ANTARIKSA 7 || Aurora Borealis

150K 7.2K 414
                                    

Playlist, because i'm stupid.

*

Jurang kebencian gak selamanya tercipta. Waktu akan menguburnya sampai jurang itu tertutup.

#AntariksaSabhara

******

Kotak persegi yang menampilkan berbagai macam acara tidak dihiraukan oleh gadis yang tengah duduk sambil termenung. Dia masih teringat kejadian beberapa jam yang lalu saat dirinya diganggu oleh anak SMA Pancasila. Bukan hal itu sebenarnya yang dia pikirkan, tetapi Antariksa Sabhara yang mengantarkan dia pulang setelah kejadian itu.

Senjana tidak tahu kenapa tetapi sepertinya dari wajah Antariksa, lelaki itu marah padanya. Tidak ada ekspresi di wajahnya saat menyerahkan kunci motor milik Senjana. Hanya gumaman kecil dan itupun kata-kata pamit. Setiap Antariksa mengantar pulang, keluarganya selalu tidak ada sehingga mereka tidak tahu kalau Senjana dua hari ini sudah diantar oleh seorang lelaki.

"Dek! Ngalamun apa sih? Itu TV bukan buat pajangan." ujar Fajar membuyarkan lamunan Senjana.

Kedua orang tua Senjana yang juga ada disana tengah menonton televisi juga ikut menatap Senjana penasaran.

"Gak kok! Lagi mikir tentang acara pensi sekolah buat bulan depan." jawab Senjana.

"Loh kamu kan udah kelas dua belas Sen... Kenapa masih ngurusin tentang pensi?" tanya Wilis pada Putri tunggalnya.

"Buat acara terakhir OSIS tahun lalu Bun sebelum pelantikan anggota baru. Habis itu anak yang udah kelas dua belas bakal bebas tugas dari kegiatan OSIS."

"Ohh.. Jangan kecapean aja kamunya! Makan juga yang teratur." sahut Wilis.

"Iya Sen! Inget mag kamu juga." ujar Bastian pada putrinya.

"Iya Yah! Bun! Gak perlu khawatir."

"Dek, kamu pulang sama cowok yah tadi sore?"

Pertanyaan Fajar membuat Senjana membulatkan matanya lebar. Bagaimana sang kakak bisa tahu tentang itu?

"Kata siapa mas?" tanya Senjana pura-pura bodoh.

"Kata Mbak Susi liat kamu waktu pulang dianter cowok ganteng katanya gitu. Beneran? Kamu udah punya pacar dek?"

"Kamu pacaran?" tanya Bundanya sedikit histeris.

Senjana memejamkan matanya geram, dia melupakan asisten rumah tangganya yang sukanya kepo itu. Senjana menghembuskan nafas pasrah, sudah ketahuan mau bagaimana lagi?

"Senja gak pacaran Bun! Dia temen sekolah doang. Kebetulan tadi motor Senja mogok terus dibenerin dia. Takut mogok lagi nanti makanya dia anter Senja aja sampe rumah, gituu lohh...." jawab Senjana dengan meyakinkan.

"Siapa namanya? Kenapa gak diajak masuk ke rumah dulu sama kamu?" tanya Bastian.

"Lupa Yah hehe...."

"Namanya siapa? Mbak Susi sampe jingkrak-jingkrak gitu ceritanya. Katanya cowonya ganteng banget kaya bule gitu hidungnya mancung. Ganteng banget emangnya? Paling kalah sama Mas."

"Ampun deh anak kamu Mas!" ujar Wilis menggelengkan kepala mendengar perkataan putranya sedangkan Bastian hanya terkekeh.

"Ya ampun matanya Mbak Susi tajam banget yah sampe hidung diperhatiin. Kalo masalah ganteng, jujur kali ini kayanya Mas Fajar kalah deh sama dia hehe..." jawab Senjana.

Antariksa (JUPITER SERIES #1) [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang