"Jika bertemu denganmu adalah sebuah kesalahan maka aku tidak akan meminta maaf ataupun menyesalinya dan menganggap Ini adalah kesalahan terindah yang pernah kulakukan."
#AntariksaSabhara
©©©
Berkali-kali Senjana menghapus air mata yang keluar dari matanya. Dia berusaha menenangkan dirinya sendiri agar air mata itu tidak keluar, namun hasilnya justru tangisannya tidak berhenti. Dia berjalan di pinggiran jalan yang lumayan sepi. Bagaimana tidak sepi? Ini sudah pukul 11 malam lewat hampir tengah malam.
Dia melihat halte yang sepi lalu duduk disana. Pandangannya menunduk melihat kedua kakinya yang diluruskannya. Punggung tangannya masih terus bergerak untuk menghapus air mata itu. Satu pertanyaan yang berulang-ulang ada dipikirannya sejak tadi. Kenapa lelaki itu melakukan ini padanya? Hanya kenapa. Itu saja.
Dengan pertanyaan itu membuat dia menjadi berspekulasi kalau semua yang Antariksa lakukan padanya hanyalah sebatas pembalasan dendam lelaki itu akan dirinya. Dia menjadi teringat kejadian sewaktu pertama kali saat di kantin itu. Saat dirinya menumpahkan jus alpukat miliknya pada Antariksa. Lelaki itu sangat marah dan berkata bahwa dia akan membalaskan perbuatan itu padanya. Apakah ini balasannya?
Sekali lagi Senjana terisak saat memikirkan semua yang ada di kepalanya itu. Kalau Antariksa ingin balas dendam, dia hanya perlu menumpahkan jus alpukat kepada dirinya juga. Kenapa dia harus melakukan hal sejahat ini padanya? Kesalahannya tidak sebesar itu untuk diperlakukan seperti ini. Tapi entah kenapa, dirinya tetap tidak bisa untuk berhenti menyukai lelaki itu. Sesering apapun dia menyakiti Senjana, gadis itu tetap tidak bisa berhenti mencintai Antariksa. Atau mungkin dia memang tidak ingin berhenti? Entahlah, dia merasa menjadi gadis yang sangat bodoh sekarang.
Sudah 30 menit Senjana duduk di halte dekat mall yang dia datangi bersama Antariksa tadi. Dia mengusap matanya sekali lagi lalu berdiri hendak pergi dari sana. Tepat saat dia berdiri sebuah mobil berwarna silver berhenti tepat dihadapannya. Senjana terkejut saat kedatangan mobil yang sangat dikenalnya itu.
"Senjana!" panggil seorang lelaki keluar dari mobil itu.
"M-mas Fajar...." jawab Senjana dengan gugup.
Fajar berjalan tergesa menghampiri adiknya itu. Dia segera melepaskan jaket yang dipakainya untuk dipakaikan ke badan Senjana.
"Ngapain kamu disini kaya orang hilang hah?! Kalo ada yang jahatin kamu gimana?!" bentak Fajar.
"Kenapa Mas Fajar tau aku ada disini?" tanya Senjana sangat pelan sambil menunduk.
"Mas udah tau semuanya!! Lelaki brengsek itu yang kasih tau ke kami kalau dia anak berandalan yang kerjaannya cuma tawuran doang!! Astaga Senjana!! Kenapa kamu bisa sampai terpedaya sama bajingan kayak dia sih?!"
"Maksud Mas Fajar apa?" tanya Senjana dengan perasaan gelisah.
"Dia balik ke rumah tanpa kamu tadi. Dia cerita kalau selama ini dia itu anggota geng bahkan ketua geng! Dia bilang kalo Dia pergi ninggalin kamu di mall karena urusan gengnya itu. Lebih terkejut lagi dia bilang kalau dia jadiin kamu pacar cuma buat iseng. Gimana Mas gak marah hah?!"
"Gak! Gak mungkin Atar ngomong kaya gitu! Mas jangan bercanda."
"Kamu masih mikir Mas bercanda?! Kalo Mas bercanda, kamu gak akan ada disini sendirian!!"
"Maaas ..."
"Kita pulang!! Gak perlu bahas dia lagi!!"
Senjana kembali terisak saat Fajar menariknya masuk ke dalam mobil. Apa yang ada dipikiran Antariksa? Kenapa dia mengatakan itu semua kepada Mas Fajar dan kedua orang tuanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Antariksa (JUPITER SERIES #1) [REPOST]
Novela Juvenil‼️REPOST AND REVISI‼️ Hidup seperti seorang Pangeran ternyata tidak bisa membuat Antariksa Sabhara bahagia. Kebutuhan akan materi dan kemewahan bukan hal asing baginya. Tumbuh di lingkungan keluarga yang kacau serta kekerasan mental dari sang Mama m...