Hari ini Dian berkumpul bersama teman-teman nya di Rose cafeDian ingin berpamitan kepada kedua sahabat nya itu
"Besok gw mau ke Jakarta" Kata Dian datar tanpa
Semejak peristiwa pembunuhan kepada keluarga nya itu Dian menjadi berubah sangat sulit mendapatkan senyum dari Dian. Tidak lagi ceria seperti dulu
Dan menjadi pendiam"Hah?" Ucap Chaca dan Micel bersamaan
"Gw udah nggak punya pilihan lain. Satu-satunya keluarga gw yg masih ada hanya peman gw jadi mau nggak mau gw harus tetap pergi" Ucap Dian sedih
Dian sengaja tidak mau menjelaskan alasan lain mengapa ia harus mengikuti pamannya
"Kita bakalan kangen benget sama lo" Ucap Micel sedih
"Iya tapi kalo memang ini untuk kebaikan lo kita nggak papa kok" Kali ini Chaca yg bersuara
"Makasih ya kalian emang sahabat gw yg paling baik hiks..." Kini tak bisa menahan tangis nya lagi
Lalu mereka bertiga berpelukan dan menghabiskan waktu bersama
Karena hari ini hari terakhir Dian di SurabayaBesok pagi Dian akan berangkat ke Jakarta menggunakan jet pribadi Keluarga nya
•••••
Sesampainya di Bandara di jakarta Dian langsung mencari paman nya
"Dian" Pangil Rahman sambil mengangkat tangannya
Dian yg melihat pun langsung menghampiri paman tersayang nya itu
"Hai paman" Sapa Dian setelah sampai di dekat pamannya
"Hai sayang how are you?" Balas Rahman sambil tersenyum hangat
"Baik paman." Jawab Dian
"Mulai sekarang kamu panggil paman dengan sebutan Ayah. Ok?" Ucap Rahman tegas tak terbantahkan
"Baiklah paman eh.. Ayah" Ucap Dian sambil tersenyum
Walau di depan orang Dian tidak menampakkan senyum nya itu tapi dia tetap berusaha bersikap baik kepada paman nya itu
"Kita mkn di luar ya sayang sekalian keliling jakarta" Ucap Rahman
Lalu Rahmam dan Dian pergi ke mol sekalian untuk membeli peralatan sekolah nya besok
"Ayah gimana kalau aku nyamar jadi nerd aja di sekolah nya keluarga aku" Ucap Dia
"Kamu yakin kalau kamu kena bully gimana?" Ucap Rahman berusaha tenang walau sebenarnya ia sangat khwatir dengan keponakan satu-satunya itu
"Yakin Yah, lagi pula aku bisa jaga diri baik-baik kok" Ucap Dian berusaha meyakinkan Rahman
"Hmm biar Ayah pikirkan dulu soalnya ayah khwatir sama kamu sayang" Ucap Rahman sembari mengelus lembut rambut keponakan yg sudah menjadi anaknya itu
"Makasih yah, i love you" Kata Dian lalu memeluk paman yang sudah di anggap ayah olehnya.
"Ya udah sekarang kita pulang terus kamu istirahat kamu pasti capek kan" Ucap Rahman sambil berdiri.
"Iya ayah capek banget malam" Ucap Dian dengan cengiran nya
Lalu mereka berdua kembali pulang ke rumah Rahman
Setelah sampai Dian langsung ke kamar yg sudah disiapkan untknya
Dan tertidur pulasDian ingin banyak istirahat agar esok tenaganya full.
-----------------------------------------------------------
Terima kasih sudah membaca
Jangan lupa vote & comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Nerd [END]
Teen FictionDian gadis ceria yang berubah menjadi dingin dan menyendiri karena masalah yang menimpanya. Setelah kejadian itu Dian merubah penampilan nya menjadi NERD dan pindah sekolah ke Jakarta. Di jakarta Dian bertemu dengan lelaki yang mempunyai kisah hidu...