32. Sakit

266 23 0
                                    

Mulmed Denia <3

Hari ini sudah 3 hari Dian berada di rumah sakit.

Kevin juga sudaj mengetahui keberadaan Dian karena Kenan yang memberitahu.

Waktu itu Sisil pergi ke kelas Dian untuk mencari sahabatnya itu.
Sisil bertanya pada teman kelas Dian jadi Kenan memberitahukan kepadanya.

Dan di sinilah mereka berada di dalam ruangan bercat putih dengan bau obat.

Kevin dengan wajahnya yang kusut karena masih memikirkan apa yang Kenan katakan kepadanya tentang keadaan Dian saat Kenan menemukannya.

Kenan benar-benar sangat ingin menghabisi siapa pun yang melakukan ini pada gadisnya itu.

"Nan lu dah periksa CCTV dekat gudang?" Tanya Rania pada Kenan yang sedari tadi menatap Kevin yang tengah memegang tangan Dian erat.

"udah tapi...  Kata pak joko CCTV itu udah lama rusak dan belum di perbaiki" ucap Kenan yang mesih fokus melihat Dian.

"Ck..  Katanya sekolah elit tapi CCTV aja gak bisa di ganti" umat Devon kesal.

"udah sekarang kita harus nyari petunjuk lain, kita gak mungkin nanya ke Dian, yang ada keadaan psikis dia makin parah." ucap Denia bijak.

"tapii....  Sebelum gw ketemu Dian di gudang gw sempet nabrak cewek, gw bingung padahal waktu itu sekolah udah sepi bahkan yang eskul juga udah pada pulang" Ucap Kenan sambil mengingat kejadian itu.

Sontak Kevin dkk saling menatap, lalu kembali menatap Kenan dengan mata berbinar. Pasalnya itu bisa jadi salah satu tersangka. Walaupun Kenan tidak melihat secara langsung dia membully Dian, tapi  mereka bisa mengawasi siswi itu untuk sesaat sampai mereka menemukan bukti kuat.

"Ciri-cirinya gimana?" Tanya Kevin.

"Kalau menurut gw sih itu adik kelas. Gw juga gak yakin soalnya gw gak liat lambagnya karena waktu itu gw buru-buru." Ucap Kenan.

Seketika Sisil mengerutkan dahinya, sedari tadi ia mencurigai Jenny, Nita, dan Nesha. Namun Kenan mengatakan kalau itu adalah adik kelas mereka lalu siapakah itu?

Tiba-tiba Kevin mengingat kejadian dimana ia menangkap gadis yang menempel foto dirinya dan Dian lalu di tempel Di mading sekolah .

Kevin langsung mengangkat hpnya untuk mencari akun ig wanita itu.
Pasalnya setelah kejadian foto di mading itu Kevin langsung mencari tau tentang gadia itu.

Gizelanna

Like by Moonhighscool and 793 others

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Like by Moonhighscool and 793 others

Gizelanna aku merasa sangat senang @Lau_angel

View all 179 comments

10 minute ago

Kevin yang melihat postingan itupun segera menunjukkan pada Kenan.

"yang ini bukan" tanya Kevin saat Kenn sudah melihat foto yang ia tunjukkan itu.

"Lah iya bener ini orangnya" ucap Kenan yakin karena walaupun ia buru-buru namun ia ingat betul wajah gadi itu.

Kevin mengepalkan tangannya berusaha menahan emosinya yang sudah memuncak.

Waktu itu ia sengaja tidak memberi pelajaran pada gadis itu karena pikirnya toh itu hanya masalah foto.
Dan lagi Dian juga belum melihat foto itu.

Ia juga tidak mau di bilang semena-mena.
Namun perbuatan gadis ini sungguh sangat keterlaluan kali ini.

"Udah Vin jangan gegabah sebelum kita ketemu bukti yang kuat" Ucap Satria yang menyadari kalau emosi temannya itu sudah tidak bisa terkontrol lagi.

Kevin mengabaikan perkataan Satria lalu berjalan keluar. Ia hanya butuh waktu sendiri.

Teman-temannya hanya bisa menghembus nafas kasar melihat kelakuan teman mereka itu.

"kalau sampai ketemu tuh orang gak akan gw kasih ampun" Ucap Sisil penuh emosi.

"kita pasti bantu buat nyari kok" ucap Denia sambil mengelus bahu Sisil, berusaha menenangkannya.

Sisil hanya mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Yaa udah gw sama Devon beliin makanan dulu ini udah jam 20 jangan sampai telat makan" Ucap Allan yang di angguki teman-temannya.

"btw ini siapa yang balalan jagain Sisil disini?" Tanya Satria setelah Allan dan Devon keluar.

"biar gw aja" tentu saja Sisil akan memilih untuk tetap di sini menjaga temannya itu.

"Gw juga kebetulan sekolah gw besok libur ada rapat guru soalnya" kali ini Denia yang brsuara.

"Maaf yaa gw gak bisa temenin soalnya gw harus pulang" Ucap Rania sedikir tidak enak.

"Gak papa kok sans lagian kita berdua aja udah cukup kok" Ucap Denia dengan senyum manis di wajahnya.

"Yaa udah kalau gitu kita berdua pulang dulu soalnya ini juga udah malam. Entar bilangin ke Devon, Allan, sama Devon. Btw Nan lu mau pulang apa di sini?." Ucap Satria pamit.

"Gw pulang aja kan udah ada Denia sama Sisil besok pagi gw dateng lgi" Ucap Kenan lalu berdiri dari duduk manisnya.


Setelah itu Kenan, Satria, dan Rania langsung berjalan keluar dari ruangan yang sudah di tempati Dian selama tiga hari.

Sekarang Dian sedang istirahat, wajahnya terlihat lusuh, matanya terlihat begitu ketakutan.

Dian memang tidak sehebat seperti yang dipikirkan orang lain.
Dian punya sisi ketakutan sendiri.

Berita tentang pembullyan Dian sudah di dengar oleh hampir seluruh Siswa-siswi MHS.

Banyak dari teman sekolah Dian yang sudah menjenguknya.

Bahkan banyak dari kalangan guru-guru juga menjenguknya.

Begitu juga kepala sekolah a.k.a Papah Sisil.

Dian tidak ingin memberitakan hal ini kepada Rahman.
Ia takut ayahnya itu kawatir.

Ia sadar akan posisinya yang hanya anak angkat. Walaupun itu adalah adik kandung dari mamahnya tetap saja Dian tak enak hati jika harus merepotkan Rahman.

Sekarang Rahman berada di London, jarak dari London ke Indonesia terbilang sangat jauh.
Tentu itu akan membuat Rahman kecapean.

Teman-temannya pun hanya mengikuti kemauan Dian.
Mau bagaimana lagi?

______________________________________

Annyeong
up lagi nih
Semoga suka sama part ini yaa

Makasih udah baca
Jangan lupa vote & comment <3

Ig: helena.adu21
Follow guys <3

Beautiful Nerd [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang