ANTARIKSA 11 || Hadiah Panca

125K 6.6K 313
                                    

Playlist, Animals.

*

Genggam erat tanganku sampai aku tidak sadar kalau itu hanyalah halusinasi.

#SenjanaRatulangi

***

"Naik apa kesini?"

Setelah beberapa menit terdiam, Antariksa mengeluarkan pertanyaan membuka obrolan berharap dapat mencairkan suasana yang tadi sempat canggung. Nyatanya setelah obrolan mereka sekarang justru keduanya menjadi saling terdiam, bingung harus berbicara apa.

"Motor. Biasanya juga gitu kan?" jawab Senjana.

"Pulang juga naik motor sendirian?"

"Iya! Kalo nggak sendirian sama siapa lagi? Setan? Lo nggak beneran ngira kalo gue ini setan dan berteman sama setan kan?" Senjana memutar bola matanya saat mengingat Antariksa yang mengatainya setan hari itu.

"Mungkin ...," jawab Antariksa mengedikan bahunya.

"Dasar! Bisa nggak sih kadar nyebelinnya dikurangin sedikit gitu? Heran deh!"

"Tunggu ... Lo pulang lewat jalan yang kaya kemarin?" tanya Antariksa serius.

"Iyalah! Emang harus lewat mana lagi? Gue udah bilang kan kalo gue ini buta jalan. Otak gue cuma hafal jalan rumah ke Sekolah."

"Lo tuh bego apa gimana sih? Punya Hp bagus gitu buat apa? Gantungan tas lo? GPS kan ada! Cari jalan lain dan jangan lewat jalan kemarin!"

"Biar dong! Lagian ribet pake GPS, harus liatin hp mulu. Lebih cepet lewat jalan yang udah hafal kan?"

"Ck! Lo mau digangguin sama Rio dan kawan-kawan?!"

"Emang mereka masih ada disana?"

"Kalo ada gimana? Siapa yang mau bantuin lo lagi kalo digangguin?" sentak Antariksa.

"Nggak ada Tar! Kemarin kan karena ada acara antara lo sama Panca. Sekarang udah aman, gue yakin!"

"Lo emang cewe batu yah!"

"Batu teriak batu!"

Antariksa mencebik mendengar jawaban Senjana. Percuma saja menasihati wanita yang keras kepalanya hampir menyamai dirinya. Tidak akan ada gunanya, sama seperti yang biasa sahabatnya lakukan pada dirinya. Hanya akan ada kata bantahan yang keluar.

"Udah sore, gue mau pulang tapi nyokap lo belum balik juga." lirih Senjana.

"Pulang aja. Gue yang bilang ke nyokap nanti."

"Yaudah deh, gue pamit pulang yah? Cepet sembuh, Tar." ucap Senjana lalu berdiri dari duduknya.

"Hati-hati."

Senjana tersenyum singkat lalu keluar dari ruangan itu. Dia menghembuskan nafasnya, dia akan melakukan sesuatu kali ini. Sesuatu yang akan membuat Mario merasa telah salah mencari lawan untuk dia tantang. Walaupun Senjana wanita tapi dia tidak lemah seperti yang orang kebanyakan pikirkan. Dia memang tidak akan membalas Mario sendiri, melainkan dengan bantuan seseorang.

☁☁☁

Gotcha!

Sepertinya keberuntungan tengah menaungi seorang Senjana. Tidak perlu bersusah payah mencari, nyatanya yang tengah dia cari ada didepan matanya. Senjana menghentikan motornya dipinggir jalan lalu turun melangkah menuju lapangan yang ramai dengan anak lelaki tengah melemparkan benda bulat berwarna jingga ke arah ring.

Antariksa (JUPITER SERIES #1) [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang