Setelah mengantarkan Dian kevin langsung berjalan menuju kelasnya."Vin kok lu gak bilang mau ke Surabaya?" tanya Allan saat Kevin sudah masuk ke dalam kelasnya.
"gak penting" balas Kevin yang membuat Allan kesal.
"gw juga gak tau bakalan di suruh ke sana sama sekretaris gw" ucap Kevin sebelum benar-benar duduk.
Allan hanya mengangguk mengerti lalu ikut duduk di samping Kevin.
Satria dan Devon hanya mendengar percakapan kedua orang tersebut.
"Bagus Vin sekarang lu gak dingin lagi." ucap Satria sambil memukul bahu cowok itu pelan.
Kevin hanya tersenyum tipis sambil tersenyum.
Kevin pun merasa hari-harinya lebih berwarna dari biasanya.
Kembali berwarna setelah Jenny meninggalkannya untuk kembali ke dalam kegelapan, padahal ia sudah keluar dari kegelapan berkat adanya Jenny namun wanita itu yang menyeretnya kembali ke dunianya.
Ia berharap Dian adalah pilihan terbaik untuknya.
•••••
Lain hal dengan Dian yang kini tengah melamun memikirkan perkataan polisi yang beberapa bulan lalu menangani kasus keluarganya.
Ya sewaktu di Surabaya Dian menyempatkan waktu untuk pergi ke kantor polisi sekedar untuk menanyakan bukti dari polisi.
Dian juga melihat foto yang di ambil polisi itu foto ayahnya yang tergeletak tak bernyawa dengan lambang RM di lengannya.
Waktu itu Dian tidak sempat melihat mayat ayahnya karena sudah terlebih dahulu di masukan ke dalam peti sehingga Dian hanya dapat melihat wajah ayahnya tidak dengan lengan.
Dari foto itu Dian menyimpulkan kalau Red Monster lah tang telah membunuh keluarganya.
Dian akan memberikan kabar ini pada anggota GW.
Lalu tak lama kepala sekolah datang dan membawa seorang anak baru yang akan menempati kelas Dian.
Dian hanya melihat anak itu.
Ia merasa wajah lelaki di depan ini tidak asing.
"Hai perkenalkan nama gw Kenan perkasa pindahan dari SMA 2 Harapan bangsa. Semoga kita bisa akrab" kenan memperkenalkan dirinya sembari tersenyum.
"stok cogan bertambah aja nih"
"eh anjirr senyunnya manis banget"
"gw embat ah"
"ganteng banget"
Ck.. Alay. Itulah yang ada di pikiran Dian.
Oh iya Dia kenan salah satu anggota GW sekarang Dian mengingatnya.
Karena Dian duduk sendiri maka Kenan di suruh duduk di samping Dian.
"Hai Dian" Sapa Kenan sambil tersenyum.
"hai" balas Dian tak lupa dengan senyum manisnya.
Eh bagus deh kalau kenan ada di sini entar gw bisa langsung ngasih tau info tentang red monster ke dia. -batin Dian.
Kenan langsung duduk di sebelah Dian.
Kenan senang karena bisa sekelas dengan ketuanya yang manis menurut Kenan."Kenan entar istirahat gw mau ngomong sesuatu sama lu di taman belakang yaa" ucap Dian saat Kenan sudah benar-benar meletakkan bokongnya di bangku yang ada di samping Dian.
Kenan hanya mengangguk sambil tersenyum.
•••••
Disini lah Dian berada di taman belakang bersama Kenan.
Tapi sebelumnya Dian sudah mengabari Kevin kalau ia ingin berbicara dengan salah satu anggota GW dan Kevin pun setuju.
Dian sengaja meminta izin pada Kevin terlebih dahulu karena takut terjadi kesalah pahaman.
"Jadi lu mau ngomong apa?" tanya Kenan to the poin.
"Kemarin waktu gw ke Surabaya gw sempetin pergi ke kantor polisi buat nyari polisi yang pernah bilang kalau yang bunuh keluarga gw itu red monster. Dan polisi itu sempet nunjukin foto lengan ayah gw yang ada lambang red monster."
"gw mau kita nyari ketua Red monster"
Lanjut Dian dengan tatapan yang tak bisa di artikan."gini ketua kemarin gw sempat gak percaya sama omongan lu karena ketua Red Monster tuh udah meninggal bertahun-tahun yang lalu. Dan lagi Red Monster dan Gold White itu mempunyai hubungan persahabatan gak mungkin Red Monster yang ngelakuin ini." Ucap Kenan pasti.
"gimana lu bisa tau" tanya Dian penasaran.
"karena sebelum keluarga lu pindah ke Surabaya bokap lu sempet cerita ke gw tentang hubungan Gold White dan Red monster."
"Emang Red monster tuh ketuanya siapa sih" tanya Dian yang kadar kekepoannya sudah tingkat akut.
Kring kring
Belum sempat Kenan menjawab bel tanda istirahat sudah berbunyi nyaring di seantero sekolah.
Kenan langsung mengajak Dian kembali ke kelas karena takut terlambat.
Pasalnya jarak taman belakang lumayan jauh dengan kelas Dian.
"eh itukan cewek yang kemarin sama Kevin kok sekarang sama cowok lain?"
"biasalah mentang-mentang baru buka penyamarannya jadi udah sok cantik" sahut salah satu lagi
"eh itu cowok yang murid baru itukan"
"eh iya anjir ganteng banget"
"eh tapi udah punya cewek tuh"
"itu kan Dian pacarnya ka Kevin"
"lah bener tuh kok berduaan sama cowok lain?"
Saat melewati koridor banyak sekali cibiran yang Dian terima. Pasalnya kemarin dia terlihat bermesraan dengan Kevin dan sekarang malah berduaan dengan si anak baru yang sedang di bicarakan Siswi-siswi MHS.
Telinga Dian dangat panas mendengarkan cibiran mereka namun mereka hanya bersikap cuek.pasalnya walaupun mereka tau kalau Dian itu bukan nerd tapi mereka belum tahu kalau Dian adalah pemilik sekolah.
Mana berani mereka mencibirnya kalau mereka sudah tahu Dian adalah pemilik sekolah. Munafik.
Dian tidak memperdulikan tetepan tidak suka siswi-siswi MHS. ia berjalan santai menuju kelasnya.
Untung tadi Dian sudah makan jadi ia tidak merasa lapar.
Walau sering tidak makan sehari tentu saja Dian bisa merasakan apa itu lapar.
Jadi Dian memutuskan untuk makan pada jam istirahat kedua saja.
______________________________________
Annyeong
Up lagi nihEh kira-kira ketua Red monster itu siapa dah?
Author sih yakin kalian udah bisa nebak. Soalnya cluenya udah jelas banget tuh wkwkwkwk.Makasih udah baca
Jangan lupa vote & comment ❤Ig: helena.adu21
Follow guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Nerd [END]
Roman pour AdolescentsDian gadis ceria yang berubah menjadi dingin dan menyendiri karena masalah yang menimpanya. Setelah kejadian itu Dian merubah penampilan nya menjadi NERD dan pindah sekolah ke Jakarta. Di jakarta Dian bertemu dengan lelaki yang mempunyai kisah hidu...