35. Bingung

249 16 6
                                    

Jam menunjukkan pukul 19:18 Kevin masih setia mendengarkan ocehan Rahman.

Rahman sedikit memberi Kevin nasehat agar pintar dalam mengurus perusahaannya, agar kelak dapar menjadi suami yang baik. Terkesan lebay emang tapi Rahman sudah memikirkan itu semua. Ia mau hidup Dian tersusum dengan baik.

Karena hari sudah gelap maka Rahman mengajak Kevin untuk makan malam bersama.

Awalnya Kevin menolaknya karena tidak ingin Merlina makan malam sendiri namin karena segala bujukan dari Rahman, akhirnya Kevin menelfon Merlina untuk minta izin makan di rumah Dian.

Tentu saja Merlina mengizinkan.

Kevin dan Rahman sudah duduk manis di meja makan, tinggal menunggu Dian yang entah sedang apa di kamarnya.

Tak sampai 5 menit akhirnya Dian sudah turun. Ternyara wanita itu baru selesai mandi.

"Berdoa dulu sebelum makan" ingat Rahman.

Kemudian Kevin dan Dian melipat tangan untuk berdoa.
Setelah acara berdoa selesai suasana kembali hening hanya di isi dengan suara detingan sendok dan garpu di permukaan piring.

Setelah selesai makan Kevin, Dian dan Rahman duduk di ruang keluarga. Entah apa yang mereka bicarakan. Yang pasti Kevin terlihat cepat akrab dengan Rahman, Rahman yang pada dasarnya adalah pribadi yang humoris, selalu membuat Dian dah Kevin tertawa dengan leluconnya.

Sekitar 30 menit bercanda gurau bersama Rahman dan Dian.  Akhirnya Kevin memutuskan untuk pulang.

Hari yang mengesankan pikir Kevin.

•••••

Kevin berjalam dengan kecepatan sedang. 

"Tolongggg... Tolongggg...." 

Kevin yang mendengar suara seorang wanita yang tengah meminta tolong pun segera menghentikan laju mobilnya.

Ia berusaha mencari sumber suara itu.

Ia melihat seorang wanita yang sedang di serang oleh dua preman.

Kevin pun memberanikan diri untuk menghampiri mereka.

Kevin sempat terkejut karena ternyata wanita itu adalah Mantannya a.k.a Jenny.

Kevin segera membantu Jenny. Ia melawan dua preman itu dengan lihai. Walau sempat terkena beberapa bogeman..

"untung cuma dua" - batin Kevin

Kevin segera menghampiri Jenny yang tengah terisak. Mungkin karena  trauma pikir Kevin.

"Lu gak papa kan?" Jujur Kevin kawatir dengan keadaan Jenny.

"gw gak papa kok"  ucap Jenny.

Kevin mencium bau alkohol pada tubuh Jenny karena memang posisi mereka sangat dekat.

"Kenapa lu gak bawa mobil Jenn" tanya Kevin geram dengan tingkah cewek di hadapannya itu.

"ngapain pake harta mereka? Mereka cuma bisa ngasih gw harta tapi gw bisa ngasih kasih sayang yang cukup le gw" racau Jenny yang dalam posisi setengah sadar.

Kevin yang merasa iba pun langsung memeluk Jenny.

"udah ayok gw anterin pulang" ajak Kevin. Lalu ia memapah Jenny perlahan menuju mobilnya.

Jenny pun hanya mengikuti langkah kaki Kevin.
Namun karena Jenny yang sedikit berat atau tenaga Kevin yang sudah habis karena melawan dua preman tadi shingga Kevin kehilangan keseimbangan.

Membuat mereka hampir terjatuh namun Kevin segera menahan Jenny dengan memegang pinggul nya.
Wajah mereka begitu dekat.

Tanpa sadar ada yang memotret kejadian itu.

Beautiful Nerd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang