Hari ini sangat membosankan bagi Dian karena hari ini semua guru yang mengajar di kelasnya tidak ada yg izin. Atau lebih tepatnya tidak ada freeclass.
Dian berjalan ke halte dengan langkah lemas.
Hari ini Dian tidak bisa nebeng dengan Sisil karena Sisil sudah ada janji dengan Allan.
Entahlah mungkin dari sekian cewek yang pernah menjadi pacar Allan Sisil lah yang paling lama menyandang status itu..
Mungkin playboy nomor satunya SMA Moon high School telah benar-benar jatuh cinta kepada anak dari kepala sekolah mereka. Sisilia Adista prisdya.
Sesampainya di halte Dian duduk manis sambil menunggu datengnya Bus.
Huufh benar kata orang kalau menunggu itu adalah pekerjaan yang paling berat.
Saat sedang menunggu Dian merasa ada yang mengawasinya
Dian mencoba menenangkan dirinya agar tak khawatir.
Dian menengok ke kiri dan ke kanan.
Dian merasa lega saat melihat Bus sudah tiba.
Dian dengan tergesa-gesa masuki Bus sehingga ada beberapa penumbuh yang memandang aneh dirinya.
Namun Dian dengan langkah mantap menduduki kursi paling belakang.
"Hhh kira-kira siapa ya tadi" Ucap Dian pada diri nya dengan suara pelan sehingga hanya Dian yang bisa mendengar nya.
•••••
Sesampainya di rumah Dian langsung ke kamar nya sekarang Dian hanya di rumah dengan asisten rumah tangga nya Rahman sedang ada tugas di luar kota selama satu minggu.
Malam ini adalah malam minggu Dian merasa jomblo yang paling ngenes.
Udah nggak punya pasangan. Sahabat sibuk malam mingguan.
"Gimana kalau gw VC aja sama Micel sama chaca" Ucap Dian lalu mengambil Handphone nya dan menelfon kedua sahabat nya itu tapi sampai deringan terakhir telfon nya tak kunjung di angkat.
"Dasar nih dua kunyuk kemana sih di telfon malah nggak di angkat" Ucap Dian lalu membuang HPnya kebelakang untung saja HP nya tidak keluar dari wilayah aman.
"Mumpung belum gelap-gelap amat lebih baik gw nongkrong di kafe aja" Ucap Dian lalu pergi mandi dan mengganti pakaian nya.
Kira-kira gini penampilan Dian.
Setelah mengganti pakaian nya Dian turun kebawah dan meminta supir pribadi nya mengantarnya. Sebenarnya Dian bisa mengemudi sendiri namun karena sedang malas jadi Dian memilih menggunakan supir saja.
"Pak Andre tolong anterin saya dong" Pinta Dian kepada Supir pribadi nya.
"Mau kemana neng? Ino kan udah jam 6" Tanya Andre selaku supir pribadi nya Dian. Andre juga harus menjamin keselamatan majikannya itu.
"Ke kafe pak" Ucap Dian tanpa Dian sebut nama kafe nya pun satpam tersebut sudah pasti akan mengetahui nya.
Dian dan keluarga nya sering ke kafe itu. Bisa di bilang Dian memiliki cukup banyak kenangan bersama keluarga nya di kafe itu waktu ia masih kecil.
"Oh ya udah neng saya keluarin mobilnya dulu" Ucap Andre lalu keluar dan mengeluarkan mobil dari garasi.
•••••
Sesampainya Dian di kafe. Dian memilih duduk di tempat yang paling pojok agar tidak terlalu mendapat perhatian.
Saat berjalan masuk banyak pasang mata yang memandang nya. Bukan ini bukan tatapan yang biasa ia dapat di sekolah ini bukan tatapan meremehkan dan merendahkan.
Ini adalah tatapan yang beda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Nerd [END]
Teen FictionDian gadis ceria yang berubah menjadi dingin dan menyendiri karena masalah yang menimpanya. Setelah kejadian itu Dian merubah penampilan nya menjadi NERD dan pindah sekolah ke Jakarta. Di jakarta Dian bertemu dengan lelaki yang mempunyai kisah hidu...