ANTARIKSA 22 (1) || SERANGAN PERTAMA

114K 5.3K 35
                                    

"Kepercayaan itu seperti lapisan es yang tipis. Jangan menginjaknya kalau tidak mau melihatnya retak."

#AntariksaSabhara

©©©

Saat ini Antariksa tengah duduk di ruang makan menyantap makanan yang dihidangkan sang Mama. Pertama kali Riana melihatnya datang, dia langsung menangis histeris sambil mengucap kata maaf berulang kali dari bibirnya. Dia tidak pernah berniat mengusir anak kandungnya sendiri, emosi dirinya sulit untuk dia kendalikan malam itu.

Antariksa sendiri hanya berusaha menenangkan Riana dan juga mengucap maaf pada wanita yang telah melahirkannya itu. Dia memeluk Riana sambil menenangkan Mamanya dan berjanji tidak akan meninggalkan wanita itu lagi. Atar sendiri juga sadar mungkin dirinya terlalu terbawa emosi juga saat melihat Surya kemarin, sehingga kemarahan Riana langsung dia tangkap dengan emosi juga.

Setelah sesi berpelukan dan saling menangis, Riana memaksa membuatkan masakan untuk Antariksa. Dia juga sempat melihat bagian kepala Atar yang terluka dan hampir memaksa Antariksa kembali ke rumah sakit kalau Atar tidak bilang sudah diobati oleh Mamanya Panca.

"Lain kali hati-hati. Itu kepala loh Tar! Untung aja lukanya gak parah."

"Iya."

"Kabar Mama Aira gimana?"

"Baik. Ma? Nanti sore Atar ijin mau keluar sama temen."

"Temen siapa?"

"Senjana, nanti kalo ada waktu Atar kenalin."

"Pacar kamu ya, nak?"

"Hm." jawab Atar mengangguk.

Selesai makan Antariksa kembali masuk ke kamarnya, sementara Riana menghela nafasnya berat melihat putranya yang masih bersikap dingin padanya. Dia sadar kalau selama ini dirinya-lah yang salah. Dia pantas mendapatkannya.

©©©

"Ceilee ... Ngapain kamu pake lipstik menor banget kaya gitu?! Jelek tau!"

Senjana yang baru saja keluar dari kamarnya langsung menekuk wajahnya saat mendengar kalimat Fajar. Sore ini dia memang ada janji dengan Antariksa, tapi dia tidak semenor yang kakaknya itu katakan. Dia hanya memakai bedak tipis dengan liptint yang bahkan tidak kelihatan sama sekali karena warna asli bibirnya yang pink.

"Sirik aja sih! Bilang aja Mas Fajar gak ada cewe yang mau diajak jalan."

"Enak aja. Gini-gini Mas itu banyak yang naksir tau!"

"Idiihh pede banget! Bilangnya banyak yang naksir tapi tiap weekend dirumah mulu. Apaan tuh...?" sindir Senjana.

"Oh mentang-mentang udah punya pacar sekarang berani yah ngejek kakaknya."

"Abisnya Mas Fajar nyebelin!"

"Kok Mas yang nyebelin. Kamu tuh!"

"Kok aku?!"

"Udah udah! Kalian ini apa-apaan sih?! Berhenti gangguin adik kamu Fajar. Udah besar harusnya kamu tambah dewasa. Benar tuh kata Senjana, katanya banyak yang naksir tapi sampai sekarang gak ada satu perempuan-pun yang diajak ke rumah. Kalah sama adikmu tuh yang udah bawa cowok ke rumah. Kamu mau dilangkahi sama adikmu?" jelas Ibunya yang muncul dari dalam kamar membuat Senjana menahan tawanya.

"Kok jadi Fajar sih yang didemo begini?"

"Lagian kamu, pacar aja gak pernah ada yang sampai dibawa ke rumah. Mau jadi perjaka tua kamu?!"

Antariksa (JUPITER SERIES #1) [REPOST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang