangguk tanda mengerti.
"Kalo gitu, gue rasa rapatnya cukup sampai disini. Masih ada waktu sekitar 15 menit sebelum istirahat. Kalian boleh istirahat duluan kalo gitu."
"Siap pak ketua!" seru anggota osis lainnya.
Cantika dan Lily menghampiri Senjana yang masih membereskan buku catatan tentang rapat tadi. Entah kenapa rasanya dia tidak bersemangat sekali hari ini. Dia masih kepikiran tentang Antariksa yang masih sakit. Dia merasa bersalah saat melihat wajah lelaki itu yang babak belur karena dirinya.
"Sen kantin yuk!" ajak Cantika.
"Hm." jawab Senjana sekenanya.
"Lo kenapa? Perasaan dari tadi lemes terus. Ada masalah?"
"Enggak kok."
"Bohong!"
"Ly udah deh jangan mulai debatnya sama gue! Lagi gak minat buat berantem gue sama lo."
"Tuh kan! Lo emang aneh hari ini. Mana mungkin Senjana yang sukanya debat sama gue jadi hilang selera berdebat sama gue?"
Senjana memutar bola matanya malas. Sahabatnya yang satu ini memang selalu saja memaksa Senjana harus menceritakan masalahnya. Lily adalah sosok sahabat yang paling sulit untuk dibohongi, berbeda dengan Cantika yang lebih terserah dan tidak terlalu kepo.
"Gue cuma masih merasa bersalah sama Antariksa itu doang."
"Kenapa akhir-akhir ini lo jadi sering mikirin tentang Antariksa?"
"Ly please..."
"Lo gak ada suka kan sama dia?"
"Lily, harus berapa kali gue jelasin ke lo sih? Gue gak suka sama dia." jawab Senjana frustasi.
"Mulut lo bilang enggak tapi hati lo beda Sen. Astaga... Lo tuh emang cewe bego yang gampang luluh sama cowo yah!"
"Gue bego? Gue? Hah! Lebih bego mana sama orang yang gak berani keluar dari zona pertemanannya cuma karena gengsi?! Lo sama begonya sama gue!" sentak Senjana bangkit dari duduknya.
"Kenapa lo jadi bahas masalah gue?!"
"Karena lo yang mulai duluan, sialan!"
"So good language, Senjana!!" ucap Lily dengan nada tinggi.
"STOP!! Kalian apa-apaan sih? Jangan saling berantem gini dong. Kontrol emosi kalian!" Cantika yang sedari tadi hanya diam kali ini membentak keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antariksa (JUPITER SERIES #1) [REPOST]
Teen Fiction‼️REPOST AND REVISI‼️ Hidup seperti seorang Pangeran ternyata tidak bisa membuat Antariksa Sabhara bahagia. Kebutuhan akan materi dan kemewahan bukan hal asing baginya. Tumbuh di lingkungan keluarga yang kacau serta kekerasan mental dari sang Mama m...