Pagi yang cerah Dian memulai aktivitas pagi nya seperti kemarin.
Mandi, sarapan, dan ke sekolah. Hal itu akan tetap sama sampai ia menemukan orang yang telah membunuh keluarga nya.
"Pagi Ayah" Sapa Dian kepada Rahman
"Pagi sayang. Ayo kita sarapan bersama" Ajak Rahman
Lalu Dian duduk dan mereka sarapan bersama."Ayah Dian berangkat dulu ya" Pamit Dian sambil menyodorkan tangannya untuk salaman.
"Iya Hati-hati di jalan ya" Jawab Rahman yang diangguki Dian.
Setelah itu Dian pergi ke halte di dekat rumah nya.
Setelah menunnggu sekitar 8 menit akhirnya yang Di tunggu-tunggu pun datang.
•••••
Dian telah sampai di sekolah dengan selamat lahir batin (lebay)
Tentu saja Dian langsung pergi ke kelas nya sambil menunduk.
Walaupun selama di Koridor sekolah banyak yang mencemooh penampilan nya.
Dian tetaplah Dian. Tidak perduli dengan apa yang di katakan orang tentang dirinya.
Sesampainya di kelas Dian langsung menuju bangkunya tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri.
"He... lo ya yang namanya Dian" Ucap seseorang. Saat Dian melihat orang itu ternyata itu adalah Nesha salah satu sahabat Sisil.
"I... Iya" Jawab Dian pura-pura takut
"gw pikir yang namanya Dian itu secantik apa sampai si kevin mau maunya megang tangan lo.penampilan kayak gini aja kecentilan deketin Kevin" ucap Nesha panjang lebar.
Dalam hati Dian sudah bisa menebak kalau Kevin yang di maksud Nesha adalah cowok yang kemarin merokok di taman belakang.
"Ma...maaf" Ucap Dian masih dengan ekting pura-pura takut nya. Sebenarnya Dian ingin menceritakan yang sebenarnya tapi Dian yakin kalau pun ia menceritakan yang sebenarnya Nesha tidak akan pernah pada nya. Bagi Dian itu Hanya buang waktu
"Ingat ya sekali lagi lo godain Kevin lo bakalan berhadapan sama fans-fans nya Kevin termasuk gw" Ucap Nesha memperingati lalu berjalan pergi.
Teman-teman sekelas Dian yang tadi fokus memperhatikan Dian dan Nesha pun sudah kembali pada aktivitas mereka masing-masing.
Dian, dia merasa sangat santai. Dia merasa dia tidak ada niatan untuk menggoda Kevin jadi buat apa ia harus takut.
Sedangkan Nesha merasa puas karena melihat Dian tadi ketakutan walau sebenarnya itu hanyalah sandiwara.
••••••
Pelajaran berlangsung sangat membosankan bagi Dian.
Bagaimana tidak 3 jam pertama adalah pelajaran kimia lalu di lanjuti dengan fisika.Ha sungguh walau orang pintar sekali pun juga akan sangat merasakan bosan.
Di tambah lagi guru nya yang termasuk guru killer.
Walau sebenarnya bukan killer tapi tidak lemah lembut dalam menghadapi sifat anak-anak yang tidur saat pelajaran berlangsung dan anak-anak yang tidak mengerjakan tugas.
Kring.. Kring.... Kring
Suara yang telah di tunggu-tunggu oleh semua siswa-siswi telah telah bergema di seantero sekolah.
Semuanya sangat semangat untuk pergi ke surga sekolah.
Apa lagi kalau bukan kantin.
Tak terkecuali dengan Dian yang tengah asik memasukkan alat menulisnya ke dalam tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Nerd [END]
Teen FictionDian gadis ceria yang berubah menjadi dingin dan menyendiri karena masalah yang menimpanya. Setelah kejadian itu Dian merubah penampilan nya menjadi NERD dan pindah sekolah ke Jakarta. Di jakarta Dian bertemu dengan lelaki yang mempunyai kisah hidu...