Semua murid berbaris rapi baik dari kelas X, XI, dan XII dan menggunakan pakaian seragam yg rapi lengkap dengan sabuk, topi,dan dasi.
Yah seperti biasa kegiatan anak sekolah lainnya pada hari senin, yaitu upacara bendera.
Tak terkecuali dengan Dian yang sudah rapi dengan seragamnya bukan karena Dian seorang Nerd tapi Dian memang orang yang selalu manaati peraturan.
Dian malas kalau harus berurusan dengan ruang BK.
Setelah selesai upacara Pak Gandi Guru BK maju ke depan membawa selembar kertas yg berisi nama-nama anak yang ketahuan merokok.
"Yang saya baca namanya maju ke depan Kevin, Allan, Devon, Satria, Aska, Rian, dan Doni. Kalian tetap di sini yg lain boleh masuk kelas " ucap pak Gandi.Lalu semua murid berhamburan ada yang ke kelas dan lebih banyak yang ke kantin.
Sedangkan Dian memilih untuk pergi ke kantin. Sebenarnya Dian ingin pergi ke kelas namun Sisil menyuruh Dian untuk membelikan Allan Air. Karena Sisil tau setelah mendapat ceramah yang panjang dari pak Gandi mereka pasti akan di hukum hormat di depan tiang bendera.
Sedangkan Sisil sedang ada urusan dengan Ayahnya.
•••••
Dian berjalan ke arah lapangan yang biasa di gunakan untuk upacara bendera.
Dian meneliti mereka satu persatu berusaha mencari pujaan hati sahabatnya.
Dan akhirnya Dian menemukannya dan sialnya dia berdiri tepat di samping kiri sang 'pembawa masalah' baginya siapa lagi kalau bukan Kevin.
Dian melangkah pasti menuju Allan. kalau bukan karena Sisil Dian ogah-ogahan buat ngasih air ke cowok playboy itu.
"Nih" ucap Dian saat sampai di depan Allan. Allan memandangnya dengan pandanga bingung.
"ternyata selama ini lo ngefans ya sama gue" ucap Allan dengan kePDan tingkat akut."Sisil" ucap Dian dingin.
"Sisil kenapa? Lagian lo ngomongnya irit aja udah mirip kayak temen gw yang satu ini aja" ucap Allan sambil melempar pandangannya pada Kevin sedangkan yang di pandang hanya fokus menatap ke arah bendera.
Bertingkah seperti tak ada yang penting. Karena memang tak ada yang penting.
"Dari Sisil" ucap Dian memperjelas walau masih mengirit omongannya.
Setelah mendengarkan nama Sisil Alla langsung mengmbil air pemberian Sisil melewati Dian dan meminumnya.
"Makasih ya ud.. " Alan menghentikan ucapannya karena orang yang ia ajak bicara ternyata sudah tak terlihat batang hidungnya.
Sedangkan Devon yang berada di sebelah Allan langsung ngakak karena baru kali ini sahabatnya yang terkenal akan keplayboyannya itu di cuekin cewek apa lagi cewe yang satu ini terkesan nerd yang dipikirnya mudah di taklukkan.
"Diam lo." ucap Allan pada Devon yang malahembuat tawa Devon meledak "emang ketapanan gw berkurang ya sampai² gw di cuekin sama tu cewek nerd" ucap Allan pada dirinya sendiri.
Ucapan Allan membuat semua yang di hukum ngakak.
Tentu saja terkecuali Kevin. bukan karena selera humornya tidak ada tapi karena sedari tadi ia memikirkan sesuatu yang mengganjal di pikirannya.Mereka semua melanjutkan hukuman nya dengan candaan yang sebenarnya garing sih.
Sebenarnya mereka punya kesempatan untuk kabur tapi kalau sampai ketahuan maka mereka akan di hukum membersihkan toilet.
•••••
Dian POVtadi si pembawa masalah cuek amat ya jadi ngerti gw ternyata selain pembawa masalah dia juga salah satu kulkas berjalan di sekolah ini.
Lagi pula Sisil juga nyuruh gw segala lagi. Dasar.
Ya udahlah bomat yang penting udah selesai malas gw berurusa sama cowok yang ngebawa gw ke dalam masalah.
Lagi pula fans nya alay banget si megang tangan aja gw sampai di labrak kalau di iget2 kesel juga sih gw.
Gw masuk ke kelas dan kelas dalam keadaan yang sepi hanya beberapa orang yang terlihat sedang membaca buku.
Sepertinya mereka sedang belajar bahasa inggris soalnya sebentar bakalan ada ulangan.
