12 Mulai suka??

343 43 0
                                    

Sekarang Dian sudah kembali ke kelasnya namun masih dengan kekesalan yang sama dengan pria yang beberapa menit lalu dipuji oleh Dian.

Sekarang teman-teman sekelas Dian sudah mulai menganggap keberadaannya tidak ada lagi yang membicarakan penampilannya.

Namun tidak begitu dengan murid di kelas lain.

Masih ada yang mengucilkannya. Namun Dian tidak perduli berapa temanpun yang ia dapat yang penting mereka tulus mau berteman dengannya.

Back to topic

Pak Rudy Guru PPKN sudah masuk buku catatan PPKN milik Dian sudah berada di atas mejanya.

Mereka belajar tentang HAM Dian yang malas mendengarkan masalah hukum. Hanya melihat ke papan namun pikirannya tertuju ke lain.

Sudah lama ia bersembunyi dengan penyamarannya ini namun ia belum juga mengetahui siapa pembunuh keluarganya.

"Dian," panggil pak Rudy membuat Dian sadar dari lamunannya  "iya pak?" jawab Dian "ulangi apa yang tadi saya katakan" perintah pak Rudy. Tapi Dian hanya Diam karena dari tadi dia tidak mendengarkan apa yang diajarkan oleh pak Rudy "hmmm itu pak ah.. Anu.. " ucap Dian bingung sebab ia tak tahu harus mengatakan apa "sekarang kamu ke perpustakaan cari tahu semua undang-undang yang membahas tentang HAM jangan kembali sebelum ketemu" ucap Pak Rudy Dian pun tak membatah dan langsung mengambil buku dan bulpennya dan Keluar dari kelas.

"ya ampun apes banget sih gw" ucap Dian di tengah perjalanannya.

Sesampainya di perpustakaan Dian mulai mencari undang yang mengatur tentang HAM "kok gw bego yah kenapa gw nggak nyari diinternet aja ya" ucap Dian dan mengmbil Handphonenya.

Dan ternyata kesialannya tak berakhir di situ. Kerena ternyata koutanya telah habis.

"hufhhh koutanya pake habis lagi males gw masa gw harus nyari di buku yang tebal-tebal kayak gitu sih apes banget gw." ucap Dian sepertinya orang Frustasi.

"nih" tiba tiba ada sebuah Handphone iPhone di depannya Dian mengangkat kepalanya untuk mencari tahu siapa pemilik dari Handphone itu ternyata itu adalah cowok yang membuatnya kesal.

Sebenarnya Dian gengsi untuk mengambil Handphone itu namun dia sangat malas membuka buku PPKN yang sangat tebal.

"udah ambil aja nggak usah gengsi" ucap Kevin.
Lalu Dian mengambil Handphone itu namun dengan wajah kesal yang membuat Kevin menahan senyumnya. Dalam pikirnya Dian ternyata tidak pandai jual mahal.

Kevin duduk sambil membaca salah satu buku sastra.

Kevin memang orang yang suka belajar tentang sastra.

Sedangkan Dian asik dengan tugas dari Pak Rudy.

"nih makasih" ucap Dian sambil mengembalikan HP Kevin.

"makasih aja nggak cukup" canda kevin yang dipikir serius oleh Dian.

"jadi L.. kamu minta imbalan?"tanya Dian yang hampir menggunakan kata 'Lo' kepada Kevin karena terlalu kesal dengan cowok di depannya ini.

"mukanya nggak usah di gituin kayak di tagih utang aja" ucap Kevin lalu pergi. Kalau saja ini bukan di perpustakaan mungkin Dian Sudah berteriak di telinga lelaki itu.

••••••

Bel ost kedua telah berbunyi.

Dian memilih untuk tetap di kelas karena ia tidak lapar. sedangkan Sisil sedang pacaran dengan Allan.

"nasib gw kok gini amat ya?" ucap Dian yang sisi dramatisnya mulai keluar.

"hidup lo kebanyakan drama" ucap seseorang yang langsung duduk di samping Dian tanpa meminta ijin lagi.

Untung kelas sedang sepi sehingga tidak Ada yang melihat Kevin dan Dian.

"kenapa sih kamu selalu ngikutin aku?" tanya Dian kesal pasalnya selalu saja ada Kevin di sekitarnya.

"nggak usah keGRan gw cuma datang karena di paksa sama Allan dan Sisil karena katanya kasihan lo sendirian."

Kevin mengucapkan Alibinya yang jelas-jelas tidak masuk akal. Mana mungkin Sisil menyuruh seorang kulkas berjalan untuk mememani seorang nerdy kayak Dian.

Tapi Dian malas menayakan itu pasalnya pasti Kevin akan mengeluarkan akuninstagram yang lain dan membuat mereka berdebat dan ujung-ujungnya pasti Dian yang dibuat kesal.

Kevin dan Dian berdiam diri dengan pikiran mereka masing-masing.

Dalam hati entah mengapa Dian merasa senang karena Kevin perduli dengannya namun ia berusaha menolak pikirannya itu dan memilih untuk tidur sebentar.

Sedangkan Kevin asik memainkan Handphonenya.

•••••

Dian sekarang Sudah berada di rumahnya. Di rumah hanya ada ARTnya sedangkan Rahman masih berada di kantor.

"bi ayah belum pulang?" tanya Dian kepada ARTnya itu.

"iya non kata tuan, malam ini tuan bakalan lembur." ucap ARTnya itu.

Dian hanya mengangguk lalu pergi ke kamarnya.

Sesampainya Di kamar Dian mengambil Handphonenya dan membuka sambungan wi-fi untuk menstalking akun instagram biasnya.

"oh iya ya ampun ternyata si Kang Daniel pacara sama euni gw. Untung si kang Daniel ganteng." ucap Dian yang baru mengetahui bahwa Biasnya terciduk date dengan salah satu artis k-pop lain.

Setelah puas dengan kegiatan tak berfaedahnya itu Dian mengambil Buku dalam tasnya untuk mengerjakan tugas matematikanya.

Saat mencari buku yang ia pakai untuk menulis PR dian malah menemukan buku PPKN yang tadi belum ia berikan kepada pak Rudy.

Saat melihat tulisannya ia teringat kepada Kevin yang tadi siang  meminjamkan HPnya yang membuat dua sudut bibir Dian terangkat.

"stop Dian lo mikirin apa sih" ucap Dian kepada dirinya sendiri sambil memukul kepadanya.

"ahhh lama-lama otak gw bisa geser lebih baik gw Tidur  biar otak gw bisa berfikir lebih jelas" lanjutnya.

•••••

setelah sadar dari tidurnya Dian bangun mencuci muka lalu pergi ke ruang makan Disana  sudah terlihat Ranhman yang sedang menunggunya.

"yuk makan" ajak Rahman saat Dian baru saja duduk.

"papah udah nungguin Dian dari tadi?" bukannya melakukan apa yang Rahman perintahkan Dian justru melontarkan pertanyaan kepada orang yang ia sebut 'papah' itu.

"nggak kok papah juga baru aja pulang" ucap Rahman yang hanya di angguki oleh Dian sebagai jawaban kalau ia mengerti.

"ya udah yuk makan" lanjut Rahman.

Setelah itu semua Diam baik dian maupun Rahman sibuk dengan makanannya masing-masing.

Setelah selesai makan Dian pamit ke kamarnya untuk mengerjakan PRnya yang tadi sempat tertunda.

Sedangkan Rahman pergi ke ruang kerjanya.

Dian masuk kedalam kamarnya dan duduk di depan meja belajarnya.

Dian dengan cepat mengmbil buku PPKN yang tadi membuat otaknya sedikit geser itu dan menyimpannya di dalam tas agar konsentrasinya tidak terganggu lagi.

************************************
Percayalah melepaskan yang belum tergenggam itu sakitt 😖😖

Makasih ya udah baca

Vote and coment yahh

Ig helenaadu2

Beautiful Nerd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang