"Kesalahan tidak berarti tanpa sebuah pembelajaran."
#Sabhara
©©©
Prok
Prok
Prok
Suara tepukan tangan terdengar saat Antariksa dan Yudhis memasuki area kantin. Mereka mendekati ketiga manusia yang tadi keprok-keprok ria seperti baru memenangkan jackpot.
"Gila! Pidato lo bagus banget, Kap. Berasa denger Bung Karno lagi pidato!" ujar Bimo.
"Beuh bukan lagi! Gue malah ngira lagi nonton Mario Teguh tadi. Yahudd bener pidatonya!" timpal Ucup.
"Gue pikir lo mau bilang kayak lagi nonton Mamah Dedeh ceramah, Cup." kekeh Revan.
"Mamah Dedeh mulu lo! Cinta yah?"
"Ssttt! Diam. Gue mau ngomong penting sama kalian. Gue butuh bantuan kalian bertiga!" sentak Antariksa.
"Bantuan apa Kap? Ngomong aja ngomong, kalo lo nyuruh Revan masuk ke kandang singa gue juga ikhlas kok!"
"Lo gue masukin kandang buaya!!" sahut Revan kesal.
"Nih setan dua gak bisa pada diem bentaran apa?!" ujar Bimo. "Lo mau tenggelamin mereka berdua kan? gue dukung 100 persen Tar! Langsung gue lakuin." lanjutnya.
"DASAR JAHANAM!" teriak Revan dan Ucup.
"Kalian bertiga serius sebentar bisa gak sih?"
Kali ini suara Yudhis yang menengahi mereka. Lelaki itu sudah cukup jengah dengan pertengkaran sangat tidak bermutu dari ketiganya. Biasanya dia akan diam saja sampai Antariksa yang membentak mereka namun saat ini emosinya juga sedang tidak baik. Seperti sumbu yang jika disulut sedikit api saja bisa langsung terbakar.
"Sorry." ujar Revan dan membuat Ucup atau Bimo ikut diam.
Antariksa tersenyum kecil, "Makanya jangan bangunin singa yang lagi tidur! Bisa habis kalian."
"Tar!" ujar Yudhis memperingatkan.
"Oke oke! Santai sedikit, Yud! Ini bukan rapat anggota dewan. Lagian bukan masalah besar juga."
"Bagi gue ini masalah penting! Gue pikir lo udah tau posisi masalah ini dihidup gue." ujar Yudhis.
"Lo gak salah! Berhenti berpikir ini semua salah lo! Kalau lo masih kayak gini, gue gak akan bantu lo bawa Nyokap gue balik ke keluarga Sabhara." tegas Antariksa.
"Gue cuma mau menebus kesalahan yang Nyokap gue lakuin. Sorry."
Antariksa menepuk pundak Yudhis beberapa kali lalu berkata, "Kita akan lakuin itu. Jadi lo gak perlu khawatir."
Yudhis mengangguk pelan, dia hanya merasa tidak enak tinggal di rumah sebesar itu apalagi tanpa Ibunya sekarang. Dulu dia bertahan karena tidak mau meninggalkan Ibunya tapi sekarang, sudah tidak ada lagi Ajeng dan dia merasa kalau dia tidak pantas di rumah itu kalau Antariksa dan Riana bahkan masih berada diluar sana.
"Jadi apa yang bisa kami bantu sebenernya?" tanya Revan.
"Jadi gini, gue sama Yudhis ceritanya mau bikin Nyokap sama Bokap gue balik lagi jadi keluarga. Gue sama Yudhis juga yakin kalau mereka masih bisa bareng lagi kayak dulu, karena mereka pisah juga bukan atas keinginan mereka." ujar Antariksa.
"Tapi masalahnya disini, Nyokapnya Atar udah ada pasangan. Namanya Surya, dia salah satu lawyer juga sama kaya Nyokapnya. Atar bilang dia punya firasat buruk soal lelaki itu. Jadi kami berdua minta bantuan kalian buat buktiin ke Nyokapnya Atar kalau si Surya ini tuh gak baik. Gimana?" tambah Yudhis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antariksa (JUPITER SERIES #1) [REPOST]
Teen Fiction‼️REPOST AND REVISI‼️ Hidup seperti seorang Pangeran ternyata tidak bisa membuat Antariksa Sabhara bahagia. Kebutuhan akan materi dan kemewahan bukan hal asing baginya. Tumbuh di lingkungan keluarga yang kacau serta kekerasan mental dari sang Mama m...