Antariksa (JUPITER SERIES #1) [REPOST]

ANTARIKSA 27 || RAHASIA KEHIDUPAN YUDHISTIRA

"Orang lain hanya akan melihat luka diri sendiri tanpa tahu ada yang jauh lebih terluka."

#YudhistiraSabhara

©©©

Raden Yudhistira Cakraningrat atau yang sekarang biasa dikenal dengan nama Yudhistira Sabhara oleh keluarga dan teman-teman bisnis Ayah tirinya. Diumur yang ke tiga tahun, Ayah kandungnya telah meninggal dunia. Lalu saat usianya memasuki lima tahun, Ibunya menikah lagi dengan seorang pengusaha yang sangat sukses. Awalnya dia tidak tau kenapa Ibunya itu tiba-tiba menikah dengan lelaki lain. Dia juga tidak pernah bertanya apapun sewaktu kecil.

Sampai dia berumur 10 tahun, sedikit demi sedikit dia mulai mengerti. Alasan apa Ibunya menikahi Rivaldi Sabhara dan kenapa lelaki itu mau menikahi Ibunya. Dari situ juga dia tahu mengenai keluarga Rivaldi yang sebelumnya. Dia juga tahu kalau Ayah tirinya memiliki anak bernama Antariksa. Dari sana Yudhistira berusaha mencari tau lebih mengenai mantan keluarga Ayahnya. Tidak sengaja waktu dia berumur 12 tahun, dia melihat berkas milik Antariksa yang ada di meja kerja Ayahnya. Dia tahu dimana lelaki itu tinggal dan dimana lelaki itu bersekolah.

Sejak itu dia meminta untuk bersekolah di sekolah yang sama dengan anak kandung Rivaldi dan menjadi teman dekat saat pertama kali masuk Sekolah Menengah Pertama. Ayah tirinya tahu semua itu, dia tahu kalau Yudhis sengaja ingin berdekatan dengan Antariksa karena penasaran. Entah kenapa yang awalnya penasaran justru dia semakin dekat dengan sang anak kandung dan mereka tidak bisa dipisahkan. Yudhistira suka berteman dengan Antariksa. Dia nyaman berada disamping Antariksa.

Lalu saat dirinya menginjak usia remaja, barulah dia semakin mengerti tentang semua yang terjadi disekitarnya. Dia tahu kalau perceraian Rivaldi dengan Riana terjadi karena Ibunya. Dia juga sempat mendatangi Riana bermaksud meminta maaf dan berakhir dengan luapan emosi Riana yang menyuruhnya menjauhi Antariksa. Namun dia tidak bisa, karena Antariksa sudah seperti saudara baginya. Dia juga menjelaskan alasan kenapa Ibunya melakukan semua ini agar Riana mengerti. Tapi apapun alasan Yudhis, wanita itu tetap tidak mau menerimanya.

Tok tok...

Yudhis mengetuk pintu terlebih dulu sebelum membuka salah satu pintu di rumah mewah milik keluarga Sabhara. Dia melihat seorang wanita tengah duduk di kursi goyang yang ada di balkon dengan lampu kamar yang tidak dihidupkan. Cahaya malam menyinari kamar itu.

Yudhistira berjalan mendekati wanita itu lalu berlutut dihadapannya sambil memegang lutut wanita itu.

"Ibu ... Kenapa belum tidur? Udah malem, masuk yuk. Nanti Ibu sakit diluar kaya gini."

Ibunya masih tetap diam tanpa memandang wajah putranya. Dia lebih memilih memandangi langit yang terlihat gelap.

"Yudhis sayang sama Ibu. Ibu juga sayang sama Yudhis kan?"

Tetap tidak ada jawaban dari mulut Ibunya. Yudhis meletakan kepalanya dipangkuan Ibunya menelan kesedihan atas kondisi Ibunya yang sekarang.

"Apa yang harus Yudhis lakuin, Bu? Yudhis sendirian selama ini. Gak ada yang memberi kekuatan ke Yudhis. Gak ada yang menenangkan perasaan Yudhis, saat semuanya hancur didepan mata Yudhis. Hati Yudhis terasa mati. Gak ada lagi yang bisa dirasakan kecuali sakit yang sejak dulu berasarang disana. Mereka gak tau apa yang Yudhis lalui selama ini. Mereka gak merasakan apa yang Yudhis rasakan selama ini. Mereka hanya akan melihat luka pada sang korban tanpa sadar kalau tersangka-nya juga terluka parah."ujar Yudhis
Sudut matanya mengeluarkan air mata membasahi pakaian Ibunya.

"Yudhis butuh Ibu. Yudhis butuh kehadiran Ibu. Yudhis butuh kekuatan dari Ibu menghadapi semua ini. Jadi Yudhis mohon ... Jangan seperti ini lebih lama lagi. Anak Ibu ini ... masih membutuhkanmu." ujar Yudhis masih dengan tangisan.