Hari ini Dian kembali ke sekolah dengan hati gembira.
Entah mengapa hari ini Dian Sangat bersemangat ke sekolah.
Setelah sampai di kelas Dian duduk di tempatnya.
"kok gw bisa datang sepagi inki sih sampe nggak ada orang di dalam kelas" ucap Dian pada dirinya sendiri.
Karena merasa masih sepi Dian memutuskan untuk mengambil bukunya untuk belajar.
Tiba-tiba ada yang duduk disampingnya sehingga Dian menoleh dengan cepat ternyata itu Sisil.
Saat melihat Sisil yang datang wajah Dian berubah lesu.
"kenapa muka lo kayak orang bosan hidup?" ucap Sisil yang menyadari perubahan ekspresi pada wajah Dian.
"nggak kok" jawab Dian cepat lalu kembali ke aktivitasnya.
"aneh" gumam Sisil
"gue ke kelas dulu. Lo nggak asik masa temannya datang malah du cuekin. Bye"
Dian tidak merespon perkataan sahabatnya itu."Dian lo nggak ada niatan mau tahan gue." ucap Sisil yang baru sampai di pintu keluar.
"Cih" ucap Sisil lalu pergi ia kesal karena dikacangin sama Dian.
Tapi itu hanya candaan ia tau kalau Dian itu sangat peduli padanya.Saat Dian masih sibuk belajar ada seseorang yang duduk disampingnya
"Sisil bisa nggak lo.... " ucapan Dian terpotong saat mengetahui yang duduk disampingnya bukan Sisil melainkan Kevin.Kevin melihat Dian sebentar lalu kembali cuek sambil memainkan HP nya.
Aneh itulah yang ada dipikiran Dian sekarang
Kring kring
Bel tanda pelajaran akan dimulai telah berunyi sehingga Kevin keluar dari kelas Dian.
"ya ampun dia datang cuma buat gitu doang datang mainin HP trus pergi"
Ucap Dian terlihat kesal, entah hari ini Dian kenapa.Saat pelajaran berlangsung. Dian hanya sibuk dengan pikirannya, kenapa akhir-akhir ini Kevin sering datang dan duduk disampingnya padahal hanya untuk mainin HP.
emang lumayan rumit mengartikan tindakan yang dilakukan cowok kayak Kevin.
Kring kring
Pelajaran telah berakhir sekarang waktunya para murid mengisi perut mereka yang yang sudah demo.
Salah satunya adalah Dian, yang sedang duduk di kantin sambil menikmati makanannya lagi-lagi dia sendiri karena Sisil dedang mojok sama pacarnya siapa lagi kalau bukan Allan.
Saat sedang menikmati makanannya Kevin datang dan duduk di depannya
"Kevin nggak usah deket-deket kalau kamu cuma mau mainin HP kamu" ucap Dian kesal tapi berusaha untuk ramah.Walaupun ucapannya terbilang pelan namun ada beberapa sisiwa yang mendengar dan kini memperhatika mereka berdua.
"emang lo berharap gw ngapain." ucap Kevin tenang namun berhasil membuat Dian bungkam.
Karena kesal Dian pergi meninggalkan kantin. di sepanjang perjalanan Dian terus mengumpat bukan hanya untuk Kevin tapi juga untuk dirinya sendiri.
Ia berfikir kenapa ia bisa sebodoh itu sehingga menanyakan pertanyaan yang aneh didengar.Saat tiba di kelas Dian langsung duduk di kursinya.
Sebenarnya Dian belum kenyang karena tadi pagi ia belum sempat sarapan entah Roh jahat mana yang merasuki tubuhnya sehingga sangat bersemangat ke sekolah sampai melupakan sarapan.
"nih" ucap seseorang sambil menyodorkan sebungkus roti kepada Dian saat Dian menoleh ternyata itu Kevin.
Dian gengsi untuk menerimanya karena tadi ia sempat memarahi Kevin namun ia juga sedang menahan senyuman nya jujur ia sangat senang. Tapi Dian segara menepis pikirannya itu.
"gapain" tanya Dian jutek.
"makan aja. Nggak gue kasih sianida kok. " ucap Kevin lalu Dian dengan ragu ragu-ragu mengambil roti itu walaupun masih dikit gengsi sih.
"soalnya sianidanya habis" lanjut Kevin dengan candaan walau wajahnya tidaj mendukung kalau ia bari saja mengatakan sebuah candaan.
"ternyata masih ada jiwa humoris." ucap Dian lalu memakan roti dari Kevin. Sedangkan Kevin ia sudah pergi untuk berkumpul dengan teman-temannya lagi.
Setelah Kevin pergi Dian tak dapat menahan Senyumnya lagi.
Entah kenapa Dian merasa senang. Padahal Kevin hanya memberikan sebungkus roti dan candaan garing tapi mampu membuat Dian kesulitan menahan senyumnya.
***
Sekarang Dian sudah berada di rumahnya. Setelah menyalami bibi di rumahnya Dian langsung memasuki kamarnya untuk beristirahat.
Dian berbaring dikasurnya dalam keadaan masih menggunakan seragam sekolahnya "hari ini gw kenapa ya?" ucap Dian pada dirinya sendiri.
"ah pusing lebih baik gw tidur aja" ucap Dian lalu ia memejamkan matanya berusaha untuk tidur.
Namun belum juga tertidur tiba-tiba HPnya berdering ternyata Sisil yang menelfon. Dgn malas Dian Menjawab telfon Sisil. Bukan apa2 Dian cuma lagi cape dan nggak mau diganggu. "hmm?" ucap Dian malas "entar Sore mau ikutan nonton nggak??" tanya Sisil to the poin karena tau Dian sedang malas.
"nggak" jawab Dian singkat padat dan jelas. "Yah padahal gue ngajak lo karena gue sama temennya Allan mau kesana. kasihan si Kevin jadi nyamuk Allan sama gw, Devon akhirnya ketemu orang yang cocok,cewek satria di indonesia kan ksihan ke... " "Gw ikut" potong Dian cepat sebelum Sisil benar2 menyelesaikan kalimatnya.
"bisa nggak sih sekali2 jangan motong ucapan gw, Untung sayang." ucap Sisil kesal karena sifat Dian yang sering memotong perkataannya.
"dimana dan jam berapa?" tanya Dian tanpa memperdulikan ucapan Sisil. "di mall biasa jam 18 : 00" jawab Sisil
"ok" jawab Dian singkat lalu memutuskan sambungan secara sepihak.
Sekarang sudah jam 15 : 27 "gw harus dandan yang cantik" ucap Dian pada dirinya sendiri.
***
Maaf ya aku lama nggak update cerita aku
Fb : Helena Adu
Add ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Nerd [END]
Teen FictionDian gadis ceria yang berubah menjadi dingin dan menyendiri karena masalah yang menimpanya. Setelah kejadian itu Dian merubah penampilan nya menjadi NERD dan pindah sekolah ke Jakarta. Di jakarta Dian bertemu dengan lelaki yang mempunyai kisah hidu...