Gw udah hampir sebulan pindah ke sini dan temen gw hanya Sisil.
"Eh eh kalian dia bakalan kembali lagi ke sini" teriak salah satu siswa cewek kalo nggak salah namanya Beca.
"siapa sih" ucap Dinda teman dekat Beca karena penasaran gw nguping aja omongan mereka.ya walaupun gw megang buku tapi fokus gw ke pembicaran mereka.
"si ratu bullying" kalimat itu tentu saja membuat gw bingung bukankah ratu bullying itu Sisil lalu yang mereka maksud siapa? Bomat lah
•••••
Author POV
Sekarang adalah waktu istirahat sebelum pergi ke kantin Dian merapikan mejanya dan memasukkan buku ke dalam tasnya.
Saat sampai di depan pintu kelas tiba-tiba Sisil datang dan menarik Dian.
"kenapa sih sil" tanya Dian saat Sisil melepaskan tangannya.
"Gw saranin lo segera buka penyamaran lo" ucap Sisil seriu yang membuat Dian menjadi bingung
"lo kesambet apa sih? "
"Tadi Bokab gw bilang kalau Jenny bakalan pulang dari pertukaran pelajarnya di USA" jelas Sisil
"Jenny siapa sih. Nggak usah buat gw bingung deh" Dian benar-benar tidak mengerti arah pembicaraan Sisil.
"lo nggak tau Jenny itu siapa gw pikir lo updet tentang semua yang menyangkut sekolah ini. Jenny itu salah satu Ratu bullying. tapi dia itu nggak ada belas kasihan saat membully. Selain itu entah apa hubungannya dengan Kevin si kulkas berjalan tapi dia Satu-satunya cewek yang dekat dengan Kevin dia paling nggak suka kalau ada cewek lain yang dekat sama Kevin. Walaupun berdasarkan rumornya sih mereka nggak pacaran sebenarnya." jelas Sisil panjang lebar.
"emang kapan dia kembali?" tanya Dian dengan wajah tenang. Yah Dian memang selalu menganggap tidak berarti hal seperti itu lagi pula ia adalah pemilik sekolah apa yang harus di takutkan.
Bukannya sombong tapi Dian bisa dengan mudah mengluarkan anak seperti Jenny.
"Bulan depan" jawab Sisil tidak setenang Dian.
"Masih bulan depan dan lo udah sepanik ini udalah nggak usah khwatir gw bisa jaga diri kok tenang aja" ucap Dian penuh percaya diri.
"Ayahnya itu adalah salah satu donatur terbesar di sekolah ini oleh sebab iti dia suka membully orang yang lebih lemah darinya."
"udalah nggak usah di pikirin lebih baik kita ke kantin aja udah lapar gw keburu masuk, nggak makan deh gw" ucap Dian lalu berjalan lebih dahulu.
"Dian Dian ko lo bisa sesantai itu sih??" teriak Sisil lalu mengejar Dian.
"ck dasar keras kepala" umpat Sisil kesal melihat sahabatnya yang begitu santai padahal kan Sisil sudah mencoba memberikan saran terbaik.
Saat sampai di lorong menuju kantin Dian menghentikan langkahnya.
"kenapa" tanya Sisil yang ikut menghentikan langkahnya.
"lo taukan sifat gw dari dulu kayak apa walaupun gw keliatan santai tapi sebenarnya gw juga panik gw manusia gw khwatir tentang keselamatan gw. Tapi lo tau kan kalau gw sekarang lagi di incar gangster yang udah ngebunuh keluarga gw. Gw harus tetap menjalani ini semua walau sebenarnya ini sulit. Jadi gw minta lo jangan ninggalin gw ya dalam keadaan apa pun." ucap Dian lirih walau dengan senyuman yuk jalan ucap Dian menarik tangan Sisil yang masih bengong mencerna ucapan Dian.
Tanpa mereka sadari ternyata ada yang mengawasi mereka.
"lo nggak usah khwatir gw pasti bakalan lindungin lo kok sebagai bentuk permintaan maaf gw karena gw udah menjebak lo kedalam kehidupa seperti yang gw jalanin."
-----------------------------------------------------------
Vote & comment ya
Tarima kasih sudah membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Nerd [END]
Teen FictionDian gadis ceria yang berubah menjadi dingin dan menyendiri karena masalah yang menimpanya. Setelah kejadian itu Dian merubah penampilan nya menjadi NERD dan pindah sekolah ke Jakarta. Di jakarta Dian bertemu dengan lelaki yang mempunyai kisah hidu...